Opini
Opini: NTT, Minol dan Miras
Dalam urusan dengan alkohol, meminjam term anak muda kekinian, ‘NTT manyala kaka’. Lantas, apa yang hendak kita katakan dengan hasil riset ini?
Merawat Sopi
Sopi dan kawan-kawannya harus terus menggeliatkan kehidupan. Jangan lagi ada aksi-aksi pihak tertentu yang mengancam rakyat yang menghasilkan dan berjualan sopi. Tak boleh ada lagi tumpahan-tumpahan sopi dari jerigen rakyat dengan dalih disita aparat.
Berikan kepastian kepada rakyat agar mereka dapat mengelola usaha sopi dan berjualan dengan aman.
Bahwa ada yang kecelakaan saat berkendara karena mabuk, jangan salahkan sopi. Bahwa ada yang menilai moralitas dari takaran sopi yang diteguk, tak usah dibesar-besarkan. Setiap orang wajib mengukur dan mengatur moralnya.
Bukan sopi. Jadi jangan salahkan sopi. Sopi bukan wasit moral. Sama halnya sopia bukan kebijaksanaan. Orang yang bijak dapat mengelola sopi dan sopia untuk melahirkan kebijaksanaan hidup.
Sopi atau nama lokal lainnya adalah minuman tradisional NTT yang sangat dekat dengan rakyat. Ia hadir dalam suka duka hidup rakyat.
Dalam urusan apapun di bale-bale atau lopo rakyat, tidak lengkap jika tanpa sopi. Bahkan dalam urusan adat-istiadat dan seremoni budaya, nilai kehadiran sopi sangat tinggi. Tidak heran jika rakyat NTT sangat mencintai sopi dan sopi ada di dalam hati rakyat.
Banyak keluarga kecil, kurang mampu yang dapat bertahan hidup hanya dengan berjualan sopi. Ada anak-anak yang kemudian menjadi ‘orang besar’ justru berasal dari orang tua yang berjualan sopi.
Melalui sopi, anak-anak bisa sekolah, kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi. Pada aras ini, sopi mesti dihargai, dijaga dan dilestarikan.
Tidak perlu kita membenci sopi dan kawan-kawan setelah NTT didaulat sebagai provinsi dengan jumlah peminum alkohol terbanyak. Tetaplah minum dalam kesadaran.
Kata orang, oleng tapi sadar. Yang perlu kita jaga adalah anak-anak kita, para remaja kita jangan sampai menjadi generasi sopi. Yang mana mereka sudah mulai menikmati minol dan miras hingga akhirnya melakukan hal-hal negatif lainnya.
Setiap kita adalah tuan atas diri sendiri. Itu berarti, kalau mabuk miras, kontrol diri supaya jangan membawa kendaraan yang bisa mengakibatkan kecelakaan dan dijemput malaikat maut.
NTT, minol dan miras selalu punya kisah. Kita sendirilah yang menuliskan kisah itu. Salve! (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.