Opini
Opini: Ri'i, Diplomasi Lingkungan dan Peran Penting Generasi Muda
Di Ngada, terdapat Ri’i sebagai hukum dan ritual adat yang berisikan larangan untuk mengambil barang milik orang lain.
Pada tanggal 21 Mei 2024, Tim Penulis melakukan survei di SMAS Regina Pacis Bajawa.
Sampel yang digunakan sebanyak 70 siswi dan siswa sebagai generasi muda Ngada. 60 (86 persen) dari 70 siswi dan siswa tidak mengetahui perihal Ri’i. 10 (14 persen ) yang sisa mengetahuinya.
Data ini menunjukkan dua hal. Pertama, ada jarak antara generasi muda Ngada dan kearifan lokalnya sendiri. Kedua, dibandingkan kearifan lokal yang lain, Ri’i tidak terlalu populer.
Dalam penelusuran lebih lanjut, Tim Penulis mendapati dua pandangan yang berbeda.
Setelah dijelaskan perihal Ri’i, kelompok pertama berpandangan, Ri’i terlalu rumit dan tidak efisien untuk dijalankan. Sanksinya terbilang berat untuk suatu pelanggaran yang terhitung ringan.
Bagi kelompok ini, perkembangan zaman memengaruhi efektivitas Ri’i. Untuk menjaga dan melestarikan alam-lingkungan, ada cara yang lebih sederhana, misalnya reboisasi.
Kelompok ini juga mengkritisi ritual Ri’i. Biaya yang dikeluarkan untuk ritual Ri’i terlalu besar.
Biaya tersebut lebih baik dialokasikan dan digunakan untuk membeli bibit tanaman atau pohon, daripada dihabiskan untuk sebuah ritual yang tidak lagi selaras zaman.
Tanpa mengabaikan soal etika atau tata krama (memberi tahu atau meminta izin jika membutuhkan tanaman yang ada di lahan atau kebun orang lain), Ri’i malah dinilai membatasi manusia sebagai makhluk sosial.
Benar bahwa lahan atau kebun punya pemiliknya, tetapi apa yang ada dalam lahan atau kebun tersebut mesti juga bernilai sosial. Alih-alih menjaga dan melestarikan alam-lingkungan, Ri’i berpotensi menyuburkan
egoisme sosial.
Apa yang ada dalam lahan atau kebun tertentu, hanya digunakan atau dikonsumsi oleh pemilik dan keluarganya.
Oleh karena itu, bagi kelompok ini, untuk menjaga dan melestarikan alam-lingkungan, reboisasi lebih mudah, efektif, dan efisien.
Sedangkan bagi kelompok kedua, Ri’i sangat penting. Ri’i merupakan kearifan lokal yang harus terus dilestarikan.
Ri’i menjadi salah satu pengingat agar masyarakat Ngada umumnya dan generasi muda Ngada khususnya tidak terlena dalam buaian perkembangan zaman.
Sebagai yang mengetahui dan pernah ikut ambil bagian dalam pelaksanaan ritual Ri’i, kelompok ini menilai bahwa Ri’i sangat efektif, efisien, dan tidaklah rumit. Ri’i merupakan bagian dari identitas masyarakat Ngada. Ri’i mengandung makna yang tinggi dalam mengatur kehidupan bersama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.