Liputan Khusus
Lipsus - Jaga Harga Beras Tidak Terus Meroket, Bulog NTT Siapkan 14 Ribu Ton
Faizal juga menyampaikan, hingga saat ini penyaluran bantuan pangan masih berjalan. Untuk tahap pertama dialokasikan pada periode Januari hingga Maret
"Khawatirnya kalau misalnya kelangkaan beras. Harapnya supaya pemerintah dengan segala cara mungkin bisa mendatangkan beras di Kupang," ujarnya.
Salah satu warga Kota Kupang yang tidak mau menyebutkan namanya, mengaku pernah membeli beras Bulog namun tidak dilayani dengan alasan beras belum bisa dijual di salah satu pasar tradisional di Kota Kupang.
"Ini keluhan. Kita sudah pergi minta beli. Padahal sudah turun malam, kita sudah tau oto truck besar itu sudah turun,pasti paginya langsung jual. Kita besok paginya pergi beli,bilangnya belum bisa jual tapi barang main turun terus. Tidak lama kita tanya, sudah habis. Tidak tahu lari ke mana itu beras. Mereka susun bokor itu, pasang‑pasang memang harga itu. Pasti kita curiga juga," akunya.
Pantauan Pos Kupang, Kamis (22/2), harga beras di kios Martinus pada kisaran Rp 11.500 untuk beras Bulog dan beras medium lainnya pada kisaran 14.000 sampai dengan Rp16 ribu per kg. Di kios‑kios lain di Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang juga menjual beras Bulog dengan harga yang sama dan beras medium hingga premium pada kisaran Rp15 ribu sampai dengan Rp17 ribu per kg.
Pj Gubernur NTT minta para kepala daerah pantau harga
Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake meminta seluruh bupati dan wali kota di NTT untuk memantau kestabilan harga di pasar. Hal itu disampaikan Ayodhia ketika memimpin acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT di Ruang Rapat Gubernur NTT, Rabu (21/2).
HLM TPID Provinsi NTT dilaksanakan dalam rangka memperkuat koordinasi dan kolaborasi setiap pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kerja sama antar kabupaten/kota untuk memperkuat pemenuhan kebutuhan logistik dalam pengendalian Inflasi.
"Saya berpesan bupati walikota dan pihak yang memiliki tanggung jawab terkait inflasi harus sering memantau kestabilan harga barang di pasar dan cek ketersediaan stok pangan," ujar Ayodhia.
"Adapun juga kita perlu perkuat gerakan menanam misalnya menanam cabai di setiap rumah tangga. Ini juga dapat membantu pengendalian inflasi sesuai arahan Mendagri," kata Ayodhia.
Dikatakan Ayodhia, stok beras di Provinsi NTT dipastikan aman. Hal itu dapat dilihat dari persediaan pada Gudang Bulog yang siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idul Fitri nanti.
"Kemarin kita sudah cek ke Gudang Bulog itu dipastikan stok beras siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga idul fitri," kata Ayodhia.
Menurut Pj Gubernur, pentingnya membangun kerja sama antar kota/kabupaten untuk penyediaan kebutuhan pangan. Bila stok pangan atau komoditi yang tersedia cukup atau lebih di sebuah kabupaten maka dapat disuplai untuk pemenuhan stok oleh kabupaten tetangga.
"Hal ini untuk menghemat ongkos pengiriman logistik dari luar provinsi," katanya.
Berdasarkan data dari BPS Provinsi NTT terkait perkembangan inflasi di NTT per Januari 2024 year on year (YoY) sebesar 2,70 persen berada dalam target rentang sasaran dan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan angka Inflasi Nasional YoY 2,57 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.