Jalan Kita Masih Panjang dan Beresiko Tapi Kita Tak Berjalan Sendiri

Beranilah teman-teman. Karena jalan kita masih panjang, jalan kita sering beresiko. Akan tetapi kebenarannya bahwa kita tidak berjalan sendiri

|
POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO
PENGACARA -- Pendiri IBJ Karen Tse bersama Direktris LBH APIK NTT, Ansy Rihi Dara dan staf serta para pemateri dan pengacara peserta kegiatan Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6), di Hotel Harper Kupang. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Beranilah teman-teman. Karena jalan kita masih panjang, jalan kita sering tidak jelas dan beresiko. Akan tetapi kebenarannya bahwa kita tidak berjalan sendiri, karena kita punya satu sama lainnya.

Demikian pesan yang diunkapkan Pendiri International Bridges to Justice (IBJ), Karen Tse dalam Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan.

Kegiatan yang diprakarsai oleh IJB dengn dukungan Uni European, LBH APIK NTT dan LBH APIK Jakarta ini berlangsung selama 3 hari sejak tanggal 12-15 Juni 2024,  di Hotel Harper Kupang.

Karen Tse mengatakan,  workshop ini merupakan inisiatif guna meningkatkan akses keadilan bagi perempuan dan kelompok retan yang.

KAREN TSE -- Pendiri International Bridges to Justice (IBJ), Karen Tse dalam Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6), di Hotel Harper Kupang.
KAREN TSE -- Pendiri International Bridges to Justice (IBJ), Karen Tse dalam Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6), di Hotel Harper Kupang. (POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Tujuannya, untuk memperkuat kemampuan pengacara pembela dalam mencari keadilan. Peserta akan mendapat manfaat dari keahlian pelatih nasional dan internasional, membawa pengalaman dari Pengadilan Pidana Internasional (ICC), untuk memperbaiki keterampilan mereka dalam pembelaan pidana.

Baca juga: LBH APIK NTT Surati Kajagung Minta JPU Tuntut Maksimal Terdakwa Alan dan Richie

Karen Tse mengatakan,  IBJ bekerja di sejumlah dunia dan untuk di Indonesia IJB telah bekerja di wilayah Timor hingga Barat, termasuk Batam, Jombang dan Makassar serta NTT.

MICHAEL KARNAVAS -- Pemateri Michael G Karnavas dalam Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6)
MICHAEL KARNAVAS -- Pemateri Michael G Karnavas dalam Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6) (POS KUPANG/NOVEMY LEO)

Untuk LBH APIK NTT, Karen Tse menyampaikan terima kasih kepada dua pengacaranya yakni Puput Joan Riwu Kaho, SH, MH dan Ester Tinenti Day, SH yang telah menggerakan teman-teman lainnya dalam peningkatan kapastitas guna melakukan kerja-kerja pendmapingan hukum terhadap permepuan, anak dan kelompok rentan.

“Hasilnya sudah telihat. Mari kita yang terberkati ini bisa terus membari energy positif untuk kerja kemanusiaan ini. Beranilah teman-reman, karena jalan kita maish panjang, jalan kita memang sering tidak jelas dan beresiko. Akan tetapi kebenarannya adalah kita tidak berjalan sendiri, karena kita punya satu sama lainnya,” tutup Karen Tse.

KAREN TSE -- Pendiri IBJ Karen Tse bersama Direktris LBH APIK NTT, Ansy Rihi Dara dan staf serta para pemateri dalam kegiatan Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6), di Hotel Harper Kupang.
KAREN TSE -- Pendiri IBJ Karen Tse bersama Direktris LBH APIK NTT, Ansy Rihi Dara dan staf serta para pemateri dalam kegiatan Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6), di Hotel Harper Kupang. (POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Direktris LBH APIK NTT, Ansi Rihi Dara, dalam sambutannya berterima kasih kepada 25 pengacara perempuan dan laki-laki yang ada di Kota Kupang yang telah memberi diri untuk mengikuti workshop itu.

Ansy menjelaskan, IBJ merupakan jembatana keadilan yang didirikan oleh Karen Tse dan sudah bekerja dan punya keterwakilan di seluruh dunia.

Baca juga: Catatan Akhir Tahun 2022 LBH APIK NTT, Semua Berpotensi Jadi Korban atau Pelaku

“Tetapi saat ini dalam pemberian penguatan kapastian, hanya dipilih daerah-daerah tertentu. Kalau Kota Kupang mendapatkan kesempatan saat ini, saya kira ini adalah berkat untuk kita semua. Hanya ada tiga wilayah,” kata Ansy.

ANSY RIHI DARA -- Direktris LBH APIK NTT, Ansy Rihi Dara dalam kegiatan Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6), di Hotel Harper Kupang.
ANSY RIHI DARA -- Direktris LBH APIK NTT, Ansy Rihi Dara dalam kegiatan Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6), di Hotel Harper Kupang. (POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Menurut Ansy, pihaknya sudah bekerja sama  dengan IBJ sejak tahun 2020. Hal itu terjadi karena ada dua lawyer LBH APIK yang mendapatkan penghargaan sebagai sebagai justice maker. “Hanya dua orang di NTT, di Indonesia hanya ada belasan orang,” katanya.

Ansy mengatakan, tidak salah jika IBJ memilih Kota Kupang saat ini karena angka kekerasan terhadap terhadap perempuan dan anak cukup tinggi.

MICHAEL KARNAVAS -- Pemateri Michael G Karnavas dalam Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6)
MICHAEL KARNAVAS -- Pemateri Michael G Karnavas dalam Criminal Defense Skills Training Workshop dengan tema Menjembatani Kesenjangan Keadilan, memberdayakan pembelajaran Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Kelompok Rentan, Rabu (12/6) (POS KUPANG/NOVEMY LEO)

Tapi sangat disyukuri karena kolaborasi yang dibangun semua akhirnya mampu menekan angka kekerasan itu dari tahun ke tahun.

“Tapi kita tidak bisa pungkiri  bahwa kerja pembelaan hukum, APIK NTT tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh sinergi dengan pemerintah, swasta, dengan media dan teman-teman pengacara lainnya. Karena itu ketika APIK bekerja, kita butuh satu frekuensi dalam perspektif kita,” kata Ansy.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved