Berita TTS
Donatur Dari Jakarta Hadir Saat Peresmian Gedung Kebaktian GMIT Meriba Besipae TTS
Dia juga mengisahkan awal kisah hingga sang suami mau menjadi donatur dalam pembangunan gereja ini.
"Kami buat rumah darurat untuk ibadah. Pembangunannya hanya membutuhkan waktu satu malam," jelasnya.
Baca juga: Hadir Guna Membuka Rakor PKP Tingkat Provinsi NTT, Ketum Sebut Kabupaten TTS Serasa Puncak di Jawa
Melewati banyak pergumulan dan kondisi yang ada, tahun 2016 bantuan mulai ada.
"Sejak 2016 kami mulai dibantu. Pihak pemda turut membantu 50 juta rupiah. Namun dana tersebut hanya cukup untuk pengerjaan fondasi," jelasnya.
"Kami lantas mengharapkan adanya donatur. Ternyata kodim 1621/TTS juga membantu kami 40 juta rupiah untuk pengerjaan lanjutan," tambahnya.
Meskipun demikian dirinya mengakui anggaran yang ada belum cukup untuk menyelesaikan pembangunan gereja tersebut.
"Tiba-tiba ada mukjizat. Pak Viktor datang survei gereja kami. Dan dari pak Viktor kami mendapat donatur pak Dipo yang membantu merampungkan pendirian gereja ini. Kami tidak tahu anggarannya berapa. Kami hanya menerima material hingga pengerjaannya selesai dan menerima kunci," ucapnya haru.
Pada momen yang sama, Pendeta Diana R. S Oematan, S.Th mengaku dirinya merasa bahagia dan berterima kasih.
Baca juga: Diduga Konsumsi Miras Berlebihan Warga Batuputih TTS Ditemukan Tewas
"Saya merasa sangat bahagia. Tentu ini adalah suatu kehormatan di mana jemaat atau masyarakat Meriba Besipae boleh mendapat bantuan gedung gereja ini," tuturnya.
"Kami sangat bersyukur karena ada satu gedung yang mungkin menurut pengamatan banyak orang mewah di tengah hutan. Ini adalah bagian dari pergumulan jemaat dan campur tangan Tuhan melalui donatur yang menopang kami," sambungnya.
"Untuk itu kami berterimakasih kepada bapak Dipo Sutanto bersama ibu dan persekutuan Halleluyah Ministri. Sampai saat ini kami belum berjumpa secara fisik dengan donatur utama tetapi kami sudah menikmati kebaikannya. Ini luar biasa," tutupnya.
Terpantau, gedung gereja yang baru diresmikan tersebut dibangun di depan gedung lama yang dibangun secara darurat. Bangunan tersebut pada beberapa sisi berdinding bebak dan seng. Sementara itu atapnya ditutup dengan terpal.
Pantauan POS-KUPANG.COM, rombongan donatur dan bupati TTS disambut dengan tarian dan natoni adat serta pengalungan selendang tenunan.
Turut hadir pada kesempatan ini, wakil ketua DPRD Provinsi NTT, Ince Sayuna, bupati TTS, dandim 1621, karutan kelas IIB Soe, kadis pupr dan kadis nakertrans. (*)