Berita NTT
Pembina Forum Solidaritas Mahasiswa Asal Belu, Johanis Mau: Fosmab Ada Dimana-mana
Fosmab ada dimana-mana tetapi jangan kemana mana, berkaitan dengan dengan pesta demokrasi yang akan digelar 2024 mendatang
Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Pembina Forum Solidaritas Mahasiswa Asal Belu atau Fosmab, Johanis Mau, S.Sos, MM menegaskan, Fosmab ada dimana-mana tetapi jangan kemana mana.
Penegasan Pembina Forum Solidaritas Mahasiswa Asal Belu atau Fosmab, Johanis Mau, S.Sos, MM, disampaikan saat menghadiri Dies Natalis ke-36, Forum Solidaritas Asal Belu atau Fosmab, di aula Kantor BKKBN NTT, Jumat, 23 September 2022
Penegasan Ketua Pembina Fosmab, Johanis Mau, Fosmab ada dimana-mana tetapi jangan kemana mana yakni berkaitan dengan dengan pesta demokrasi yang akan digelar 2024 mendatang.
Baca juga: 31 Anggota Forum Solidaritas Mahasiswa Belu Fosmab Ikut LKTD Secara Virtual, Ini Tujuannya

Menurut pembina Fosmab, Johanis Mau yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kopnakertrans NTT itu, saat Fosmad berjuang untuk kepentingan masyarakat Belu, Fosmab harus bersatu.
Bersatu yang dimaksudkan Pembina Fosmab, Johanis Mau yakni mendukung sepenuhnya alumni Fosmab yang akan tampil dalam Pileg maupun Pilkada mendatang.
Pada Momentum Dies Natalis Fosmab ke 36, Jumat, 23 September 2022, menjadi momentum refleksi.
Refleksi akan kehadiran Fosmab sebagai salah satu organisasi pembinaan dan pengkaderan generasi muda (Mahasiswa Belu) telah dirasakan manfaatnya baik secara pribadi maupun masyarakat.
Kehadiran Fosmab, lanjut Johanis, dapat dilihat dari peran masing-masing Alumni yg kini telah mengabdi di mana-mana, baik peran di Birokrasi Pemerintahan, Pengacara, Pers , dll.
Baca juga: Fosmab Adakan RUA, Simpli Taek : Siapapun yang Terpilih Pasti Ada Dinamikanya

Johanis beterima kasih kepada kepada Ketua Fosmab bersama pengurus dan panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan perayaan Dies Natalis Fosmab ke-36
Perayaan syukur Dies Natalis-36 Fosmab, Johanis mengajak Fosmab berkomitmen melakukan inovasi-inovasi utk kemajuan Fosmab ke depan.
Komitmen, lanjut Johanis, baik dalam bentuk materi pembinaan anggota yang mengaraj kepada wirausaha bagi anggota maupun alumni. Seperti pembentukan Koperasi Fosmab, pelatihan yang terkait Digitalisasi serta iuran alumni yang mendukung proses pembinaan Fosmab.
Menurut Johanis, Zoom Meeting yang dilakukan pengurus Fosmab yang menyatukan Alumni merupakan langkah positif untuk menyatukan perjuangan.
Baca juga: Ketua DPC Gerindra Malaka Resmi Mendaftar jadi Caleg DPRD NTT

"Kakak Anton Suri, selaku pendiri dan Ketua Fosmab mengingatkan kita semua bahwa Fosmab telah miliki ribuan alumni telah mengabdi dimana-mana. Itu adalah potensi dan kekuatan kita berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Belu dan NTT," ujar Johanis yang mengutip pesan senior Anton Suri saat zoom, Kamis, 22 September 2022.
MAI ITA HAMUTUK NEON NO BERAN HODI HA DIA EMA NO RAI BELU artinya mari kita satukan hati, pikiran dan kekuatan untuk membangun masyarakat dan tanah belu.
Fosmab Harus Optimis
Dies Natalis Fosmab ke -36 juga menghadirkan Simpli Taek. Simpli Taek malam itu, didaulat menyampaikan sepatah kata mewakili orang tua Fosmab di Kupang.
Simpli, putra asal Lasiolat, Kabupaten Belu ini mengajak Fosmab untuk tetap optimis membangun soliditas untuk menata solidaritas.
"Tetap optimis dan berdinamika dalam organisasi adalah bagian yang tidak terpisahkan," ujar Simpli yang jebolan SMA Katolik Suria Atambua ini.
Baca juga: Lowongan Pelatihan Kerja Tata Rias Pengantin dan Junior Stylist dari UPTD Latihan Kerja Provinsi NTT

Simpli berharap Fosmab bisa membangun kekuatan ekonomi organisasi bersama anggota dan alumni
"Fosmab pasti bisa dan mampu. Sudah banyak anggota dan Alumni yang berada dimana-mana. Masa 10.000 ribu rupiah peranggota tidak bisa. Dirgahayu Fosmab ke-36," tegas ayah tiga anak, kelahiran 2 maret 1963
Fosmab Bangun Fondasi
Ketua Fosmab periode 2001-2022, Eusebius Sulun mengatakan, Fosmab sebenarnya telah membangun sebuah Fondasi yang kuat.
Jika kita bandingkan dengan usia manusia, lanjut Eusebius Sulun yang biasa disapa Eus ini, Fosmab sudah mampu memberikan perhatian bukan hanya untuk diri secara pribadi.
Baca juga: Anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin : Pemerintah Mesti Sosialisasi RUU Sistem Pendidikan Nasional

Fosmab, lanjut Eus, telah memikirkan kepentingan banyak orang atau kepentingan sesama.
Putra dari ayah Abraham Bere dan Ibu Rosalia Lika, mengajak, pada momentum Dies Natalis ke-36, mari kita mengerahkan seluruh kekuatan untuk sama-sama berpikir demi dan untuk tujuan Fosmab yang lebih baik.
Eus, mahasiswa Ilmu hukum Undana Kupang, menambahkan, tanggal 23 September, Fosmab memasuki usia ke- 36.
"Semenjak berdirinya, banyak kader dengan berbagai macam latar belakang, Fosmab sebenarnya telah membangun sebuah Fondasi yang kuat," ujar Eus yang lahir di Desa Makir, Kecamatan Lamaknen, 12 Januari 1999 ini
"Momentum Dies Natalis yang 36 Tahun ini saya mengambil Tema : Arah Baru Fosmab : Berdaya Bersama Menuju Organisasi Yang Adaptif," ujar Eus mengakhirnya sambutannya selaku Ketua Fosmab.
Baca juga: Kuliner Khas NTT: Ikan Belang Kuning, Bikin Ikan Woku Khas NTT Rasa Kamangi Utan, Lecker Bro

Hadir dalam acara Dies Natalis Fosmab ke-36 yakni mewakili Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda
Malam itu, hadir juga Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia atau PMKRI Cabang Kupang.
Ines Talelu yang mewakili OKP, PMKRI menyebut Fosmab harus menjadi rumah yang teduh.
Tuan rumah, kata Ines, bagi kader-kader Fosmab untuk membina diri serta memberikan sumbangsih pikiran bagi masyakat Belu
Senada dengan Ines, Marius Loe Mela yang hadir mewakili Alumni Fosmab mengatakan, Fosmab harus hadir sebagai organisasi yang solider.
Mantan Ketua Fosmab, Marius Loe Mela menyebut selain harus solider, Fosmab harus adaptif terhadap perkembangan zaman yang superdigital sehingga relasi anggota Fosmab tetap terjalin dan terawat.
Senior Marius Loe Mela juga menyampaikan, terima kasih kepada para senior yang sudah merancang, berjuang membuat Fosmab dibentuk Tahun 1986.
Baca juga: Perempuan PGRI NTT Gelar Workshop Merdeka Literasi

Di usia ini Fosmab ke 36, telah terbentuk beberapa ranting organisasi kecamatan di Kabupaten Belu.
Organisasi kecamatan itu seperti Himpunan Mahasiswa Raimanuk, Kecamatan Raimanuk, Himpunan Mahasiswa Tasifeto Bbarat Kecamatan Tasifeto Barat, Himpunan Mahasiswa Lasiolat, Kecamatan Lasiolat, Ikatan mahasiswa Raihat Kecamatan Raihat, Angkatan Muda Dasarai Kecamatan Lamaknen, Himpunan mahasiswa Lamaknen Selatan Kecamatan Lamaknen selatan.
Sementara Ketua Panitia, Adelina Dos Santos mengucapakan terima kasih kepada dewan pembina, penasehat , senior/alumni yang dengan caranya masing-masing telah membantu menyukseskan kegiatan ini.
"Selaku ketua panitia ingin mengucapkan limpah terima kasih kepada ketua umum, Beserta jajaran BPH periode 2021/2022, yang sudah mempercayakan kami untuk melaksanakan dies natalis FOSMAB kupang yang ke 36," ujar Adelina yang kini menjadi Mahasiswa Undana Kupang.
Baca juga: Dewan Juri Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT Apresiasi UMKM Desa Napan Timor Tengah Utara

Harapannya, Fosmab tetap eksis, jaya selalu dan melahirkan kader--kader Rai Belu yang berjiwa nasionalis.
Fragmen dan Puisi
Malam Dies Natalis Fosmab ke 36 diakhiri dengan penampilan fragmen dan puisi
Adhi Tanggela, salah satu anggota Fosmab tampil membawakan puisi dengan judul Meretas Rindu Dalam Kelabu.
MERETAS RINDU DALAM KELABU
MELIHAT DAN MENGHITUNG USIA YANG MAKIN MENUA
TERPAPAR RAPI SEJUMLAH SEJARAHDARI LELUHUR YANG PALING TUA
HINGGA KAUM MUDA YANG BUDIMAN
DENGAN LANGKAH KAKI TERTATIH-TATIH KELABU YANG BERABU-ABU
KELAM YANG TERUS BERSUA
DENGAN GIGIH DAN BERANI
PARA PERINTIS MERETASKAN SEJUMLAH RINDU DENGAN HATI PENUH SABAR
DAN DARI KATA YANG PALING SEDERHANA ,MERUAS RUA KALIMAT YANG MANIS
LAKSANA KUNTUM YANG MEKAR,MEREKAH DITENGAH GEJOLAK TAMAN DUNIA
DIKAU HADIR MERANGKUL, MENGHIMPUN SEGENAP PUTRA DAN PUTRI BELU
ENGKAU KU KENAL DENGAN NAMA FOSMAB YANG LUHUR DAN MULIA JIWANYA
Baca juga: Wakil Gubernur NTT: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Berperan Membangun Ekonomi Daerah

MERIAS INSAN AGAR BERGUNA BAGI SENTOSANYA BELU TERCINTA
TIADA PENCERAHAN TANPA KEGELISAHAN DAN KERAGUAN
AKU BERKATA-KATA MAKA AKU ADA
AKU INGIN MENCINTAIMU DENGAN SEDERHANA
DENGAN RINDU DAN KEINGINAN UNTUK RAI BELU
LUKA ADALAH KESEMPATAN
KRISIS ADALAH PELUANG
BERAGAM SUKU,RAS,BUDAYA,
YANG MENDIAM MENJADI SUJUD IDENTITAS KEPRIBADIAN
NAMUN, KITA AKAN TETAP SATU TEKAD DAN TUJUAN UNTUK MEMBANGUN RAI BELU
DI UJUNG KESUKSESAN ITU TERLIHAT PENYAIR-PENYAIR GEMBIRA DENGAN JUJUR
TIADA KEBOHONGAN
PERSELISIHAN PUN MENJADI DASAR PERSAUDARAN
AKHIR RINDU YANG PALING UTUH ADALAH
MAI ITA HAKMUTUK NEON NO BERAN
HODI HADIA EMA NO RAI BELU.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS