Berita Sikka

Jaringan BTS Bakti Kominfo di Desa Tuwa Sikka Tak Berfungsi, Warga Ancam Bongkar Tower

Masyarakat kecewa karena tower yang berdiri kokoh di desa tersebut sebaiknya dibongkar saja karena tidak ada manfaatnya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
TOWER - Tower base transceiver station atau BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Bakti Kominfo) yang dibangun di Kampung Nua Lako RT 10, RW 04 Dusun Wolo Oja, Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo Kabupaten Sikka, NTT Sabtu 22 Juli 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Warga Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mempertanyakan tower base transceiver station atau BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Bakti Kominfo).

Tower yang berdiri kokoh di Kampung Nua Lako RT 10, RW 04 Dusun Wolo Oja, Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo dinilai warga tidak beroperasi secara maksimal. 

Menara yang diharapkan menghadirkan sinyal 4G yang dibangun sejak tahun 2022 itu belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.

"Memang untuk tower sudah ada tapi kondisinya sampai sekarang tidak ada manfaat untuk kami karena sampai sekarang ini, tidak tau kami, entah sudah mengaktifkan atau belum kami juga tidak tau, jadi sinyal masih tetap susah sampai sekarang, tower ini dibangun sejak bulan Desember tahun 2022 tapi sampai sekarang belum berfungsi," Kata Densius Yansen Reu, Warga desa Tuwa, Sabtu 22 Juli 2023.

Baca juga: 800 Guru di Sikka Turun Demo Protes Dana Sertifikasi, Yanto De Flores Menangis Histeris 

Dikatakannya, Untuk keperluan mengakses jaringan internet, warga harus berjalan kaki 3 Kilo meter ke lokasi ketinggian untuk mendapatkan akses jaringan internet dari desa tetangga.

Kondisi ini sempat menyulut niat warga setempat untuk membongkar tower tersebut karena dinilai proyek mubazir serta menyusahkan warga.

Sementara itu, Kepala Desa Tuwa Fernandes Yandayani Wula saat dihubungi menjelaskan bangunan tower jaringan telepon seluler 4G milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak menjawab kebutuhan warga setempat.

"Sama sekali tidak ada manfaatnya untuk masyarakat umum satu desa, karena setelah tanggal 6 juni 2023 tower selesai dikerjakan, saya berkomunikasi dengan Cal Center Bakti sebanyak lima kali tapi belum ada tanggapan hanya penyampaian dari Cal Center hanya bersabar karena tower itu belum aktif 100 persen," katanya

Dikatakannya, Masyarakat kecewa karena tower yang berdiri kokoh di desa tersebut sebaiknya dibongkar saja karena tidak ada manfaatnya.

"Sebaiknya dibongkar saja kalau tidak bermanfaat untuk masyarakat, jangan ganggu kami punya perjalanan, apalagi tower dekat dengan sisi jalan," ujarnya

Baca juga: Dugaan Penggelapan Dana Sertifikasi, Guru di Sikka Ancam Mogok Mengajar dan Tutup Sekolah 

Dijelaskan, lahan untuk pembangunan tower dihibahkan oleh kepala desa karena menurut penjelasan dari pihak kontraktor tidak ada anggaran untuk biaya jual beli atau sewa lahan pembangunan tower.

"Tanah ini saya hibahkan bersama keluarga saya karena waktu kontraktor datang awal mereka menyampaikan untuk pembangunan tidak ada anggaran untuk semacam sirih pinang atau jual beli atau kontrak seperti tower merah putih namun untuk kepentingan masyarakat kami hibahkan tanah ini namun fungsinya tida ada manfaatnya tidak ada samasekali," ujarnya

Ia mengaku, pada tanggal 6 Juni 2023, ada tim dari Telkomsel Bakti datang untuk mengaktifkan jaringan namun hasil yang dikerjakan sampai saat ini belum ada sinyal.

"Ini jujur kami sangat kecewa sebaiknya tower ini dibuka saja, atau kah memang dalam waktu dekat pihak Telkomsel Bakti tidak mau kasi aktif berarti saya akan kerahkan warga untuk bongkar, bila perlu bongkar total supaya jangan menghambat biar tanah yang ada biar saya manfaatkan untuk kepentingan lain," ujarnya

Dijelaskannya, Untuk dapat mengakses jaringan internet warga harus menempuh perjalanan 3 Kilo meter ke desa tetangga.

Ia dan warga desa Tuwa berharap kepada pemerintah untuk segera mengaktifkan jaringan dilokasi tersebut karena masyarakat sangat merindukan akan jaringan internet.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved