Pejabat Pemprov NTT Retret

Peserta Retret Pejabat Struktural Pemprov NTT Borong Dagangan UMKM

Di Desa Jenilu, salah satu pelaku UMKM, Fitrialis dari Kelompok Tunas Baru, mengaku omzet penjualannya melonjak drastis

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Hari terakhir retret pejabat struktural Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) di Kabupaten Belu, Sabtu (27/9/2025), memborong dagangan para pelaku UMKM di Desa Jenilu dan Dualaus sebagai bagian dari Program OVOP (One Village One Product). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Hari terakhir kegiatan retret pejabat struktural Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) di Kabupaten Belu, Sabtu (27/9/2025), membawa berkah besar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. 

Pantauan POS-KUPANG.COM, dalam kunjungan ke desa OVOP (One Village One Product) di Desa Jenilu dan Dualaus, para pejabat memborong hampir semua produk yang dipasarkan warga.

Di Desa Jenilu, salah satu pelaku UMKM, Fitrialis dari Kelompok Tunas Baru, mengaku omzet penjualannya melonjak drastis berkat kunjungan tersebut. 

Ia menjual produk olahan ikan unggulannya, yakni dendeng ikan tuna dan abon ikan tuna.

“Hari ini sungguh sangat luar biasa. Alhamdulillah, hanya dalam hitungan menit semua habis. Saya hanya siapkan 50 kilogram dendeng tuna dan 20 kilogram abon, itu karena waktunya mepet, tetapi omzet saya hari inj tembus lebih dari Rp4 juta,” ungkapnya. 

Ia menyampaikan produk dendeng tuna yang ditawarkan dijual Rp40 ribu per 125 gram dan Rp80 ribu per 250 gram, sementara abon tuna dipasarkan Rp35 ribu per bungkus. 

Menurut Fitrialis, rata-rata pejabat yang hadir membeli antara Rp150 ribu, tetapi rata-rata Rp 300 ribu, bahkan ada yang belanja hingga Rp600 ribu per orang. 

“Rata-rata belanja Rp300 ribu. Saya sendiri sampai kewalahan. Ini sungguh luar biasa dan menjadi kehormatan bagi kami UMKM kecil di wilayah perbatasan,” tambahnya.

Bagi Fitri, pengalaman ini bukan sekadar soal keuntungan, tetapi juga motivasi untuk terus meningkatkan kualitas produk agar bisa menembus pasar yang lebih luas. 

Selain produk olahan ikan, sejumlah UMKM lainnya di Desa Jenilu juga memasarkan minuman segar, keripik pisang, dan berbagai camilan khas serta tenun Belu. 

Hal serupa terjadi di Desa Dualaus. Para pejabat Pemprov NTT memborong aneka hasil kerajinan tangan khas masyarakat setempat, mulai dari anyaman penyimpan tisu, topi, tempat sirih pinang, dulang, hingga nyiru. Tak hanya itu, produk pangan lokal seperti madu, keripik pisang juga ludes terjual.

Baca juga: Retret Pejabat Pemprov NTT Tidak Tepat Waktu, Ombudsman Nilai Tak Bermanfaat

Kepala Desa Dualaus menuturkan, hampir semua produk UMKM habis dibeli peserta retret. “Semua borong habis, rata-rata belanja Rp300 ribu per orang, yang belanja rata-rata Ibu-ibu. Kami menyampaikan terima kasih atas kunjungan pejabat dari provinsi, karena ini benar-benar membantu ekonomi warga kami,” ucapnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi NTT, Viktor Manek, menegaskan Nusa Tenggara Timur memiliki segala potensi untuk membuat masyarakatnya hidup layak dan bermartabat. 

Menurutnya, selama ini banyak masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan untuk berubah. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved