Berita NTT

Ekspansi PLTP Ulumbu Berpotensi Tarik Minat Investor Industri Bersih di NTT

Menurutnya dukungan atas pengembangan PLTP Ulumbu akan turut berdampak pada kemajuan daerah NTT.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
PANAS BUMI - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi salah satu sumur panas bumi Daratei di Desa Ratogesa, Kabupaten Ngada. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, ENDE - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu berpotensi menarik minat investor industri bersih di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah pesatnya perkembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan perlunya dukungan dari semua elemen dalam pengembangan PLTP Ulumbu yang memanfaatkan energi geothermal di wilayah Poco Leok, Kabupaten Manggarai.

“Kita ingin membangun energi bersih ke depan, kalau kita halangi pembangunan pembangkit energi bersih dan terbarukan yang kita miliki, industri-industri bersih tidak akan masuk ke NTT,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini.

Baca juga: Proses Pendataan Lahan Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok Rampung Pekan Depan

Menurutnya dukungan atas pengembangan PLTP Ulumbu akan turut berdampak pada kemajuan daerah NTT.

Apalagi dengan Labuan Bajo yang tumbuh sedemikian rupa saat ini, di mana para investor mulai melirik keberpihakan pemerintah pusat maupun daerah pada penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

“Labuan Bajo yang tumbuh sedemikian rupa saat ini, sektor hotel juga akan berkembang, di mana hotel itu energinya menggunakan energi fosil dan investor tidak akan tertarik untuk masuk. Jadi saya harapkan semua pihak ikut terlibat untuk mendukung ini,” tambahnya.

Baca juga: Aksi Dukung PLTP Ulumbu, Raimundus: Kita Satu Keturunan Poco Leok Jangan Mau Dihasut Orang Luar

Tak sampai di situ, Viktor menilai pengembangan PLTP Ulumbu juga menjadi jalan keluar atas krisis pasokan listrik terutama pada beban puncak di malam hari dengan memanfaatkan potensi geothermal yang ada di Gunung Poco Leok, Kabupaten Manggarai.

Dia menjelaskan, saat ini pasokan listrik beban puncak malam hari masih kekurangan 4-5 MW yang dipasok dari sistem interkoneksi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Flores (Rangko) Labuan Bajo dan PLTU Ropa.

“Kita masih kekurangan listrik dan potensi panas bumi yang dimiliki Pulau Flores bisa dijadikan sumber energi. Jadi kami memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan PLTP Ulumbu demi memenuhi kebutuhan listrik seluruh masyarakat,” paparnya.

 

Bagi dia, penting bagi masyarakat NTT dalam mendukung pengembangan PLTP Ulumbu sebagai keterlibatan pemerintah daerah dalam mendorong transisi energi yang digalakkan pemerintah pusat. Apalagi dengan potensi panas bumi yang berada di kawasan Gunung Poco Leok.

“Pemerintah pusat telah serius mengerjakan potensi ini dengan baik. Maka dari itu saya harapkan seluruh elemen ikut terlibat untuk membantu agar program ini bisa berjalan. Kalau kita halangi, industri-industri bersih tidak akan masuk ke NTT,” pungkasnya. (tom)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved