Lukas Enembe Terjerat Korupsi

Lukas Enembe Gebrak Meja Saat Disebut Sering Main Judi

Terdakwa kasus dugaan korupsi Gubernur non aktif Papua Lukas Enembe menggebrak meja di persidangan sembari mengeluarkan suara lantang.

Editor: Alfons Nedabang
Youtube/Kompas.com
Gubernur non aktif Papua Lukas Enembe jadi tersangka pencucian uang. Terbaru, Lukas Enembe gebrak meja saat disebut sering main judi. 

Untuk informasi, kesaksian Mikael Kambuaya ini berkaitan dengan dugaan tindak pidana yang korupsi beberapa proyek di Papua yang menjerat Lukas Enembe. Lukas Enembe juga disebut-sebut memperoleh fee dari beberapa kontraktor.

"Saudara dengar saja bahwa ada pemberian fee?" tanya Hakim Ketua, Rianto Adam Pontoh. "Iya," jawab Kambuaya.

Berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) Mikae Kambuaya yang dibacakan jaksa penuntut umum KPK di persidangan, fee tersebut diberikan melalui proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Papua.

Caranya, uang tersebut diberikan melalui kontraktor besar yang ditunjuk langsung oleh Lukas Enembe.

"Pada saat saya menjabat sebagai Kadis PUPR Papua, pola pemberian uang kepada Lukas Enembe adalah para kontraktor yang mendapat pekerjaan proyek akan memberikan uang kepada Lukas Enembe melalui kontraktor besar yang dibawa oleh Lukas Enembe, seperti Piton Enumbi, Serli Susan, Haji Sukman, Frans Manibui, Letri David Sabutan, dan Haryati," kata jaksa membacakan BAP di persidangan.

Selain fee berupa uang, ada pula berupa fasilitas-fasilitas yang diterima Lukas Enembe dari para rekanan proyek. Diantaranya fasilitas berobat dan berjudi di Singapura.

Baca juga: Lukas Enembe Punya Tambang Emas di Tolikara

Kemudian fasilitas Lukas Enembe beserta keluarganya di Jayapura dan Jakarta juga difasilitasi oleh para kontraktor. "Bahwa semua kebutuhan Lukas enembe dan keluarganya di Jayapura, Jakarta, maupun pergi berobat dan judi di Singapura setahu saya banyak dibantu oleh para kontraktor yang saya sebutkan di atas," katanya.

Dalam BAP-nya yang dibacakan jaksa di persidangan, Kambuaya mengaku tak pernah mau mengantarkan fee dari para kontraktor ke Lukas Enembe lantaran takut kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Keterangan di BAP tersebut tidak dibantah oleh Kambuaya.
"Iya benar," ujarnya setelah jaksa membacakan petikan-petikan BAP-nya.

Menurut Kambuaya, fee dari para rekanan proyek ini lantaran kedekatan mereka dengan Lukas Enembe layaknya keluarga. Selain itu, pemberian proyek kepada mereka juga dilakukan Lukas Enembe sebagai balas budi telah menjadi tim sukses dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua.

"Mereka yang beberapa orang yang disebutkan tadi adalah orang orang yang boleh saya katakan bahwa mereka ini adalah orang-orang yang pemegang dana, penyandang dana saat Pak Lukas maju gubernur," katanya. (tribun network/ham/wly)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved