Berita Nasional
Egianus Kogoya Bak Predator, Serang Pos Marinir Pakai Granat, Ternyata Sebelumnya Dibuat Ritual Adat
Setelah lama menghilang, Panglima KKB yang paling ditakuti, Egianus Kogoya, kembali melancarkan aksinya. Kali ini tindakannya merenggut dua nyawa TNI.
Sedangkan 8 prajurit lainnya yang bertugas di pos tersebut, menderita luka-luka terkena sepihan granat.
Atas kejadian tersebut, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri memastikan bahwa tindakan itu dilakukan Egianus Kogoya.
Pasalnya, Egianus Kogoya merupakan pimpinan KKB yang memiliki persenjataan terbanyak.
"Kelompok Egianus merupakan KKB dengan persenjataan paling banyak, salah satunya GLM hasil rampasan," ujarnya, Sabtu, 26 Maret 2022.
Sementara Kapolres Nduga, Kompol Budhiarta menuturkan, selain granat, KKB juga menyerang menggunakan senjata api rampasan.
Menurutnya, penyerangan secara mendadak ke pos Marinir-3 itu dilakukan dari dua arah, dimana anggota KKB membawa senjata api.
"Pada hari Sabtu sejak lagi hingga siang, situasi kamtibmas di sekitar Kenyam itu, kondusif."
Tetapi pada sore hari sekitar pukul 17.45 WIT, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan.
Baca juga: Prajurit Marinir asal Kupang Pratu Wilson Here Jadi Korban Serangan KKB Papua di Nduga
"Saat kejadian berlangsung, diperoleh laporan bahwa Pos Marinir di Kwareh Bawah diserang,” ucapnya, Sabtu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, penyerangan itu dilakukan oleh Egianus Kogoya.
Panglima KKB yang paling ditakuti itu melancarkan aksinya setelah istirahat beberapa waktu lamanya.
Uniknya, adalah sebelum penyerangan Pos Marinir-3 itu, Egianus Kogoya dikabarkan terlebih dahulu melakukan ritual adat.
Wakapendam, 2 Prajurit TNI Gugur
Wakapendam (Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan menjelaskan, dalam penyerangan itu, dua prajurit TNI gugur.
Kedua prajurit tersebut masing-masing Letda Mar Moh Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.