Opini

Opini: Desember, Hari Ibu dan Hari Natal

Kita saling berbagi kasih kepada sesama. Karena sesungguhnya Allah adalah Kasih, yang dalam istilah Latinnya adalah Deus Caritas Est. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Sarlianus Poma. 

Dengan kata lain, ibu yang ideal memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas. 

Dalam dunia kita hal ini sudah tidak asing lagi. Akan tetapi justru karakter ibu yang fleksibel yang menjadi perhatian saya karena ibu memiliki kelebihan tersendiri. 

Fleksibilitasnya ditandai dengan kematangan berpikir dan dijiwai oleh sesuatu yang sebenarnya strategis. 

Ibu menyesuaikan diri dengan dunia anak tidak hanya dengan tujuan memahami saja, tetapi justru lebih dalam lagi, yaitu untuk mencari cara yang tepat agar dapat bernegosiasi dengan anak. 

Sumber Daya Manusia (SDM) yang kita miliki dan kita terapkan dalam keseharian hidup kita tidak hanya perlu memfokuskan diri untuk dapat diterima dan menerima sesama kita yang lainnya, tetapi justru secara positif harus berpikir untuk dapat memanfaatkan secara positif keragaman yang ada, dengan tujuan strategis dan jangka panjang tentunya.

Khalil Gibran mengatakan bahwa anak bukanlah milik kita, melainkan diibaratkan sebagai anak panah yang siap dilepaskan. 

Ibu yang ideal memberikan dasar untuk berkembang bagi anak dan mendorong perkembangan anak tanpa mengikat ketat. 

Dalam kehidupan berorganisasi, setiap SDM merupakan pemimpin, baik untuk rekan sekerja maupun untuk anak buah. 

Sebagai pemimpin, karakter ibu seperti inilah yang saya anggap cocok untuk diterapkan dalam mengembangkan orang lain. 

Karakter SDM masa sekarang sudah sangat berbeda, dan cara satu-satunya yang saya anggap efektif untuk peningkatan kinerja mereka adalah dengan membiarkannya menjadi “anak panah yang siap dilepaskan”.  Tentunya dengan bekal, dorongan, dan arahan yang memadai.

Masih banyak lagi karakter ibu yang mengagumkan, tetapi saya ingin membatasinya dengan mengemukakan satu karakter lagi, yang tergambar dengan jelas dalam salah satu lagu anak-anak: “….hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia”. 

Poin  yang ingin saya sampaikan adalah ketulusan hati. Anggota SDM akan memberikan kontribusi bagi kinerja organisasi dalam kehidupan kita sehari-hari secara tangible dan intangible apabila setiap aktivitasnya dilandasi dengan ketulusan hati. 

Hal ini terutama berkaitan dengan hubungan interpersonal dalam organisasi dan dalam alur kerja secara umum.

Beberapa karakter utama dari ibu yang ideal ini dapat membantu pembentuk keterkaitan yang harmonis antar-SDM. 

Diharapkan hal ini dapat meningkatkan kekuatan internal secara keseluruhan dan bermanfaat untuk tidak hanya meningkatkan komitmen SDM, tetapi juga daya saing di masa depan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved