Opini

Opini: Strategi Transformasi NTT Menuju Masa Depan Mandiri

Strategi pembangunan NTT harus berfokus pada sektor-sektor unggulan yang memiliki potensi memberikan dampak positif jangka panjang dan berkelanjutan.

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI
Melsiani R F Saduk,Ph.D 

Oleh: Melsiani RF Saduk
Dosen Politeknik Negeri Kupang - NTT

POS-KUPANG.COM - Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini menghadapi sejumlah tantangan yang membutuhkan perhatian serius, terutama terkait ketergantungan pada beberapa sektor dan terbatasnya sumber daya.

Walaupun pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan, pencapaian penerimaan daerah yang tidak sesuai target, ditambah dengan daya beli masyarakat yang terbatas, menjadi hambatan yang cukup signifikan.

Selain itu, kebijakan fiskal yang cenderung fokus pada pencapaian hasil jangka pendek sering kali tidak memberikan dampak merata, terutama bagi lapisan masyarakat yang lebih luas.

Akibatnya, kebijakan tersebut belum berhasil mengatasi masalah mendasar, seperti kesenjangan ekonomi yang semakin lebar di masyarakat.

Untuk itu, strategi pembangunan NTT harus berfokus pada sektor-sektor unggulan yang memiliki potensi memberikan dampak positif jangka panjang dan berkelanjutan.

Salah satu solusi yang sangat relevan adalah pengembangan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan lokal, terutama di sektor-sektor utama seperti pertanian, pariwisata, dan perikanan. 

Pendidikan vokasi tidak hanya sebagai alternatif, tetapi sebagai kunci utama dalam menciptakan tenaga kerja terampil yang siap bersaing dan mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang menjadi pilar utama pembangunan daerah.

Oleh karena itu, penguatan pendidikan vokasi sangat penting tidak hanya untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten, tetapi juga untuk mengubah arah perekonomian NTT menuju kemandirian, daya saing, dan keberlanjutan

Peran Pendidikan Vokasi dalam Mengatasi Tantangan Pembangunan

Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan ini, kontribusi pendidikan vokasi menjadi sangat krusial dan signifikan. Pendidikan vokasi sering kali dianggap sebagai pilihan kedua, namun pandangan ini keliru dan menghambat potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan pembangunan di NTT.

Dengan tingkat kemiskinan yang mencapai 19,02 persen pada September 2024 (BPS NTT), pendidikan vokasi seharusnya menjadi instrumen utama untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing.

Tantangan kemiskinan ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi di NTT memerlukan strategi yang lebih terarah, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing dan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor yang belum optimal.

Oleh karena itu, penting untuk memahami betapa besar peran sektor-sektor unggulan di NTT, seperti pertanian, pariwisata, dan perikanan, yang menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi ini.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved