Berita Timor Tengah Utara
Peran Guru Honor Timor Tengah Utara Saat Dukung Tasya Ikut Kompetisi Bintang Radio Tingkat Nasional
Ia juga bermimpi untuk mendorong peningkatan bakat terpendam generasi muda di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dua orang guru honorer asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Dionisius S. Usfinit, S. Pd dan Ultanus Valeri Tona, S. Pd sukses menjadi aktor dibalik layar kesuksesan Anastasya Kolo (18) terpilih sebagai utusan RRI Atambua untuk mengikuti kompetisi Bintang Radio Tingkat Nasional.
Mahasiswa Semester 1 Universitas Timor ini sukses terpilih mewakili Bintang Radio RRI Atambua untuk mengikuti kompetisi Bintang Radio RRI seluruh wilayah Indonesia di Manado akhir November 2023 mendatang.
Saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Kamis, 23 November 2023, Guru SMA Negeri Taekas, Dionisius S. Usfinit, S. Pd mengatakan, selain menjalankan profesinya sebagai Guru Seni Budaya, Dionisius beserta rekannya, Ultanus Valeri Tona, S. Pd (yang juga merupakan guru SMA Negeri Taekas) juga merupakan pelaku seni di Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur di luar profesi mereka.
Alumni Prodi Pendidikan Seni Universitas Widya Mandira Kupang ini mengaku, pertama kali menemukan bakat terpendam dari Anastasya ketika pertama kali menyaksikan perlombaan seni suara vocal solo yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Utara dalam perayaan Hardiknas pada tahun 2020 lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Korban Gigitan HPR di Kabupaten Timor Tengah Utara Meninggal Dunia
Pada waktu itu, gadis yang biasa disapa Tasya ini berhasil menyabet juara satu lomba tersebut.
Ia kemudian tertarik untuk mengembangkan bakat terpendam dari Tasya. Hal ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas fakta bahwa pada umumnya, anak-anak berprestasi di bidang seni yang berhasil meraih juara 1 di tingkat kabupaten maupun kecamatan, tidak diberikan pembinaan lanjutan.
"Seperti biasanya, setelah seorang anak menjuarai sebuah perlombaan seni begini, hanya selesai di situ saja. Bagaimana dengan masa depan anak-anak ini," ujarnya.
Pada mulanya, Dionisius berinisiatif untuk mengembangkan bakat Tasya di dunia digital dengan membuat channel YouTube Tasya Mardisa Official sebagai salah satu wadah menyalurkan bakat serta edukasi vocal.
Seiring berjalannya waktu, demi meningkatkan kualitas konten dan memperluas jaringan, mereka menggandeng seorang videografer handal di Kota Kefamenanu bernama Kaharudin dan membangun kolaborasi hingga mengalami peningkatan subscribers Chanel YouTube yang signifikan.
Demi mendorong peningkatan kualitas bakat dari Tasya, Dionisius bersama rekannya, Ultanus Valeri Tona dan Kaharudin mendaftarkan Tasya mengikuti lomba Bintang Radio yang diselenggarakan RRI Atambua.
Dalam lomba Bintang Radio tersebut, Tasya kemudian dipercayakan untuk mewakili RRI Atambua mengikuti lomba Bintang Radio tingkat nasional yang diselenggarakan RRI.
Dikatakan Dionisius, upaya lain mendorong Tasya terus gemilang di bidang tarik suara ini yakni dengan mengikutsertakan yang bersangkutan dalam setiap lomba tarik suara di wilayah Provinsi NTT maupun di luar NTT nantinya.
Sebelum menjuarai lomba vocal solo Hardiknas, Tasya sempat menjuarai lomba vocal solo Bintang Radio di Kabupaten Timor Tengah Utara pada tahun 2019 lalu.
Baca juga: Fenomena Gigitan Anjing Diduga Rabies di Miomaffo Barat Timor Tengah Utara Tembus 54 Kasus
Ia menjelaskan bahwa, dana yang diperoleh dari Channel YouTube tersebut juga digunakan untuk mendaftar dan membiayai pendidikan Tasya di tingkat perguruan tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.