Berita Belu

Puluhan Juta Uang Tabungan Anggota Kopdit Obor Mas Atambua Diduga Hilang

Setelah uang disetor, Yunus dan Yulianus belum mendapatkan buku anggota dan buku saham

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
KORBAN - Marici Marlina Bau Loe, anggota koperasi Obor Mas Atambua yang jadi korban penipuan.  

Sedangkan Yulianus yang menyetor saham Rp 50,9 juta tidak tercatat sama sekali dalam buku alias saham kosong. Total saham dari Yunus dan Yulianus yang tidak dibukukan sebesar Rp 64,9 juta. 

Atas persoalan tersebut, Yunus dan Yulianus bertemu manajer Obor Mas Atambua dengan tujuan menyelesaikan masalah tersebut.

Namun, manajer Obor Mas tidak bertanggungjawab atas masalah tersebut secara lembaga. Masalah itu menjadi tanggung jawab staf yang menerima uang dari anggota. 

Tak puas dengan jawab manajer, Yunus dan Yulianus tetap menuntut manajemen untuk bertanggung jawab karena ia kehilangan uang Rp 14 juta dan Yulianus 50,9 juta.

Buntut dari masalah itu, Yunus dan Yualianus bersama Santi, staf Obor Mas membuat kesepakatan. Santi bersedia menggantikan uang kedua anggota sebesar Rp 64, 9 juta dengan jaminan sertifikat tanah berserta bangunan rumah. 

Anggota lainnya, Marici Marlina Bau Loe mengalami masalah yang sedikit berbeda dengan Yunus dan Yulianus.

Marici mendaftar sebagai anggota koperasi Obor Mas melalui petugas lapangan Santi, tanggal 20- Febuari. Marici menyerahkan uang pendaftaran untuk tujuh anggota yang adalah keluarganya. Uang pendaftaran sebesar Rp 450 ribu per anggota. 

Baca juga: Terkuak Alasan Menkop UKM Ngopi Sore Di  Kopdit Obor Mas

"1 Maret ketemu di Aitoun. Dari situ kita jadi anggota. Kami 7 orang, karena mama mau masuk anggota, adik nona, kaka nona, semua ada tujuh orang. Saat saya ke sana, saya tidak kasih uang cash tapi via transfer karena saya tugas di Malaka", katanya. 

Lanjut Marici, karena tugas jauh di Malaka, ia menyetor uang pendaftaran termasuk saham melalui transfer ke rekening Santi.

Marici tahu, Santi adalah staf Obor Mas dan setelah mendaftar sebagai anggota, keduanya saling berkomunikasi tentang produk produk Obor Mas dan mekanisme kredit. Bahkan Santi sering menawarkan kepada Marici waktu untuk kredit. 

Menurut Marici, pada tanggal 18 Juli 2022, ia menyetor saham Rp 10 juta, sehari kemudian setor lagi saham Rp 13,7 juta. 

"Saya setor terakhir tanggal 19 Juli itu 13 juta 700 ribu, setor pertama tanggal 18 Juli 10 juta", sebutnya. 

Marici tidak menyangka jika uang yang ia kirim itu tidak dibukukan oleh staf koperasi. Ia terkejut ketika mendapat informasi dari kakaknya. 

"Kaget kakak laki-laki telpon saya bilang ke Atambua dulu, kau pi tanya dulu karena kaka dengar dari om Yunus mereka", ungkapnya. 

Kamis pekan lalu, Marici mengecek keanggotan ternyata ia belum didaftar sebagai anggota. Begitu pun dengan saham tidak dibukukan. Padahal ia sudah daftar sebagai anggota dari Maret 2022.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved