Liputan Khusus

Lipsus - Partai Politik Wajib Koalisi Usung Paket Calon Gubernur di Pilgub NTT 2024

Perhitungan kursi untuk mengusung calon kepala daerah berdasarkan undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM
Ilustrasi koalisi partai. Partai Partai pilitik di NTT wajib berkoalisi untuk mengusung paket cagub dalam Pilgub NTT 2024. Pasalnya tidak ada partai yang dapat mengusung sendiri paket sesuai dengan syarat minimal 13 kursi di dewan. Tiga partai dengan perolehan tertinggi yakni PDIP, Golkar dan Gerindra masing-masing hanya memiliki 9 kursi. 

Ketua DPW PAN NTT Ahmad Yohan mengaku saat ini pihaknya tengah membangun komunikasi dengan partai lainnya untuk berkoalisi. Untuk Pilgub NTT, PAN juga sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh.

"Sudah sekitar lima, enam tokoh. Yang ingin maju di Pilgub apakah mereka mau datang ke Rumah PAN untuk mendaftar atau mengajak PAN berjuang bersama untuk NTT," ujarnya.

Dia memastikan satu pekan lagi  DPW PAN NTT bersama semua DPD menggelar pembukaan pendaftaran serentak dan desk Pilkada juga diaktifkan. "Target pasti semua ingin menang. Tapi kita hanya itu, kita ingin bahwa yang menang ini benar-benar mau mengurus daerah," ujarnya.

Di sisi lain, PAN sejalan dengan arahan Ketua Umum Zulkfli Hasan, ingin agar kader PAN menjadi prioritas dalam pencalonan kepala daerah. Tentu dengan berbagai pertimbangan yang menjadi rujukan dalam hal itu. 

 

Yohanis Dade Gandeng Timotius  Ragga

Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H menyatakan diri kembali maju dalam Pilkada 2024. Dirinya tidak lagi berpasangan dengan Wakil Bupati Sumba Barat, John Lado Bora Kabba,  S.Pd.

Bupati Yohanis Dade memutuskan menggandeng Ketua DPC Hanura Sumba Barat, Timotius Ragga , S.Sos. Sedangkan Wakil Bupati Sumba Barat, John Lado Bora Kabba, S.Pd telah dilamar mantan Bupati Sumba Barat yang juga adalah Ketua DPC Partai Gerindra Sumba Barat, Drs.Agustinus Niga Dapawole pada Senin (15/4).

Yohanis Dade mengatakan, perpisahan keduanya tentu menjadi pertanyaan publik Sumba Barat. Namun,  perpisahan politik tersebut adalah hal biasa dalam berdemokrasi.

“Perpisahan itu terjadi karena keinginan maju dengan pasangan masing-masing. Dan sebagai warga negara yang baik, kita harus saling menghargai keputusan politik seseorang,” ujarnya.

Ia juga mengaku bersama Wakil Bupati Sumba Barat, John Lado Bora Kabba, S.Pd tetap berkomitmen terus menjalankan roda pemerintah Sumba Barat hingga masa tugas selesai.

Ia menambahkan, keputusan meminang bakal calon wakil bupati, Timotius Ragga, S.Sos setelah melalui suatu permenungan mendalam dan mendapat persetujuan keluarga besar.

Dirinya optimis dengan bekal pengalaman sebagai seorang mantan birokrat, bakal calon wakil bupati, Timotius Ragga dapat membantu menjalankan roda pemerintahan lebih baik ke depan.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sumba Barat, John Lado Bora Kabba, S.Pd dalam orasinya dihadapan ribuan masa mengatakan, dirinya akan menjelaskan alasan berpisah alias tidak berpasangan lagi denga Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H. “Saya akanakan sampaikan ke publik Sumba Barat pada waktu tepat nanti,” ujarnya.  (fan/zee/pet/cr23)

 

 

Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved