Sidang Kasus Prada Lucky
Saksi Arnoldus Seran Dengar Suara Pukulan dari Arah Tempat Istirahat Prada Lucky dan Prada Richard
Sekitar pukul 01.30 dini hari, saksi mendengar suara gaduh dari arah tempat tidur Lucky dan Richard.
Ringkasan Berita:
- Sidang kasus Prada Lucky Namo menghadirkan saksi ke-10, Prada Arnoldus Seran
- Arnoldus Seran piket bersama lima rekan di rumah kuning tempat Prada Lucky dan Prada Richard Bulan
- Kematian Prada Lucky diketahui dari grup komunikasi internal satuan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Sidang lanjutan perkara kematian Prada Lucky Namo kembali digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Rabu (5/11/2025).
Dalam sidang yang menghadirkan saksi ke-10, Prada Arnoldus Seran, terungkap kesaksian baru tentang malam ketika almarhum Prada Lucky dan Prada Richard diduga disiksa oleh para terdakwa.
Saksi Arnoldus Seran menjelaskan bahwa pada malam kejadian, dirinya bersama lima rekan lainnya mendapat tugas piket di “rumah kuning” sekaligus untuk menjaga Prada Lucky dan Prada Richard yang sedang sakit.
“Kami disuruh menjaga karena mereka sakit. Saya tahu mereka sakit karena dicambuk,” ujar Arnoldus di hadapan oditur.
Baca juga: BERITA POPULER- Ada Fakta Baru di Sidang Kasus Prada Lucky, Kasus Dugaan Korupsi di KPU Sumba Timur
Menurut saksi, sekitar pukul 22.00 Wita, ia melihat kondisi Prada Lucky yang tampak lemah. Ia berinisiatif mengoleskan minyak tawon pada luka-luka yang terlihat di tubuh Lucky.
“Kami kumpul uang satu kompi B untuk beli minyak tawon. Saya oles di lengan kanan, kiri, dan di kaki. Lukanya saya oles saja, yang kelihatan. Saya tidak buka bajunya,” ungkap Arnoldus.
Saksi menambahkan bahwa saat itu almarhum mengenakan baju loreng dan celana pendek.
Ketika mencoba berbicara dengan almarhum Lucky, ia tidak menjawab sepatah kata pun. “Saya ajak bicara, tapi dia tidak menjawab sama sekali,” tutur Arnoldus.
Sekitar pukul 01.30 dini hari, saksi mendengar suara gaduh dari arah tempat tidur Lucky dan Richard.
“Terdakwa 1, 2, 3, dan 4 datang. Saya mendengar suara pukulan. Saya sedang tidur waktu itu, tapi tidak berani bangun karena takut,” katanya dengan suara bergetar.
Arnoldus melanjutkan terdakwa 1 bangunkan saya kemudian saya disuruh beli rokok tapi saya lari ke tenda rumah karena saya takut. Saat saya keluar saya melihat abang Brian menyandarkan Richard sama almarhum ke tembok “Saya lihat abang Brian sedang bantu Lucky dan Richard duduk bersandar di tembok,” ujarnya.
Pagi harinya, sekitar pukul 06.00 Wita, saksi tidak lagi masuk ke rumah kuning tempat kedua korban berada. Ia baru mengetahui kabar meninggalnya Prada Lucky dari grup komunikasi internal satuannya. (uge)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Prada-Seran-jadi-saksi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.