Lukas Enembe Terjerat Korupsi
Lukas Enembe Tidak Kuat Duduk
OC Kaligis mengklaim bahwa Lukas Enembe memiliki sakit ginjal stadium lima hingga kakinya membengkak.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe, Otto Cornelis Kaligis atau OC Kaligis mengatakan bahwa kondisi kliennya saat ini masih mengalami sakit ginjal hingga tidak kuat duduk.
Padahal sesuai jadwal Senin 10 Juli 2023, Pengadilan Tipikor Jakarta kembali menggelar sidang lanjutan perkara dugaan suap dan gratifikasi Lukas Enembe.
"Kalau masih sakit iya, cuma sudah nggak usah dirawat di rumah sakit RSPAD. Bagaimana selanjutnya nanti anda ikuti sendiri," kata OC Kaligis di Pengadilan Tipikor Jakarta.
OC Kaligis mengklaim bahwa Lukas Enembe memiliki sakit ginjal stadium lima hingga kakinya membengkak.
"Karena dia (Enembe) punya ginjal, itu masih stadium kelima, kemudian ada yang lain lain juga, nanti kan kelihatan jalannya kakinya masih membengkak, belum bisa secara sempurna, jadi memang keadaannya mungkin hari ini mungkin hari ini cuma tunda sidang," tegasnya.
Baca juga: Sidang Kasus Suap dan Gratifikasi, Hakim Tolak Keberatan Lukas Enembe Atas Dakwaan JPU KPK
OC Kaligis juga mengungkapkan kalau dipaksakan untuk persidangan, ia memprediksi mungkin persidangan hanya berjalan satu jam.
"Tapi nanti kan kita (Enembe) datang untuk sidang, tapi bukan untuk sidang pemeriksaan. Mungkin hari ini kalaupun sampai dipaksakan sidang, saya kira enggak bisa lagi lebih lama dari 1 jam," jelasnya.
OC Kaligis juga mengklaim bahwa kondisi kliennya tidak kuat untuk duduk. "Beliau enggak kuat duduk sih, tapi nanti lihat dia sendiri kan keadaannya, makanya kita enggak mau kalau zoom kita maunya kan offline supaya kelihatan Anda bisa lihat sendiri dari kaki sampai di kepala," tutupnya.
Selain Lukas, ternyata tim jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) belum menyiapkan saksi untuk persidangan.
Sidang perkara dugaan suap dan gratifikasi terdakwa Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe harus dilanjutkan kembali pada Senin 17 Juli pekan depan.
Majelis hakim menyepakati penundaan sidang. Namun, majelis hakim menyatakan sidang pemeriksaan saksi akan dimulai pada Senin 17 Juli, bukan Kamis 13 Juli sebagaimana permintaan jaksa KPK.
Di sisi lain, majelis hakim menetapkan sidang Lukas Enembe akan digelar sebanyak dua kali sepekan, yakni pada hari Senin dan Kamis.
"Kami majelis hakim sudah sepakat untuk pemeriksaan saksi ini satu minggu dua kali. Hari Senin dan Kamis, dimulai pada Senin (17/7) depan," kata Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh dalam sidang. (tribun network/mat/ham/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.