Berita Sumba Tengah

Ayah yang Diseret Anak Dirawat Dokter Ahli Bedah RSUD Waingapu, Begini Kondisinya

Saat ini, warga Desa Tarung Majaga, Kecamatan Katikutana Selatan itu dirawat di Ruang Bougenville RSUD Waingapu.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS RSUD WAINGAPU
Korban penganiayaan, Umbu Roma Runu Wali (58) dirawat di Ruangan Bougenvile RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Minggu 16 Januari 2022. 

"Mereka minta uang, ATM dan pinnya. Bapak sementara mau bayar HP, jadi mereka tiba-tiba datang, bicara minta ATM dan pin, karena si korban tidak kasih, jadi si anak langsung pukul dan seret keluar, injak korban," jelas sumber POS-KUPANG.COM yang meminta namanya dirahasiakan, melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam 15 Januari 2022.

Umbu Roma Runu Wali dirawat di RSUD Waibakul Kabupaten Sumba Tengah sebelum dirujuk ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Korban penganiayaan oleh anaknya.
Umbu Roma Runu Wali dirawat di RSUD Waibakul Kabupaten Sumba Tengah sebelum dirujuk ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Korban penganiayaan oleh anaknya. (POS-KUPANG.COM/SCREENSHOT)

"Ini karena uang. Mereka sudah kejar selama 2 hari, korban sempat sembunyi ke Sumba Barat karena takut, setelah itu pulang ke rumah," kata dia.

Masih menurut sumber POS-KUPANG.COM, penganiayaan itu mengakibatkan korban tidak sadarkan diri.

Baca juga: Ayah yang Diseret Anaknya di Lantai Toko HP Belum Sadarkan Diri, Dirawat Intensif di Rumah Sakit

"Setelah dia pukul di counter, korban sempat pingsan dan ditolong sama keluarga korban, dan dibawa pulang ke rumah. Pelaku masi juga ikut sampai ke rumah, dan juga menganiaya korban sampai pingsan dan mereka tinggalkan begitu saja," ujar sumber yang mengaku mengenal korban dan pelaku.

Kemudian warga membawa korban Umbu Roma ke rumah sakit. "Korban sempat kejang-kejang sehingga dibawa ke RSUD Waibakul. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Waingapu, Sumba Timur. Informasi yang saya terima, sampai saat ini korban belum sadarkan diri," jelasnya.

Dia mengecam penganiayaan ayah oleh anak, dan menyebut pelaku dan istrinya durhaka. "Tega sekali bisa aniaya seorang ayah. Anak durhaka betul," kecamnya.

Baca juga: Warga Gelar Ritual Adat Keluarkan Petir Dari Kampung Situs Adat Parona Baroro, Sumba Barat Daya

Kapolsek Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, AKP AAK Yuliantara mengatakan pelaku penganiayaan telah diamankan, Sabtu 15 Januari 2022.

Menurut AKP Yuliantara, penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku guna mengungkap sebab musebab penganiayaan.

AKP Yuliantara mengatakan, pelaku nekad melakukan penganiayaan terhadap ayah kandungnya terkait persoalan uang.

Pelaku sedang memperbaiki kubur mamanya dan membutuhkan uang.

Sementara ayahnya menggunakan uang dari gaji pensiunan mamanya (almahrum) untuk berbelanja sesukanya.

Baca juga: Mengerikan, Tsunami 1,2 Meter Hantam Jepang Usai Erupsi Bawa Laut di Tonga

Baca juga: 230 Ribu Warga Jepang Mengungsi Akibat Tsunami

"Saya hanya sekilas mendengar alasan pelaku menganiaya bapak kandungnya karena persoalan uang. Ia Ingin minta uang mamanya (almahrum) yang dipegang bapanya karena sedang memperbaiki kubur mamanya. Karena bapa menggunakan uang mama sesuai kemauannya," kata AKP Yuliantara ketika dikonfirmasi via telepon, Minggu 16 Januari 2022.

AKP Yuliantara menyarankan POS-KUPANG.COM menemui penyidik di Mapolsek Katikutana, Senin 17 Januari 2022, untuk memperoleh informasi lebih lengkap. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved