Berita Nasional

Egianus Kogoya Bak Predator, Serang Pos Marinir Pakai Granat, Ternyata Sebelumnya Dibuat Ritual Adat

Setelah lama menghilang, Panglima KKB yang paling ditakuti, Egianus Kogoya, kembali melancarkan aksinya. Kali ini tindakannya merenggut dua nyawa TNI.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Egianus Kogoya salah satu panglima KKB di Papua yang diduga berada di balik penyerangan Pos Satgas Mupe Marinir III di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu 26 Maret 2022. 

Setelah itu, mereka melakukan aksi penyerangan, Sabtu 26 Maret 2022 sekira pukul 17.50 WIT terhadap Pos Satgas Mupe Marinir.

Pos tersebut diketahui berjarak 1 kilometer dari Polres Nduga dan 2 kilometer dari Koramil Kenyam.

Berdasarkan informasi, para pelaku menyerang dari dua arah, yaitu dari arah belakang Pasar dan dari arah sungai Alguru.

Dalam penyerangan tersebut, KKB menggunakan senjata pelontar granat GLM hasil rampasan dari Satgas Yonif 700.

Sedangkan amunisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330.

Sosok Egianus Kogoya

Kelompok bersenjata yang menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga diduga dari KKB Ndugama.

KKB Ndugama tersebut diketahui dipimpin Egianus Kogoya yang merupakan anak dari Silas Kogoya, mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pembebasan Sandra tahun 1996 di Mapenduma.

Dalam melancarkan aksinya, Egianus Kogoya bak predator. Lantaran melakukan penyerangan tanpa mengenal ampun. 

Berdasarkan informasi, aksi pertama Egianus Kogoya dilakukan pada 2017 saat penyerangan terhadap personil Zipur yang melakukan pengawalan Pembangunan jalan Trans Wamena-Nduga.

Selanjutnya aksi KKB Nduga yang menarik perhatian Nasional adalah pembantaian karyawan PT Istaka Karya dengan jumlah korban 26 orang, dimana dalam peristiwa tersebut 19 meninggal dunia, dua hilang, dan 5 selamat.

Baca juga: Sosok Alex Ruyaweri Yessi Makabori, Jenderal Bintang 3 KKB Papua yang Kembali ke Pangkuan NKRI

Sejak saat itu, eksistensi KKB Ndugama pun dimulai hingga saat ini.

KKB Ndugama di dominasi anak muda dengan militansi tinggi.

Pasukan inti KKB Ndugama di perkiran sekitar 50 Orang.

Persenjataan KKB Ndugama merupakan salah satu yang paling lengkap saat ini dibandingkan dengan Kodap lainnya.

Kelompok tersebut diduga memiliki senjata laras panjang sebanyak 11 pucuk, senjata minimi satu pucuk, pelontar granat (GLM) satu pucuk dengan amunisi 16 buah dan senjata laras pendek 6 pucuk.

Markas utama KKB Ndugama diduga berada di Distrik Mapenduma.

Egianus Kogoya diketahui membagi pasukannya menjadi beberapa wilayah operasi yang tersebar di seluruh distrik Nduga.

Egianus Kogoya Paling Berbahaya

Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, mengungkapkan bahwa ada lima kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang dinilai paling berbahaya.

Lima kelompok itu, yakni pimpinan Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, Demianus Magai Yogi, dan Sabinus Waker.

Dari lima kelompok tersebut, kata Faisal, ada dua yang paling berbahaya, yaitu pimpinan Lekagak dan Egianus Kogoya.

"Dua kelompok ini, yakni Egianus Kogoya dan Lekagak paling berbahaya."

Kelompok Egianus Kogoya umumnya anak muda. Kalau kelompok Lekagak strukturnya lengkap," ujarnya di Faisal Ramadhani.

Dilansir Tribunnews, usia Egianus tergolong muda sebagai pimpinan KKB Papua.

Ia lahir pada 1999 silam, yang berarti saat ini masih berusia 23 tahun.

Egianus Kogoya diketahui merupakan putra dari seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah meninggal, Silas Kogoya.

Baca juga: Bos KKB Papua Murka, Banyak Anak Buahnya Masuk DPO Polisi, Sebby Sambom Sampaikan Ultimatum Ini

Daftar KKB Papua yang Masih Aktif

Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan saat ini cukup banyak KKB yang bergerak dalam jumlah kecil.

Untuk kelompok besar, mereka diketahui beroperasi di Kabupaten Puncak, Nduga, Paniai, Intan Jaya, dan Mimika.

Mengutip Kompas.com, berikut ini daftar KKB Papua yang masih aktif menurut Satgas Nemangkawi:

1. KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen

Kelompok ini berada di Yambi, Kabupaten Puncak.

Setelah dilakukan penindakan pada 2018 silam, KKB pimpinan Lekagak ini bergeser ke Ilaga.

Ada dua kelompok kecil, biasanya disebut sempalan, yang merupakan bagian dari KKB Lekagak.

Setidaknya, ada dua kelompok kecil Lekagak yang saat ini aktif beraksi.

"Kemudian, kelompok ini ada yang berpencar, ada kelompok Lerimayu Telenggen, lalu Numbuk Telenggen yang sekarang ada di Ilaga," terang Faisal.

2. KKB Papua Pimpinan Demianus Magai Yogi

Kelompok pimpinan Demianus ini terpantau berada di Kabupaten Paniai.

Kendati sudah lama vakum, KKB ini masih aktif hingga sekarang.

"Kelompoknya Damianus Magai Yogi, dia masih aktif, dalam tiga tahun ini keberadaannya jelas, tapi dia tidak melakukan aksi," ujar Faisal.

Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan anggota dan persenjataan KKB pimpinan Demianus masih membahayakan.

