Opini
Opini: Strategi Transformasi NTT Menuju Masa Depan Mandiri
Strategi pembangunan NTT harus berfokus pada sektor-sektor unggulan yang memiliki potensi memberikan dampak positif jangka panjang dan berkelanjutan.
Pemerintah telah memulai langkah positif dengan meningkatkan jumlah Pusat Keunggulan di sekolah vokasi, namun untuk memaksimalkan dampaknya, perhatian lebih harus diberikan pada peningkatan kualitas pengajaran dan relevansi materi yang diajarkan.
Pendidikan vokasi tidak hanya bergantung pada lembaga formal seperti SMK dan Politeknik, tetapi juga harus melibatkan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) serta balai pelatihan yang lebih dekat dengan masyarakat lokal.
Kolaborasi yang lebih erat antara sektor pendidikan, dunia usaha, pemerintah, masyarakat, dan media melalui kemitraan pentahelix perlu diperkuat untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik dalam pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Namun, pendidikan vokasi yang berkualitas juga membutuhkan stabilitas ekonomi daerah.
Kebijakan fiskal yang tepat dapat menciptakan iklim usaha yang sehat, mendorong investasi di sektor unggulan seperti pertanian dan pariwisata, serta memperluas kesempatan kerja bagi lulusan vokasi.
Dengan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, daya serap tenaga kerja akan meningkat, sehingga pendidikan vokasi dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal dalam pembangunan ekonomi NTT.
Pendidikan vokasi bukan hanya pilihan kedua, tetapi kunci strategis untuk membangun masa depan NTT yang mandiri, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.