Liputan Khusus

Lipsus - Jaga Harga Beras Tidak Terus Meroket, Bulog NTT Siapkan 14 Ribu Ton

Faizal juga menyampaikan, hingga saat ini penyaluran bantuan pangan masih berjalan. Untuk tahap pertama dialokasikan pada periode Januari hingga Maret

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Sejumlah petugas gudang beras Bulog Alak meyusun beras dari kontainer yang baru tiba. Beras itu diimpor dari Vietnam melalui Jawa Timur pada Selasa, 7 Maret 2023. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perum Bulog Kantor Wilayah NTT atau Bulog NTT tetap melakukan penyaluran ke pasar‑pasar untuk menjaga agar harga beras tidak terus naik.

Hal itu disampaikan Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Himawan melalui Manajer Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil NTT, Faizal Jafar pada Kamis (22/2/2024). 

"Untuk seluruh NTT sebanyak 14.000an ton dan ada yang masih dalam perjalan yang secara bertahap akan masuk ke gudang‑gudang Bulog di NTT," ungkap Faizal.

Baca juga: Lipsus - Harga Komoditi di NTT Naik, Pj Gubernur Ayodhia Minta Pemda Pantau Pasar

Baca juga: Lipsus - Perjuangan Tak Sia-Sia, Korban TPPO di NTT Terima Restitusi dari 2 Pelaku

Penyaluran beras Bulog ini ada yang dilakukan sendiri yakni mobile ke beberapa tempat dan ada juga kerja sama dengan pemerintah daerah untuk dilakukan operasi pasar murah sesuai lokasi yang disepakati.

"Hampir setiap hari teman‑teman dari bidang bisnis melakukan kanvassing untuk penjualan komoditi di beberapa tempat," lanjutnya.

Faizal juga menyampaikan, hingga saat ini penyaluran bantuan pangan masih berjalan. Untuk tahap pertama dialokasikan pada periode Januari sampai dengan Maret 2024.

Ia merinci, untuk seluruh wilayah NTT telah dialokasikan perbulan sebanyak 8.693.060 kg atau sekitar 8 ribu ton beras. Sehingga pada periode Januari sampai dengan Maret 2024, Perum Bulog telah menyalurkan beras bantuan pangan sebanyak  26.079.180 kg atau sekitar 26 ribu ton beras.

Pedagang di Pasar Kasih, Naikoten 1, Kota Kupang, Martinus mengatakan permintaan terhadap beras Bulog sangat tinggi. Namun, dirinya juga menyebut saat ini stok beras Bulog masih aman.

Perum Bulog sudah mendistribusikan beras sebanyak 1 ton 500 kilogram (kg) pada Kamis, 22 Februari 2024. Kuota beras ini naik dari sebelumnya yang 1 ton 250 kg ke pedagang di Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang.

Dalam satu hari, ujarnya, beras Bulog bisa habis lebih dari 1 ton. Hal ini dukung kondisi  NTT yang tidak ada produksi beras bahkan dari Rote yang biasanya sebagai kabupaten penyuplai kini tidak ada.

"Cuma ini karena kita batasin. Satu orang satu. Walaupun dia bilang, saya punya keluarga banyak, tapi saya bilang dikondisikan nanti besok lagi," ungkapnya saat ditemui di kiosnya.

Pada, Kamis (22/2), dia menjual beras SPHP kemasan 5 kg sebanyak 100 pcs. Kalau mau ikut kebutuhan pembeli, persediaan beras Bulog di pasaran juga akan cepat habis. Sehingga ia melayani pembeli dengan berlakukan batas pembelian 5 kg per orang

"Kalau misalnya dibiarkan, nanti bisa habis cepat. Jadi kan dengan cara ini kita foto jangan sampai ini orang beli lagi di lain tempat. Karena kita khawatir kemungkinan dia pengumpul kemudian jual ulang. Itu kita batasi mereka, kalau tidak dibatasi ini bagaimana kita?," terangnya.

Dalam minggu ini saja, Perum Bulog sudah mendistribusikan beras sebanyak dua kali. Pertama dilakukan pada Senin, 19 Januari 2024 sebanyak 500 kg dan pada Rabu, 21 Februari 2024 sebanyak 1 ton 500 kg.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan kelangkaan beras. Tetapi ia berharap pemerintah tetap usahakan beras ada di pasar supaya masyarakat tidak panik sehingga tidak ada kesenjangan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved