Opini

Opini: Imajinasi Kecil untuk Gubernur NTT, 21 Bupati dan Wali kota Kupang

Mereka dilantik Presiden RI Prabowo Subianto bersama kepala daerah lainnya dari seluruh penjuru Indonesia. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Yoss Gerard Lema 

Saat kemarau, panas merajam, tanahnya retak, pecah, terbelah. Sebaliknya saat hujan lumpur di mana-mana.

Di tanah kering kerontang ini ditanami jagung, ubi, kacang-kacangan, ada juga padi ladang.

Sementara di lahan basah yang cuma ribuan hektar padi sawah tumbuh. Subur? Entalah. Padahal begitu banyak bendungan, embung-embung, saluran irigasi, dll telah dibangun sejak era Orde Baru dan era Reformasi.

Kini atraksi alam raya berpindah ke sungai-sungai di NTT. Gubernur dan 21 Bupati dan Wali kota diam seribu bahasa. Sebab banyak sungai atau kali telah kering. Jalur airnya masih ada.

Nanti saat musim hujan sungai-sungai itu mengamuk. Banjir. Di mana-mana banjir. Menggulung apa saja, termasuk manusia, hewan dan gubuk-gubuk reyot si miskin.

Siapa yang salah? Entahla!!! Dulu yang paling sering disalahkan adalah budaya tebas bakar dalam pengolahan tanah tradisional. Tapi sekarang? 

Justru mesin chainsaw seperti musik disco yang meraung di hutan-hutan. Begitu juga pembongkaran tanah atas nama pembangunan dan rupiah. Kelestarian ekologi hancur sehancur hancurnya.

Pembabatan hutan terjadi di mana-mana. Padahal akar tunggang dan serabut pada pohon-pohon secara alamiah menjadi penampung air hujan. 

Bila hutan sudah gundul, gunung, bukit, lembah seperti telanjang bulat. Rakyat bisa apa haaa?

Di tengah keprihatinan ini saya teringat pada almarhum Gubernur El Tari. Seorang Jendral TNI brilian, putra Sabu. Programnya sederhana yaitu  Tanam… Tanam…Tanam… Sekali lagi Tanam. 

Terlihat jelas El Tari memiliki visi jauh. Dia tahu isi otak orang NTT. Dia hafal budaya masyarakatnya. Dia kenal sistem tebas warisan nenek moyang. 

Namun, dia tidak membayangkan kerakusan ekonomi generasi hari ini yang berhamba pada uang. Dan hari ini kita semakin kelabakan akibat sengatan matahari yang membakar hingga sumsum desa dan kota.

Tarian Kuda Sandelwood

Atraksi alam raya kini menampilkan dunia binatang. Gubernur, 21 Bupati dan wali kota secara seksama memperhatikan. Ternak-ternak dari seluruh penjuru Flobamora memenuhi padang penggembalaan. 

Sapi, kerbau, kambing, babi, domba, anjing, ayam, itik, dll. Yang menarik semua hewan-hewan itu memakai kain tenun ikat. Indah sekali.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved