Berita Timor Tengah Utara
BNPP RI Gelar FGD Pengembangan Inovasi Bisnis Model Circular Farming di Timor Tengah Utara
Bimtek bagi petani ternak agar mereka bisa mengerti tentang ketersediaan pakan ternak terutama di musim kemarau.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia menggelar kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) Pengembangan Inovasi Bisnis Model Circular Farming (Laboratorium Perbatasan) di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
FGD yang berlangsung di Kantor BPPD Kabupaten Timor Tengah Utara, Rabu, 29 November 2023 ini dipimpin langsung oleh Guru Besar Universitas Gajah Mada sekaligus Koordinator Forum Perguruan Tinggi untuk Perbatasan (FOPERTAS), Prof. Dr. Suratman, M. Sc, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama BNPP RI, Farida Kurnianingrum, Sekda Timor Tengah Utara, Fransiskus Fay, dan Kepala BPBD Kabupaten TTU, Kristoforus Abi.Ā
Turut ambil bagian dalam kesempatan ini, para Dosen dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Dosen Universitas Gajah Mada, Dosen Universitas Timor, para pimpinan OPD dan kepala desa di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Saat diwawancarai, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama BNPP RI, Farida Kurnianingrum mengatakan, FGD ini dilaksanakan dalam rangka mencapai komitmen bersama untuk membangun laboratorium lumbung pangan ternak nasional.
Baca juga: NTT Memilih, Amankan Pelaksanaan Kampanye, Polres Timor Tengah Utara Terjunkan 115 PersonilĀ
Dengan adanya komitmen bersama ini, bisa menciptakan persepsi yang sama dari semua stakeholder yang mana menjadi model awal pengembangan ekonomi di Kabupaten Timor Tengah Utara.
"Kota kembalikan sejarah lama (Kabupaten Timor Tengah Utara) yang sempat ada sebagai gudang ternak, dengan visi ke depan Kabupaten Timor Tengah Utara akan menjadi gudang ternak kembali," ujarnya.
Dalam upaya mencapai cita-cita tersebut, keterlibatan dan peran pentahelix sangat dibutuhkan. Selain itu, Pengembangan Inovasi Bisnis Model Circular Farming (Laboratorium Perbatasan) secara tidak langsung akan membangun iklim investasi dunia usaha dan pasar di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Hal ini mesti dimulai dari proses produksi, pengolahan pasca produksi dan membangun branding pemasaran. Dengan demikian, hal ini tidak hanya menjadi bagian dari pasar lokal, pasar regional tetapi, bisa menjadi pasar lintas negara.Ā
Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai salah satu dari 18 pusat kegiatan strategis nasional di Indonesia tentu perlu dilakukan penguatanĀ dengan membangun sinergitas dengan kementerian lembaga terkait.Ā
"Iklim koordinasi tidak ada. Tetapi bagaimana menghasilkan iklim integrasi dan komunikasi ini menjadi hal yang penting," ucap Farida.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Gajah Mada sekaligus Koordinator Forum Perguruan Tinggi untuk Perbatasan (FOPERTAS), Prof. Dr. Suratman, M. Sc menjelaskan, roda perekonomian di perbatasan sejauh ini belum terlihat maksimal karena belum terpadu dan masih berjalan sendiri-sendiri.
Dalam upaya mendorong peningkatan ekonomi di perbatasan, semua lini di perbatasan seperti industri, petani, peternak dan lain-lain tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.Ā
Di sisi lain, peningkatan ekonomi ini juga mesti membutuhkan peningkatan produksi, kebijakan, skill, dan komitmen. Kaum muda di perbatasan juga tidak boleh malu menjadi peternak, petani atau industriawan.
Baca juga: Peran Guru Honor Timor Tengah Utara Saat Dukung Tasya Ikut Kompetisi Bintang Radio Tingkat Nasional
Ia menegaskan, Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki banyak potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mesti dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan ekonomi dan pembangunan di wilayah perbatasan.

												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.