Berita TTS

Donatur Dari Jakarta Hadir Saat Peresmian Gedung Kebaktian GMIT Meriba Besipae TTS

Dia juga mengisahkan awal kisah hingga sang suami mau menjadi donatur dalam pembangunan gereja ini.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
PERESMIAN - Peresmian Gedung Kebaktian GMIT Meriba Besipae TTS Donatur dari Jakarta Turun Langsung 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Setelah rampung didirikan jemaat Meriba Besipae gelar penahbisan dan peresmian Gedung Kebaktian GMIT Meriba Besipae, kecamatan Amanuban Selatan, kabupaten TTS, Selasa, 26 Juli 2022.

Sekian lama pembangunannya tersendat akibat kurangnya anggaran, jemaat atau masyarakat Meriba Besipae mendapat sokongan anggaran dari Dipo Sukanto seorang donatur yang berasal dari Jakarta.

Tak hadir pada acara peresmian gereja ini Dipo diwakili istrinya Hana Sukanto.

Baca juga: Rayakan Hari Anak Nasional Tahun 2022, Bupati TTS Kukuhkan Duta Anak Kabupaten TTS

Hana mengisahkan, kehadirannya untuk mewakili suaminya yang tidak hadir pada kesempatan ini.

"Saya mewakili suami saya yang adalah donatur gereja ini untuk meresmikan gereja yang sudah rampung dibangun sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat di sini untuk beribadah," ungkapnya.

Tak sendiri jauh-jauh dari Jakarta ke Besipae, Hana datang bersama rombongan Halleluya Ministri.

Dirinya menambahkan misi dari kelompok ini yaitu membantu pembangunan gereja-gereja kecil di daerah.

Selain di NTT pihaknya juga sering membantu pembangunan gereja. Misalnya di Palu dan Halmahera.

Di NTT untuk sementara sudah 12 gereja yang dibantu pihaknya dalam pembangunan.

Dia juga mengisahkan awal kisah hingga sang suami mau menjadi donatur dalam pembangunan gereja ini.

Baca juga: Yayasan Plan International Indonesia Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Desa Belle TTS

"Waktu itu tulang ekor saya retak. kemudian saya datang ke Timor untuk pijit. Ternyata saya sembuh. Suami saya juga demikian. Dia juga sembuh setelah dipijit kenalan yang direkomendasikan pak Viktor. Karena alasan tersebut suami saya bertanya bapa mau apa? Lalu dia jawab saya tidak mau apa-apa. Saya mau bantuan pembangunan gereja di tempat kami," kisahnya.

"Saya berharap ke depan akan lebih banyak pendeta yang dikirim ke tempat ini untuk melayani kehidupan Spiritual jemaat atau masyarakat di sini," imbuhnya.

Mikhael Nenoliu salah seorang jemaat dan penanggungjawab pembangunan gereja GMIT Besipae menyampaikan sejak awal jemaat ini terbentuk tahun 1982 mereka tidak memiliki bangunan permanen untuk beribadah.

Pihaknya membuat rumah darurat untuk difungsikan sebagai tempat ibadat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved