Kampanye TOSS TBC Warnai Car Free Day Kupang: Wujud Komitmen NTT Menuju Eliminasi Tuberkulosis 2030

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kemenkes RI Gelar Kampanye TOSS TBC di Car Free Day Kupang: Wujud Komitmen NTT Menuju Eliminasi Tuberkulosis 2030.

Kegiatan tersebut merupakan upaya Kemenkes RI dalam mempercepat Eliminasi Penyakit Tuberkulosis 2030 di NTT. 

Kick-off Kampanye TOSS TBC kerja sama Kementerian Kesehatan RI bersama Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan temas Temukan, Obati, Sampai Sembuh Tuberkulosis (TOSS TBC) berlangsung di arena Car Free Day Jalan El Tari, Kupang, Sabtu (8/11/2025) pukul 06.00 Wita.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi masif ini dihadiri oleh Sesditjen P2 Kemenkes RI, dr. Andi Saguni, MA, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriyani, M.Kes, Direktur Poltekes Kupang, Irfan, SKM., M.Kes, Direktur RSUD Prof. W.Z. Johannes Ben Mboi, dr. Annas Ahmad, Sp.B., FICS, Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Kupang, Umar Fahmi, SKM., MKM, serta perwakilan Dinas Kesehatan Kota Kupang, PERDHAKI NTT, mahasiswa Poltekes, dan masyarakat Kota Kupang yang memeriahkan car free day.

Baca juga: Bahaya Rokok dan Rokok Ilegal: Perokok Punya Risiko 2 Kali Lipat Terkena TBC

Rangkaian kegiatan diawali dengan line dance yang diikuti oleh mahasiswa Poltekes Kupang dan masyarakat, disusul dengan jalan santai bersama Sesditjen P2 Kemenkes RI dan Kadinkes Provinsi NTT. Acara berlanjut dengan kampanye edukatif TBC oleh Ibu Novita Moeda dan Perdhaki TB NTT, edukasi mobile oleh tim Promosi Kesehatan (Promkes), serta ditutup dengan kuis berhadiah yang menarik antusias masyarakat.

Dalam sambutannya, dr. Andi Saguni, MA menegaskan bahwa Provinsi NTT menjadi salah satu dari delapan provinsi prioritas nasional dalam penuntasan TBC karena tingginya angka kasus.

“NTT memiliki insidensi kasus TBC yang cukup tinggi. Upaya pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan, tetapi harus melibatkan semua pihak. Kita harus bahu membahu menemukan dan mengobati kasus TBC agar pada tahun 2030 kasus TBC di NTT bisa kita turunkan hingga 50 persen, bahkan jika bisa, kita eliminasi,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya strategi TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh Tuberkulosis) sebagai gerakan bersama.

“Kita harus aktif mencari kasus, memastikan pengobatan tuntas, dan menghapus stigma terhadap pasien TBC. Dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan masyarakat, saya yakin beban TBC bisa kita tekan secara signifikan,” tegasnya.

Baca juga: Kasus TBC di Kota Kupang Menurun, Dinkes Perkuat Deteksi Dini dan Edukasi Masyarakat

Sementara itu, Kadinkes Provinsi NTT, drg. Iien Adriyani, M.Kes menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dalam penanggulangan TBC.

“Melalui momentum Car Free Day ini, kami ingin menyampaikan pesan kuat kepada masyarakat bahwa TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan, asalkan ditemukan dan diobati secara tuntas,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan eliminasi TBC.

“Saya mengajak tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh adat, media, hingga generasi muda menjadi agen perubahan. Mari jadikan edukasi dan sosialisasi ini sebagai langkah awal menuju eliminasi TBC di NTT tahun 2030,” tutupnya.

Berdasarkan Global TB Report 2024, Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia setelah India dengan estimasi 1.090.000 kasus baru dan 125.000 kematian akibat TBC setiap tahunnya. Di NTT sendiri, menurut data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) 2024, tercatat 9.838 kasus terkonfirmasi (55 % ) dari target 17.961 kasus. Hingga 2 November 2025, baru ditemukan 9.010 kasus (51 % ) dari target estimasi 17.928 kasus.

Kondisi ini mendorong pemerintah untuk melakukan skrining aktif (Active Case Finding) secara masif sebagai strategi utama dalam mendeteksi dan mengobati kasus TBC sedini mungkin, demi mewujudkan NTT bebas TBC tahun 2030. (uge)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS