Kepsek Lecehkan Siswa di Flores Timur

Kepsek Lecehkan Siswa di Flores Timur, Begini Respon PGRI Flores Timur

Maksimus belum bisa memberikan komentar lantaran saat ini masih mendalami informasi tersebut.

Editor: Rosalina Woso
Dokumen PGRI Flores Timur
Ketua PGRI Flotim, Maksimus Masan Kian saat berbicara pada forum Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) III PGRI 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Dugaan pelecehan seksual oleh oknum kepala sekolah terhadap siswinya di ruangan kerja telah menjadi perbincangan serius publik Flores Timur, Pulau Flores, Provinsi NTT.

Pasalnya, berdasarkan pengakuan keluarga, kepala sekolah berinisial NE itu berulang kali melakukan aksi tak senonoh terhadap siswinya, AKL (17) yang saat ini baru naik kelas XII.

Informasi tentang hubungan keduanya telah menjadi buah bibir warga sekolah. Mereka bahkan menyimpan bukti tangkapan layar pesan inbox antara NE dan AKL.

Terkuaknya kasus ini membuat keluarga berang dan berencana membuat laporan polisi di Polres Flores Timur.

"Iya, kami mau lapor setelah acara sambut baru," ujar tanta kandung korban berinisial MMH.

Tabiat pemimpin salah satu SMA ini telah sampai ke telinga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian.

Meski demikian, Maksimus belum bisa memberikan komentar lantaran saat ini masih mendalami informasi tersebut.

"Kami dalami dulu informasi terkait dugaan ini, ya. Sementara kami belum bisa berikan komentar yang diekspos ke media," katanya saat dikonfirmasi, Selasa 4 Juli 2023.

Ia menerangkan, secara lembaga, PGRI Flores Timur akan mengambil langkah advokasi setelah oknum kepala sekolah memberikan laporan dan mengakui kesalahannya.

"Jika ada laporan atau pengakuan, kami akan berkomunikasi dengan Dewan Kehormatan PGRI untuk melakukan penanganan internal dan memberikan sangsi organisasi," tuturnya.

Baca juga: NTT Memilih, KPU Flores Timur Siapkan TPS Ramah Bagi Pemilih Difabel

Sementara informasi dari salah seorang guru, mengaku NE sudah mengakui kesalahannya dalam forum brifing bersama semua tim pengajar.

"Beliau sendiri sudah menyatakan dalam forum bahwa dia bersalah, sehingga dia memberi kepercayaan kepada kami, termasuk saya untuk datang ke sana (rumah korban)," ungkapnya.

Setelah menyampaikan permohonan maaf, NE pun dimaafkan kedua orang tua korban. Namun, kasus itu kembali dipersoalkan tanta kandungnya, MMH lantaran guru utusan sang kepsek tidak membeberkan fakta sebenarnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved