Opini

Opini: Pembatasan Media Sosial bagi Pelajar

Di Negeri Kanguru - julukan Australia-  anak-anak di bawah usia 16 tahun dibatasi dalam penggunaan media sosial. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Ridwan Mahendra. 

Dengan kekreatifan seorang pendidik, siswa akan memiliki daya imajinasi yang kompleks. 

Seperti pemanfaatan buku teks, lembar kerja, dan modul yang dapat diakses tanpa menggantungkan pada internet.

Kedua, pembelajaran dengan media alternatif. Dengan media alternatif yang dirancang oleh seorang pendidik, peserta didik tentu tidak bergantung pada platform-platform media (sebut: Google Classroom, Zoom) tanpa mengesampingkan kreativitas siswa di dalam proses pembelajaran.

Ketiga, guru dapat meningkatkan kecakapan dalam interaksi. Dalam interaksi bukan sekadar di dalam kelas, guru dapat memanfaatkan media luar ruang dalam kegiatan pembelajaran. 

Sebagai contoh guru dapat merancang kegiatan luar kelas, seperti diskusi yang melibatkan siswa secara langsung.

Selain guru yang berperan penting dalam mengedukasi siswa tentang dampak-dampak yang terjadi akibat media sosial, peran orang tua sangatlah vital. 

Pertama, orang tua bertanggung jawab membantu anak dalam memahami dengan bijak mengenai dampak dari media sosial itu sendiri. Termasuk memahami etika dalam komunikasi di dunia siber.

Kedua, orang tua berperan dalam mengawasi aktivitas sang anak dalam penggunaan media sosial

Orang tua memastikan bahwa sang anak tidak terpapar konten negatif yang tidak sepantasnya diakses oleh anak-anak.

Ketiga, orang tua terlibat atas kegiatan daring anak dengan tujuan komunikasi terbuka. 

Tujuan dari keterlibatan orang tua dalam kegiatan media sosial anak tak lain agar terciptanya hubungan yang lebih dekat dengan menghindari risiko yang kemungkinan terjadi, seperti cyberbullying.

Terakhir, dengan mendukung aturan pembatasan media sosial yang sedang digodok oleh pemangku kebijakan dengan mempertimbangkan dan mengkaji lebih matang, harapannya kasus seperti etika dan moral dengan menggunakan bahasa yang kurang sopan dapat diminimalisasi di ranah siber.

Penerapan pembatasan media sosial memang menuai pro dan kontra di masyarakat. 

Akan tetapi, apabila masyarakat kita sadar bahwa aturan pembatasan media sosial diterapkan tanpa mengesampingkan hal positif di dalamnya, peningkatan kemampuan psikologis anak dan peningkatan fokus pembelajaran akan mudah tercapai. Semoga.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved