Lukas Enembe Terjerat Korupsi

Lukas Enembe Gebrak Meja Saat Disebut Sering Main Judi

Terdakwa kasus dugaan korupsi Gubernur non aktif Papua Lukas Enembe menggebrak meja di persidangan sembari mengeluarkan suara lantang.

Editor: Alfons Nedabang
Youtube/Kompas.com
Gubernur non aktif Papua Lukas Enembe jadi tersangka pencucian uang. Terbaru, Lukas Enembe gebrak meja saat disebut sering main judi. 

"Lalu saya bertemu dengan Frans di lobi Kasino dan diantar bertemu Lukas di kompleks hotel. Saat itu saya bertemu Lukas dalam keadaan sehat-sehat saja tidak sakit. Lukas Enembe ke Singapura untuk berjudi saja," kata jaksa.

Atas hal itu Eks Kepala Dinas PUPR, Mikael Kambuaya mengatakan bahwa ia pergi ke Singapura memang untuk menjenguk Lukas Enembe.

"Saya pergi karena beliau sakit, ntah beliau sudah berobat sedang menunggu di hotel saya tidak tahu," kata saksi.

Kemudian hakim menanyakan apakah bener saksi bertemu dengan Lukas Enembe di kasino. "Tidak," jawab saksi.

"Ini kok (Di BAP) saudara bisa menjelaskan Lukas Enembe seakan-akan di tempat perjudian dan tidak dalam keadaan sakit," kata hakim.

Minta Proyek

Fakta baru juga muncul di persidangan. Diantaranya, adanya sejumlah kontraktor yang meminta proyek ke Lukas Enembe sebagai imbalan telah menjadi tim sukses selama Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua. Fakta itu disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Papua tahun 2013-2017, Mikael Kambuaya.

Baca juga: Lukas Enembe Tidak Kuat Duduk

Permintaan proyek itu dilakukan berkali-kali lantaran satu proyek yang diberikan Lukas tak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan kontraktor untuk membantunya di Pilgub.

"Yang mereka mengaku itu bahwa 'Ah ini proyek ini tidak cukup. Ini karena sa pu (saya punya) dana besar untuk bantu beliau di Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah),'" ujar Kambuaya.

Akhirnya, para kontraktor tersebut diberikan beberapa pekerjaan dengan nilai yang cukup besar. "Puluhan miliar. Selama 3 tahun kontrak tuh," kata Kambuaya.

Menurut Kambuaya, Lukas Enembe langsung yang mengatur pemberian pekerjaan-pekerjaan infrastruktur di Papua kepada kontraktor-kontraktor tersebut, yaitu: Piton Enumbi, Serli Susan, Haji Sukman, Frans Manibui, Letri David Sabutan, dan Haryati.

"Jadi beliau (Lukas Enembe) mengatakan, 'Oh beliau di sini saja. Yang nama ini di sini saja. Yang nama itu di situ saja,'" katanya.

Kambuaya pun menyebut bahwa ada tekanan yang dialami Lukas Enembe, sehingga harus mengatur pemberian proyek sedemikian rupa.

Selain sudah dibiayai untuk ikut Pilgub, Lukas Enembe juga disebut-sebut memiliki kedekatan dengan para kontraktor tersebut.

Baca juga: Hakim Tolak Eksepsi Tapi Kabulkan Permohonan Lain Pengacara, Lukas Enembe Akan Dirawat di RSPAD

"Bapak gubernur juga istilahnya, moril begitu, moril kepada perusahaan-perusahaan ini," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved