Opini

Opini: Standar Sosial Media, Sebuah Cermin yang Pengaruhi Preferensi Perilaku Remaja

Penggunaan sosial media didominasi oleh usia 18-34 tahun dengan persentase 54,1 persen dari total 191 juta pengguna. 

Editor: Dion DB Putra
THINKSTOCKS
Ilustrasi. 

Orang tua, pendidik, dan platform sosial media sendiri memiliki peran penting dalam proses ini, membantu remaja memahami cara kerja konten sosial media terhadap preferensi remaja. 

Kesadaran sosial media pada remaja sendiri bermanfaat untuk menganalisis dan mengevaluasi isi pesan sosial media yang mereka konsumsi. Hal ini mencakup pemahaman tentang bagaimana konten diproduksi, tujuan di balik pesan konten social media, dan pengaruhnya terhadap persepsi diri.

Remaja perlu memahami risiko seperti cyberbullying, penyalahgunaan data pribadi, dan konten yang “setengah matang” --tanpa riset mendalam.

Algoritma sosial media adalah komponen yang memainkan peran dalam mengarahkan minat dan ketertarikan remaja dalam menggunakan sosial media mereka. 

Algoritma sosial media bekerja mengumpulkan informasi umum remaja pengguna sosial media dengan cara menganalisis perilaku pengguna berdasarkan riwayat penelusuran di mesin pencarian, konten yang
disukai, konten yang sering dilihat, konten yang diikuti, dan potensi ketertarikan pengguna terhadap iklan yang ditampilkan secara acak. 

Oleh sebab itu, penting bagi remaja memiliki kemampuan manajemen waktu dan kesadaran menjaga privasi data pribadi dengan menggunakan sosial media secara selektif dan bertanggung jawab.

Orang tua dapat mempromosikan penggunaan sosial media yang seimbang untuk kebermanfaatan yang konstruktif. 

Penting untuk mendorong remaja terlibat dalam kegiatan lain selain menghabiskan waktu luangnya untuk mengakses konten sosial media yang di satu sisi bersifat destruktif.

Kegiatan seperti bertukar cerita, olah raga bersama, kegiatan seni, kegiatan sosial, dan pengembangan diri menjadi pilihan paling mudah sekaligus sulit.

Strategi ini menjadi sulit karena berhubungan dengan ketersediaan waktu dan kedekatan orang tua dengan anaknya yang merupakan faktor paling utama.

Ketika orang tua sudah mampu membangun kedekatan dengan anak remajanya dan menghadirkan lingkungan rumah yang positif dan suportif, terutama bagi perkembangan psikis, kognitif, maupun spiritual remaja maka akan lebih mudah bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai positif dan membuat aturan atau menentukan batasan yang jelas bagi remaja untuk menghadapi dunia luarnya, salah satunya dalam bersosial media. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved