Kenari Alor Menuju Pasar Inklusif, Lestari dan Berkelanjutan, Wahana Visi Indonesia
Kenari Alor Menuju Pasar Inklusif, Lestari dan Berkelanjutan, menjadi tema yang digagas Wahana Visi Indonesia (WVI).
POS-KUPANG.COM, ALOR - Kenari Alor Menuju Pasar Inklusif, Lestari dan Berkelanjutan, menjadi tema yang digagas Wahana Visi Indonesia (WVI) dalam acara Konsorsium, Talkshow, bertempat di Ballroom Simfony Hotel, Kalabahi, Rabu (27/9).
Kegiatan yang berlangsung sehari itu menghasilkan 14 komitmen atau rekomendasi yang akan dilaksanakan untuk pengembangan kenari di Alor.
Acara dikemas dalam bentuk talkshow dengan moderator Novemy Leo menghadirkan sejumlah pembicara yakni dari Pemkab Alor diwakili oleh Kepala Bapelitbang Alor Obeth Bolang SSos MAP DPRD Alor, Peneliti Ahli Utama pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ir. Evert Y Hosang MSi,PhD dan Dr. Gerson Ndawa Njurumana, SHut, MSc.
Berikutnya Ondy Christian Siagian dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTT, Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenkomarves) Dr. Ir. Sugeng Santoso, MT.
Hadir juga Anggota DPRD Alor Lukas Reyner Atabuy SH, Rektor Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi Alvonso Gorang S.Sos MM.
Selain itu, WVI juga menghadirkan langsung Daniel Laure mewakili petani kenari di Alor serta Rubenson Haba Intermedia Service Profider atau pengepul. Serta tiga buyer kenari yakni Direktris CV Beumopu Elba Jaya Mama Ana Olvira Ballo, Nth Wonder Manager Suply Chain nTh Wonder Hanindita Asti serta CEO Timurasa Indonesia Erdi Rulianto.
Baca juga: Suara Perempuan Alor Saat Gelar Seminar Kesetaraan Gender dan Budaya Patriarki di GKII Welai
Dalam sambutannya, Interim Operations Director WVI Eben Ezer Sembiring menjelaskan tentang Inclusion Project. Eben menjelaskan, Program INCLUSION atau Increasing the leverage of inclusive markets across Indonesia WVI merupakan program yang bertujuan untuk untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi petani kecil dan rumah tangga rentan di Indonesia Timur melalui pendekatan Pengembangan Sistem Pasar yang inklusif (iMSD) yang memungkinkan masyarakat miskin, perempuan, dan penyandang disabilitas mendapatkan manfaat dari sistem pasar yang inklusif.
"Program yang merupakan kelanjutan dari Program MORINGA akan membangun kemitraan untuk mencapai tujuan ini serta mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan serta mendukung kelestarian lingkungan," kata Eben.
Inclusion yang didukung oleh pemerintah Australia melalui Australian NGO Cooperation Program (ANCP) dan World Vision Australia ini akan dilaksanakan pada 1 Juli 2022 – 30 Juni 2027 dengan wilayah sasaran 3 provinsi di Indonesia bagian timur yaitu provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Lebih lanjut dikatakan Eben, Inclusion Project ini menyasar sector Pemberdayaan Ekonomi dengan pendekatan pengembangan sistem pasar yang inklusif, GEDSI atau Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial, berikutnya Pertumbuhan ekonomi hijau dan Aksi iklim.
Eben mengatakan, project tersebut bertujuan meningkatkan pemberdayaan ekonomi 5.000 rumah tangga petani di Indonesia bagian Timur seperti Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui pengembangan sistem pasar yang inklusif, yang memampukan petani miskin, perempuan, dan petani dengan disabilitas mendapatkan manfaat. Jangka waktu Periode mulai Juli 2022 hingga Juni 2023.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani di NTT sesuai dengan tujuan project inclusion, ada 4 komoditas intervensi yang sedang dikerjakan oleh project saat ini. Yakni Komoditas padi dengan memperkenalkan teknologi hibrida, Hortikultura dengan memperkenalkan teknologi irigasi tetes, Memperkenalkan pupuk hayati cair dan kenari yakni membuka/ memperluas akses jaringan pasar penjualan kacang kenari Alor.
Eben menjelaskan, kenari sudah diintervensi sejak project MORINGA, melalui evaluasi akhir project kita bisa melihat dampak-dampak positif yang terjadi, seperti akses pasar penjualan kenari yang semakin meluas, ada rumah tangga petani kenari yang meningkat pendapatan mereka.
Ada juga mata pencaharian alternative bagi ibu rumah tangga (pengupas kenari), kesadaran untuk menjaga dan gerakan penanaman kembali kenari.
Kolaborasi WVI dan Pemkab Kupang Deklarasikan Kabupaten Kupang Jadi Kabupaten Layak Anak |
![]() |
---|
WVI Fokus Dorong Kabupaten Kupang Jadi Kabupaten Layak Anak |
![]() |
---|
Perayaan Hari Anak Nasional Tingkat Kabupaten TTS, WVI Komit Dukung Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Prevalensi Stunting NTT Rentang 30-40 Persen, WVI Dukung Lakukan Penurunan |
![]() |
---|
Perkenalkan Teknologi Hibrida, WVI Dukung Petani Bena Kembangkan Sistem Pasar Inklusif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.