Berita Timor Tengah Selatan
Mengaku Oknum Intelijen KPK, Seorang Pria Diduga Tipu Warga Fatumnasi Timor Tengah Selatan
Namun terkait kejadian yang ada pihaknya tidak tahu karena pertemuan dilakukan secara diam-diam

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Fransiskus Marang, S.Sos diduga melakukan penipuan terhadap warga desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan atau TTS. Korban adalah Bernadus Sabneno.
Fransiskus Marang, S.Sos diketahui memegang Id Card Badan Intelijen DPP Komisi Pengawasan Korupsi (KPK) Tipikor.
Dikisahkan, Fransiskus berjanji akan membatu melancarkan dana hibah sebesar 3 Miliar untuk pembangunan gereja Efata Punuf, di Desa Fatumnasi, dengan syarat harus ada uang proposal sebesar 33.180.000 rupiah. Usai mendapatkan uang, Fransiskus tidak lagi muncul di Fatumnasi.
Baca juga: HUT ke-77 Persatuan Wanita Kristen Indonesia, PWKI DPC Timor Tengah Selatan Gelar Donor Darah
Terkait kondisi tersebut, Bernadus Sabneno (Korban) kepada wartawan mengisahkan sejumlah fakta, Senin 6 Maret 2023.
Bernardus mengisahkan pada mulanya Fransiskus datang ke rumah Martinus Bay dan Lasarus Bay untuk merekrut keduanya menjadi anggota KPK pada bulan Febuari lalu. Mereka juga sempat membicarakan perihal bantuan listrik dan jalan bagi masyarakat.
Setelah datang kedua kalinya, Fransiskus meminta agar Bernadus Sabneno datang ke rumah Martinus Bay. Pada kesempatan itu, mereka membicarakan bantuan listrik dan jalan. Selanjutnya, Fransiskus juga berjanji membantu dana hibah untuk gereja sebesar 3 Miliar rupiah.
Disampaikan, untuk meyakinkan korban, Fransiskus mengajak mereka pergi ke gereja untuk melakukan survei dan pengukuran.
Baca juga: Longsor, 121 KK di Desa Supul Timor Tengah Selatan Terisolasi
"Jadi waktu dia datang pertama kali di rumahnya Martinus Bay, nanti saat datang ke dua baru jemput saya dan omong mau bantu pembangunan gereja," kata Bernadus.
Dijelaskan, setelah melakukan survei dan pengukuran, Fransiskus Marang kemudian menuturkan bahwa gereja harus dibangun ulang dan pagar keliling.
Disampaikan, menurut Fransiskus, perlu ada gambar oleh arsitek dan juga pembuatan RAB serta proposal. Fransiskus lantas meminta uang sebesar 33.180.000 rupiah kepada Bernadus Sabneno yang diambil dua kali dengan (bukti kuitansi). Usai mendapat uang, Fransiskus tidak lagi datang ke Fatumnasi.
Fransiskus juga berjanji akan membawa 4 orang dari Fatumnasi ke Jakarta untuk bertemu dengan pejabat Kementerian Agama, Ketua DPR RI dan Presiden.
"Dia janji mau bawa kami ke Jakarta untuk ketemu pejabat tapi uang tiket harus siapkan 80 juta," kisah Bernadus.
Merasa hal tersebut sebagai dugaan penipuan, Bernadus Sabneno akan melaporkan hal ini ke Polres TTS untuk ditindak lanjuti secara hukum.
Baca juga: Pilkada 2024, Golkar Timor Tengah Selatan Usung Epy Tahun Sebagai Calon Bupati
Informasi terkait bantuan ini kemudian sampai ke telinga ketua Majelis Jemaat Efata Gereja Punuf, Pendeta Vidi Taniu.
Pendeta Vidi mengaku pihaknya kaget saat mengetahui jemaatnya sudah menyerahkan uang ke Fransiskus.
Disampaikan Pendeta Vidi bahwa dirinya sempat bertemu dengan Fransiskus dan sempat terjadi silang pendapat antara keduanya karena dirinya mencurigai hal tersebut sebagai penipuan.
Saya bertemu dia tanpa pemberitahuan. Waktu ketemu itu saya sempat adu mulut dengan dia karena saya curiga ini penipuan.
Dia menjawab saya secara kasar dan tidak menjawab pokok pertanyaan. Saya kemudian membuat laporan ke Pemerintah desa untuk melacak siapa dia," terang Pendeta Vidi.
Dirinya menyesalkan kejadian tersebut. Menurut Pendeta Vidi, seharusnya jika ada orang yang mau membantu bangunan gereja, sebagai ketua majelis Jemaat dirinya terlebih dahulu harus mengetahui hal tersebut.
Namun terkait kejadian yang ada pihaknya tidak tahu karena pertemuan dilakukan secara diam-diam.
Baca juga: Pilkada 2024, Golkar Timor Tengah Selatan Usung Epy Tahun Sebagai Calon Bupati
Sementara itu, Kepala Desa Fatumnasi, Afred Imanuel Bay terkait dugaan penipuan tersebut mengatakan setelah adanya persoalan barulah dirinya mengetahuinya.
"Dia datang langsung ke rumah Martinus Bay, sehingga saya tidak tahu. Setelah muncul persoalan ini baru saya tahu," jelasnya.
Dirinya mengimbau masyarakat setempat agar selalu waspada terhadap orang asing yang datang ke desa dengan menyebut diri sebagai perwakilan lembaga tertentu. (Din)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Timor Tengah Selatan
oknum
KPK
Fatumnasi
Timor Tengah Selatan
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Kecamatan Fatumnasi
Longsor Kolonakaf Desa Napi Timor Tengah Selatan Semakin Parah |
![]() |
---|
Bupati Timor Tengah Selatan Panen Jagung di Desa Noinbila |
![]() |
---|
SMAK Stella Maris Niki-Niki Teken MoU dengan Pemerintah Kecamatan Abanteng Timor Tengah Selatan |
![]() |
---|
Warga Kembali Buka Akses Jalan Nunumeu Usai Dialog dengan DPRD Timor Tengah Selatan |
![]() |
---|
Setubuhi Keponakan Sendiri, Seorang Paman di Timor Tengah Selatan Diamankan Polsek Amanuban Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.