Namun, selama ini pergerakannya masih terus terpantau aparat keamanan.

Diketahui, kelompok ini aktif berkomunikasi dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya.

"Mereka punya persenjataan dan anggota, hanya mereka tidak melakukan aksi."

Baca juga: Komandan Pos Gome Bikin Panglima TNI Marah, Laporkan Serangan KKB Papua Tak Sesuai Fakta Lapangan

"Kelompok Paniai aktif berkoordinasi dengan kelompok Intan Jaya, itu karena jaraknya dekat," ujarnya.

3. KKB Papua Pimpinan Karel Tipagau

4. KKB Papua Pimpinan Sabinus Waker

KKB pimpinan Karel dan Sabinus sama-sama berada di Intan Jaya.

Egianus Kogoya, pimpinan KKB Papua di Nduga, yang paling berbahaya.
Egianus Kogoya, pimpinan KKB Papua di Nduga, yang paling berbahaya. (Tribunnews.com)

5. KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya

Kelompok ini berada di Kabupetan Nduga.

Diketahui, KKB Papua pimpinan Egianus ini pernah membunuh 17 pekerja PT Istaka Karya.

Tak hanya aksi kekerasan, kelompok Egianus juga kerap melakukan propaganda di media sosial.

"Lalu satu lagi kelompok yang aktif sekali adalah kelompok Egianus Kogoya. Di situ ada Penme Kogoya."

"Kelompok ini punya aktor intelektual, itu Rambo Lokbere, dia yang menghubungkan dengan dunia luar, tapi dia tidak ikut bertempur."

"Kalau Egianus dan Penme yang selalu melakukan aksi bersenjata," beber Faisal.

Diketahui, kelompok ini sulit dikejar karena mereka benar-benar menguasai kondisi geografis Nduga.

"Kelompok ini secara strategi cukup masif, persenjataannya cukup kuat dan militansinya tinggi," kata dia.

6. KKB Papua Pimpinan Jhony Botak

Tahun 2020 menjadi tahun terakhir KKB pimpinan Jhony melakukan aksi kriminal.

KKB yang berada di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika ini biasanya beraksi setiap HUT Kemerdekaan RI, tepat di tanggal 17 Agustus.

Namun, karena aktor intelektual KKB pimpinan Jhony, Hengki Wanmang, berhasil dilumpuhkan oleh aparat, kelompok ini vakum.

Meski demikian, kelompok ini masih aktif.

Baca juga: KKB Papua Makin Berulah, Jenderal Andika Perkasa Bakal Tambah 2 Pos Pengamanan di Wilayah Freeport

"Terakhir, itu ada kelompok Tembagapura yang sebetulnya sekarang ini sudah tidak terlalu aktif."

"Bahkan biasanya setiap 17 Agustus mereka selalu melakukan aksi, tetapi sudah dua tahun ini tidak ada aksi," jelas Faisal.

"Ini karena aktor intelektualnya, Hengki Wanmang kena pada Agustus 2020. Setelah itu otomatis pergerakan mereka hampir stagnan," tambahnya.

2 Pekerja di Yahukimo Dibunuh KKB Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah lagi pada Minggu 22 Agustus 2021.

Dua pekerja PT Indo Papua, Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas, ditemukan tewas mengenaskan di pinggiran Sungai Brazza Kampung Kiribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Dikutip dari Tribun-Papua.com, kedua korban ditemukan dalam kondisi terbakar bersama mobil yang dikendarainya.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, mengungkapkan kejadian bermula saat dua korban mengantarkan tiga warga sipil ke Kali Yegi.

Namun, pada Minggu pukul 15.00 WIT, Kepala Desa Kiribun melapor ke kamp induk PT Indo Papua mengatakan, warganya menemukan dua jenazah dan sebuah mobil dibakar.

Kemudian personel gabungan Polres Yahukimo, Brimob Yon A BKO Polres Yahukimo, dan Tim Satgas Gakkum Nemangkawi bergerak menuju lokasi kejadian.

"Pukul 17.43 WIT personel gabungan tiba di TKP."

"Didapati kendaraan Jenis Hilux double cabin yang diduga milik PT Indo Papua telah hangus terbakar dan di dalamnya terdapat dua korban yang hangus ikut terbakar," beber Kamal, Senin 23 Agustus 2021.

Di lokasi kejadian, ditemukan barang bukti berupa satu buah anak panah, satu unit HP, dan satu mobil hangus terbakar.

Mengutip Tribun-Papua.com, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, menduga dalang di balik pembunuhan dua karyawan PT Indo Papua adalah KKB pimpinan Tendius Gwijangge.

"Peristiwa ini pasti tidak lain ulah kelompok yang sama, ialah kelompok Sandius Gwijangge,” ujarnya saat diwawancarai di Jayapura, Senin siang.

Kendati demikian, kata Mathius, pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut.

Baca juga: Bungkam Pergerakan KKB Papua, TNI Kirim Ratusan Prajurit ke Tanah Cendrawasih, Targetnya Ini: Habisi

Saat ini tim gabungan masih mengidentifikasi pelaku pembunuhan.

Ia menilai tindakan KKB Papua kali ini sangat tidak berperikemanusiaan.

“Kalau lihat kejadian ini sudah sangat tidak perikemanusiaan, ini sudah kayak binatang,” katanya.

Dua korban pembunuhan KKB Papua telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing pada Senin pukul 14.44 WIT menuju Bandara Moses Kilangin Timika.

Dilansir Tribun-Papua.com, korban Rionaldo dibawa ke rumah duka di Perumahan Pemda SP2 Timika.

Sementara Dedi diberangkatkan ke Jawa Timur, Selasa 24 Agustus 2021, untuk dimakamkan di Kabupaten Jombang.  (*)

Berita Terkait KKB di Papua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved