Breaking News

Opini

Opini: Kontraksi Fiskal dan Dilema Prabowocare

Pada titik ini, hubungan erat antara penerimaan negara dan kondisi makroekonomi ini juga tercermin dalam belanja negara. 

|
Editor: Dion DB Putra
YOUTUBE/SEKRETARIAT PRESIDEN
PRESIDEN PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pesan Natal pada perayaan Natal Nasional 2024 di Jakarta, Sabtu (28/12/2024). 

Singkatnya, pengurangan  anggaran kementerian/lembaga dan pemerintah daerah adalah sebuah kontraksi fiskal yang akan menekan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun anggaran berjalan.

Paradigma antara

Di tengah aneka fakta dan keterbatasan yang ada, kinerja fiskal dan Prabowocare lebih banyak ditentukan oleh kemampuan membangun persepsi di tengah-tengah publik. 

Resonansi persepsi yang baik, sangat ditentukan oleh kemampuan para teknokrat dalam meracik kebijakan dan strategi yang efektif dan paling mungkin di implementasikan.

Lugasnya, pemerintah perlu konsisten menjalankan (re)formulasi kerangka kebijakan fiskal yang berfokus pada keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan negara. 

Sehingga, pemangkasan anggaran dapat dijadikan paradigma antara (meso-paradigm) yang menjembatani transisi menuju sistem fiskal baru yang lebih tepat sasaran dan visioner. 

Dalam jangka panjang memberikan sentimen positif terhadap kredibilitas fiskal dan perekonomian domestik.

Akhirnya, rakyat pun menaruh harapan besar kepada Presiden Prabowo untuk mengatasi problem fiskal ini. 

Menyetir Greg Philip, sejatinya kekuatan yang anda miliki di dalam diri anda lebih besar dibandingkan dengan hambatan yang anda hadapi. Dengan kata lain, hanya pemimpin kuat yang mampu menggunakan kekuatan kepemimpinan. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved