Berita Sumba Timur
Begini Tanggapan Kepala Sekolah SMAN 1 Pandawai Sumba Timur Terkait Siswa yang Dipulangkan
hari ini anak- anak memang ikut ujian, tapi saya lebih mengutamakan kesiapan mental dan psikologinya anak-anak.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga
POS-KUPANG.COM, SUMBA TIMUR - Terkait siswa yang di pulangkan begini tanggapan kepala sekolah SMAN 1 Pandawai Kabupaten Sumba Timur.
Melalui laporan yang diterima oleh Pos Kupang mengenai siswa di pulangkan, Pos Kupang langsung memantau ke SMAN 1 Pandawai,Kawangu, Kec. Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, 31 Maret 2023.
Rambu Ami yang merupakan salah satu orang tua dari siswa yang di pulangkan mengatakan, kronologinya pada hari Sabtu tanggal 25 Maret lalu, anak saya pulang dari sekolah.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pekerja Bendungan Karingan di Sumba Timur Ditemukan Tewas
"Bahwa mereka sampai sekolah mereka belum di kasih kartu ujian, untuk mengikuti ujian hari Senin. Umbu sudah bayar uang sekolah sampai bulan April sisa dua bulan yang masih kurang,"ujarnya saat diwawancarai oleh Pos Kupang.
Ia mengatakan informasi ini sudah di sampaikan oleh anak saya dan beberapa anak bahwa kalau kita tidak bayar uang sekolah itu kita tidak di ikut sertakan dalam ujian.
"Saya bilang tidak mungkin sekolah seperti ini masa sekolah tidak ada kebijakan dengan situasi orang tua seperti saat ini," ungkapnya.
Menurutnya sudah ada himbauan dari Ombudsman, bahwa tidak ada pemulangan jika siswa belum membayar uang SPP. Mungkin pihak sekolah tidak membaca himbauan itu, sehingga mereka memulangkan siswa.
Ia juga menjelaskan bahwa hari ini anak- anak memang ikut ujian, tapi saya lebih mengutamakan kesiapan mental dan psikologinya anak-anak.
"Ketika hari Sabtu mereka di pulangkan karena dituntut harus membayar uang sekolah sampai bulan juni, itu yang membuat mereka akhirnya tidak konsentrasi belajar untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti ujian," jelasnya.
Baca juga: MoU Kerjasama Bersama Tiga Media Harian NTT, Bupati Sumba Timur Minta Dukung Pembangunan Daerah
Ia juga menambahkan kalau saya melihat respon dari pihak sekolah, setelah saya bertemu dengan kepala sekolah, seandainya kebijakan yang di sampaikan, bahwa anak-anak hanya bayar uang sekolah sampai bulan Maret dan itu di sampaikan kepada anak-anak saya pikir itu akan sangat membantu anak-anak, dalam diri untuk ulangan.
"Namun yang terjadi bahwa ketika guru- guru atau panitia ujian ini menyampaikan informasi, yang mungkin berbeda dengan kepala sekolah bahwa kami harus bayar uang sekolah, baru ikut ujian sekolah," imbuhnya
Ia juga mengungkapkan bahwa terdata ada 19 anak yang menyampaikan hal sama, ada juga orang tua yang sempat sampaikan hal yang sama juga.
"Harapan saya agar bukan hanya sekolah disini saja, semua SMA supaya kalau bisa kita mengutamakan pendidikan anak dulu masalah uang komite bisa dibicarakan kepada orang tua, jangan di bicarakan kepada anak anak agar jangan menganggu anak anak yang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian," harapanya.
Selain itu Drs. Melkianus Nggaba Ngunjurawa sebagai kepala sekolah SMAN 1 Pandawai mengukapkan, seluruh anak-anak yang mengikuti ujian tidak ada larangan dan tetap mengikuti UTS.
"Tidak bayar pun tidak masalah dan ada yang bayar juga, namun satu hal yang mereka juga harus sampaikan di sekolah kesulitanya apa dan ada yang sampaikan kepada saya ada yang yatim piatu itu di bebaskan dari biaya SPP," ungkapnya.
Ia menambahkan jika ada masalah dari orang tua, misalnya belum dapat uang atau ada masalah lain yang penting di konfirmasi dengan sekolah. Walaupun ada juga yang belum bayar selama setahun dan dua tahun, masuk saja kami ikhlas, tapi seandainya di bayar satu dua bulan sukur tidak harus juga sampai lunas bulan maret.
"Kita tetap tegaskan tolong kewajiban memberitahukan tolong kash tau, menyangkut dengan pendidikan itu adalah hak mereka, sedangkan uang komite itu bisa dilunasi bisa, tapi harus di jelaskan masalahnya tidak harus sampai bulan juni bahkan ada yang sampai setahun lebih yang belum bayar," jelasnya.
Menurutnya ketika anak- anak mendapat informasi supaya orng tua cepat melunasi uang SPP, mereka menyampaikan dengan bahasa bahwa kami tidak dapat kartu, kami tidak ikut sertakan ujian.
"saya tidak sangkali itu, tapi semua anak -anak sudah di cetak kartunya dan yang bayar dan tidak bayar tetap mengikuti ujian UTS," kata Melkianus.
Ia mengatakan pembagian kartu ujian itu hari Sabtu sampai dengan jam satu, hanya mereka tidak sabar, yang sabar sudah dapat yang diutamakan yang sudah bayar tapi yang belum juga tetap juga sabar.
Menurutnya sejak enam bulan lalu kita sudah ingatkan ada kewajiban yang harus di selesaikan.
Selain itu juga rambut harus rapi pakian juga harus rapi, jadi kita sudah ingatkan sebelumnya, namun yang belum mendapatkan rejeki sampaikan ke sekolah dan itu terbukti ada yang sampaikan ke sekolah dan yang belum bayar pun untuk tetap ikut.
"Ada yang saya bebaskan uang sekolah, itu yang yatim piatu dan yang penting ada pemberitahuan ke sekolah," ungkapnya.
"Anak-anak yang belum bayar, saya minta untuk di data sehingga nanti jika ada yang protes karena merasa ada yang di istimewakan ada datanya bahwa kesulitannya seperti ini," ujarnya.
Miranti Rambu Banja salah satu murid kelas 12 IPA 1 ia mengaku sudah menunggak sejak dari kelas sepuluh semester dua sampai kelas dua belas semester dua dan tetap di ikut sertakan dalam ujian semester.
"Saya belum bayar karena orang tua belum punya uang dan tindakan yang di berikan oleh sekolah ini sangat meringankan saya," ujarnya.
"Harapan saya agar tetap bisa ujian tapi nanti April ini baru saya bayar," kata Miranti. (Cr21)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Sumba Timur NTT Raih Predikat Pengendali Inflasi Terbaik Se-Indonesia |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Polres Sumba Timur Amankan Truk Pengangkut BBM |
![]() |
---|
Sekda Ngadu Ndamu Buka Seleksi Kompetensi PPPK Sumba Timur |
![]() |
---|
Unit Penanganan Satwa Liar KSDA NTT dan Taman Nasional Matalawa Sumba Timur Gelar Pelatihan |
![]() |
---|
Warga Kamalaputi Sumba Timur Diserang Buaya Saat Hendak Mencuci Motor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.