Berita TTS
Desa Penyumbang Stunting Terbanyak di TTS Dapat Perhatian dari Kopernik dan Pemerintah Polandia
Kopernik bekerja sama dengan berbagai mitra di sektor pembangunan, publik, dan swasta untuk mendorong inovasi produk
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten TTS merupakan desa penyumbang angka stunting tertinggi di daerah ini.
Tercatat, ada 240 anak stunting di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten TTS
Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Yayasan Kopernik yang bekerjasama dengan pemerintah Polandia dan beberapa mitra lain seperti lembaga Timor Moringa, Yayasan Hati Melayani dan Yayasan Timor Koejawas.
Baca juga: Pembunuhan dan Pemerkosaan Gadis di TTS, Polres TTS Tangkap Pelaku
Ms. Ewa Wojkowska, salah satu pendiri Yayasan Kopernik menjelaskan Yayasan Kopernik merupakan organisasi yang berfokus pada penelitian dan pengembangan untuk menemukan solusi efektif yang berpotensi menjawab tantangan sosial dan lingkungan.
Dia menjelaskan, Kopernik bekerja sama dengan berbagai mitra di sektor pembangunan, publik, dan swasta untuk mendorong inovasi produk, layanan, dan pendekatan yang mendukung masyarakat prasejahtera," ungkapnya.
"Pada September sampai November 2021 kami telah melaksanakan program pencegahan stunting di desa Kuatae. Sebagai tindak lanjut atas keberhasilan program tahun lalu, Yayasan Kopernik melanjutkan program pencegahan stunting di desa Kesetnana yang dimulai pada Juli 2022," urainya.
Sehubungan dengan akhir pelaksanaan program ini pihaknya melaksanakan kegiatan Diseminasi Hasil Program dan Launching Kebun Warga di kantor Desa Kesetnana, Sabtu, 26 November 2022.
Yayasan ini bekerja sama dengan pemerintah Polandia, yang juga memiliki semangat yang sama untuk berupaya dalam penurunan angka stunting di Kabupaten TTS, khususnya di Desa Kesetnana.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gadis SMP di TTS Diperkosa dan Dibunuh di Kali Mati, Polisi Lakukan Olah TKP
"Di Kesetnana, Yayasan Kopernik mulai masuk dan melakukan eksperimen serta riset sekitar enam bulan lalu," imbuhnya.
Dirinya mengatakan, setelah enam bulan bersama masyarakat Desa Kesetnana dengan pola pendekatan xang dipakai yakni: riset dan eksperimen diketahui bahwa potensi makanan bergizi yang berpotensi untuk memacu pertumbuhan anak cukup banyak di daerah ini.
Namun masyarakat kurang memahami jenis-jenis makanan lokal yang memiliki cukup nutrisi.
Dia menyebut, karena kurang pemahaman, masyarakat menjual produk makanan lokal yang bergizi tinggi lalu membeli makanan pabrikan yang justru kurang nutrisi.
"Pola hidup tersebut yang kita edukasi agar masyarakat mengetahui makanan mana yang baik untuk gizi keluarga dan mana yang tidak perlu," ucapnya.
Baca juga: Pemilu 2024, KPU TTS Sosialisasikan Pembentukan Badan Adhoc
Tingkatkan Sinergitas dan Soliditas, Kodim 1621 dan Polres TTS Gelar Apel Gabungan |
![]() |
---|
Polres TTS Bentuk Tim Khusus Cegah Penimbunan Minyak Tanah |
![]() |
---|
Audiens bersama Pemda TTS, UNICEF Komitmen Mendukung Program Pemerintah |
![]() |
---|
Korupsi Dana BOS, Kepala SD Negeri Oetaman TTS Dihukum Empat Tahun Penjara |
![]() |
---|
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Pemkab TTS Minta Kolaborasi |
![]() |
---|