Maksimus Masan Kian Sebut Masalah Adalah Pintu Masuk Inovasi

Berdiri pada tahun 2015, SMPN 1 Lewolema langsung mencetak prestasi di tahun 2016. Salah satu siswi, Priska Lolita Prada Ruron menjadi juara tiga dalam lomba menulis sanitasi sekolah dan ikut berpartisipasi dalam jambore sanitasi di Jakarta, juga mendapatkan beasiswa pendidikan. 

"2018 kami meluncurkan buku Mata Pena yang berisi karya anak - anak yang dengan aktivitas belajar di beberapa tempat tadi. 2019 anak kami atas nama Elisabeth Bota Ruron itu juara satu menulis essay tingkat provinsi tentang bagaimana kearifan lokal menjaga lingkungan dan saya bersama dengan dia ke Jakarta ikut festival literasi nasional 2019. Jadi saya mau menunjukkan bahwa saya bisa naik pesawat, anak saya juga bisa naik pesawat, dibayar dari dana pemerintah hasil dari kreativitas atau inovasi. 2020 kami meluncurkan Lima buku ber-ISBN ada karya sendiri ada karya bersama. Ini adalah cerita bagaimana kita mengubah  tantangan tadi itu dengan kreativitas dan inovasi," terangnya.  

"Untuk guru yang terkendala dengan pengetahuan digital, ruang pelatihan juga selalu kita buka. Bagaimana melatih mereka untuk menggunakan zoom bagaimana melatih mereka untuk bisa menghasilkan inovasi pembelajaran baik secara online maupun tatap muka tetap kita dorong untung mendapatkan keterampilan itu jadi apapun tantangannya bagi kami tetap ada solusi karena inovasi itu lahir ketika kita diperhadapkan pada masalah. Masalah adalah pintu masuk untuk kita berinovasi," tandasnya. 

Maksimus sendiri adalah seorang guru IPA yang mencintai dunia menulis, organisasi dan literasi sehingga banyak berkecimpung di luar aktivitas sebagai seorang pengajar yang juga menghasilkan karya. Bahkan pada bulan Oktober lalu, dia mewakili Ketua PGRI se-Indonesia untuk mengikuti Training Leadership di Bangkok, Thailand. 

Sepak terjangnya pun bisa ditemukan dengan mudah di dunia maya. (uzu)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS