Berita NTT

Wujudkan Pemilu Ramah Lingkungan di Tahun Politik

KPU selalu para peserta pemilu dana masyarakat pemilih tetap memperhatikan pelaksanaan pemilu yang ramah lingkungan

Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ CHRISTIN MALEHERE
PENYAMPAIAN - Penyampaian materi Rapat Dengar Pendapat atau RDP dari pemateri Penyelenggara pemilu saat pelatihan jurnalistik bagi jurnalis warga dan konten kreator di Hotel Sotis Kupang, Rabu 2 Agustus 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Society of Indonesian Science Journalists (SISJ) bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memberikan pelatihan bagi jurnalis warga, conten creator, dan jurnalis di Kota Kupang, Provinsi NTT.

Adapun pelatihan pada hari pertama berupa penyampaian materi terkait isu lingkungan yang kasat mata ditemukan oleh Jurnalis dan Jurnalis Warga.

Sedangkan pelatihan hari kedua berupa Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama para peserta pelatihan terkait memperkuat Narasi lingkungan di tahun politik.

Kepada POS-KUPANG.COM, Ketua KPU NTT, Thomas Dohu mengapresiasi para jurnalis dan masyarakat sipil yang peduli dan memberikan perhatian khusus bagi pelaksanaan pemilu tahun 2024.

Baca juga: Cegah Inflasi Pangan, BI NTT Tanam Ribuan Benih Cabai di Kabupaten Kupang

"Pemilu akan diikuti oleh semua kalangan masyarakat dan diikuti dengan penggunaan bahan-bahan yang berpengaruh terhadap lingkungan, sehingga forum ini mengingatkan kami sebagai penyelenggara pemilu akan menggerakkan pihak lain baik di kalangan internal penyelenggara maupun kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah agar tetap memperhatikan aspek pemilu yang ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan," jelas Thomas.

Komisioner Bawaslu NTT, James Ratu menjelaskan dukungan melalui Peraturan Bawaslu agar pelaksanaan pemilu harus memperhatikan aspek ramah lingkungan.

"Kami bersamaa KPU selalu para peserta pemilu dana masyarakat pemilih tetap memperhatikan pelaksanaan pemilu yang ramah lingkungan," ujarnya.

Ketua Umum SIEJ, Joni Aswira berharap dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan mengharuskan masyarakat membutuhkan kebijakan afirmatif dari semua pihak. 

Dalam hal ini KPU dan Bawaslu pada pemilu 2024, dapat menciptakan ruang yang luas bagi para kandidat baik legislatif dan eksekutif, memaparkan gagasan hijau serta gagasan yang peduli pada pemulihan ekologi. 

KPU dan Bawaslu memastikan setiap proses dan tahapan pemilu mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan. Seperti pada saat tahapan kampanye terbuka mendorong kesadaran partai politik, politisi, dan konstituennya menjaga lingkungan hidup. Mengurangi limbah sampah dan polusi yang menyumbangkan emisi gas rumah kaca.

Tidak mengotori pohon-pohon dengan baliho atau alat peraga kampanye. Selain itu, KPU dan Bawaslu juga dapat menerapkan konsep ekonomi sirkular serta melakukan efisiensi energi dan mengurangi jejak karbon dalam hal pengadaan dan distribusi logistik.

Publik hendaknya mengawal dan mengawasi siapapun pemimpin daerah dan caleg terpilih pada Pemilu 2024, untuk tidak menghasilkan kebijakan yang berpotensi merusak lingkungan hidup, mencederai keadilan ekologis dan meminggirkan masyarakat, sekaligus menjadi solusi bagi masalah perubahan iklim. (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved