Berita NTT
Prodi Kimia FST Undana Gandeng USAID Beri Penyuluhan Daya Dukung Air di Area Wisata Desa Baumata
kualitas mata air di desa baumata itu bertahan, warga harus menjaga kelestarin hutan maupun sampah-sampah di area mata air tersebut.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim dosen dan sejumlah mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Kimia FST Undana Kupang mengadakan pengabdian masyarakat di Kabupaten Kupang, khususnya di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu.
Bentuk-bentuk kegiatan atau materi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan itu berupa materi penyuluhan daya dukung air di area wisata Desa Baumata, teknik mengukur kualitas air dan debit mata air, mengukur pH dan TDS, menggunakan mWater untuk menginput data, prakter mengukur Ph dan TDS di 3 titik mata air, pengukuran debit dan menginput data mWater.
Kegiatan tersebut mengusung tema "Penyuluhan Daya Dukung Air di Area Wisata Desa Baumata Timur Bagi Aparat Desa dan Masyarakat Sekitar" dan Kegiatan tersebut diikuti oleh masyarakat dan aparat desa, bertempat di Aula Desa Baumata, Kamis 6 Juli 2023.
Ketua panitia kegiatan, Pius Dore Ola, S.Si., M.Si., Ph.D mengatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan berkaitan dengan penyuluhan dan pelatihan tentang daya dukung ekosistem terhadap mata air di area wisata desa baumata.
Baca juga: Imigrasi Maumere Hadiri Penyusunan Renja Satuan Kerja Tahun 2024 di Kanwil Kemenkumham NTT
Dalam kegiatan pengabdian ini, Prodi Kimia FST Undana bekerjasama dengan USAID dalam memberikan pemahaman kepada pemerintah setempat, terutama pemahaman kepada masyarakat guna pentingnya menjaga sumber mata air yang ada
Diakuinya bahwa sejauh ini masyarakat di desa baumata tidak mengalami kesulitan air, namun warga ditempat lain pasti mengalami kekurangan air, sehingga penyuluhan dan pelatihan ini untuk warga dapat menjaga kualitas dan kualitas sejumlah mata air yang menjadi aset berharga mereka.
"Selain materi yang diberikan baik dari kami maupun perwakilan dari USAID, ada juga kegiatan praktek dilapangan bersama dengan warga masyarakat untuk mengontrol kualitas air untuk beberapa parameter yang penting saja," ungkapnya.
Menurut dia apabila dalam proses prakteknya ditemukan kuantitas berkurang, maka akan debit airnya berkurang, sedangkan kualitasnya berkurang maka berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi air tersebut.
Ia meminta agar kuantitas maupun kualitas mata air di desa baumata itu bertahan, warga harus menjaga kelestarin hutan maupun sampah-sampah di area mata air tersebut.
Baca juga: Ekspansi PLTP Ulumbu Berpotensi Tarik Minat Investor Industri Bersih di NTT
"Banyak hal-hal yang berpotensi dapat mencemarkan sumber mata air disini, sehingga pemerintah setempat dan masyarakat harus bangun kerjasama yang baik untuk menjaganya," tandasnya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
BMKG: Waspada! Fenomena Fase Bulan Purnama Picu Banjir Rob di Pesisir Tiga Pulau di NTT |
![]() |
---|
Importasi Beras dan Raw Sugar Dorong Target Bea Masuk Capai Rp 16,32 Miliar di NTT |
![]() |
---|
Cuaca NTT Hari Ini 6 Juli 2023, BMKG Imbau 7 Daerah di NTT Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang |
![]() |
---|
Peringatan BMKG: Pesisir Tiga Pulau di NTT Berpeluang Banjir Rob, Ini Dampak Yang Patut Diantisipasi |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Sumba Barat Ditahan, NasDem NTT Belum Bahas Beri Bantuan Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.