Berita Sumba Tengah
Ayah yang Diseret Anak Dirawat Dokter Ahli Bedah RSUD Waingapu, Begini Kondisinya
Saat ini, warga Desa Tarung Majaga, Kecamatan Katikutana Selatan itu dirawat di Ruang Bougenville RSUD Waingapu.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Alfons Nedabang
Laporan eporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Umbu Roma Runu Wali (58), korban penganiayaan olwh anak kandungnya di Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr Rudi Damanik melalui Kepala Bidang Pelayanan Petrus Domu Wora, SKM mengatakan, pasien Umbu Roma Runu Wali dirujuk pada Sabtu, 15 Januari 2022.
"Pasien dirujuk ke sini sekitar jam 11.30 Wita," sebut Petrus Domu Wora saat dihubungi POS-KUPANG.COM di Waingapu, Minggu 16 Januari 2022.
Baca juga: BREAKING NEWS: Anak Seret Tubuh Sang Ayah di Lantai Counter Rizky Cell Waibakul Sumba Tengah
Berdasarkan keterangan dokter ahli bedah dr Andre yang menangani pasien tersebut, lanjut Petrus Domu Wora, kondisi pasien Umbu Roma Runu Wali semakin membaik.
Saat ini, warga Desa Tarung Majaga, Kecamatan Katikutana Selatan itu dirawat di Ruang Bougenville.
"Pasien tersebut sedang dirawat dengan baik. Kita berharap agar secepatnya mengalami kesembuhan," ujarnya.

Umbu Roma Runu dianiaya Saktiawan Umbu Kura Lena, anak kandungnya.
Penganiayaan bermula ketika korban yang sedang berbelanja di toko HP, Rizky Cell Waibakul didatangi anak dan menantunya, Defince M Toto, Jumat 14 Januari 2022 sekitar pukul 13.00 Wita.
Baca juga: Gara-gara ATM, Anak Seret Tubuh Ayah di Lantai Toko HP, Menantu Ikut Mengumpat Mertua
Anak bungsu dari dua bersaudara itu meminta uang, ATM beserta pin namun tidak dikasih ayahnya.
Umbu Roma yang saat itu hendak membayar HP yang baru dibeli, ditarik dan didorong hingga terjatuh ke lantai.
Sambil memegang satu tangan korban, Saktiawan Umbu menyeret tubuh ayahnya di lantai sampai halaman luar toko.
Saktiawan Umbu menginjak tubuh ayahnya. Kemudian dia menggeledah pakaian ayahnya mencari sesuatu.
Sumber POS-KUPANG.COM mengatakan, penganiayaan itu dipicu soal kartu ATM.
Baca juga: Kapolsek Katikutana Sumba Tengah: Pelaku Penganiayaan Ayah Kandung Sudah Diamankan
Saktiawan Umbu yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara itu meminta kartu ATM beserta pinnya namun tidak dikasih.
"Mereka minta uang, ATM dan pinnya. Bapak sementara mau bayar HP, jadi mereka tiba-tiba datang, bicara minta ATM dan pin, karena si korban tidak kasih, jadi si anak langsung pukul dan seret keluar, injak korban," jelas sumber POS-KUPANG.COM yang meminta namanya dirahasiakan, melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam 15 Januari 2022.

"Ini karena uang. Mereka sudah kejar selama 2 hari, korban sempat sembunyi ke Sumba Barat karena takut, setelah itu pulang ke rumah," kata dia.
Masih menurut sumber POS-KUPANG.COM, penganiayaan itu mengakibatkan korban tidak sadarkan diri.
Baca juga: Ayah yang Diseret Anaknya di Lantai Toko HP Belum Sadarkan Diri, Dirawat Intensif di Rumah Sakit
"Setelah dia pukul di counter, korban sempat pingsan dan ditolong sama keluarga korban, dan dibawa pulang ke rumah. Pelaku masi juga ikut sampai ke rumah, dan juga menganiaya korban sampai pingsan dan mereka tinggalkan begitu saja," ujar sumber yang mengaku mengenal korban dan pelaku.
Kemudian warga membawa korban Umbu Roma ke rumah sakit. "Korban sempat kejang-kejang sehingga dibawa ke RSUD Waibakul. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Waingapu, Sumba Timur. Informasi yang saya terima, sampai saat ini korban belum sadarkan diri," jelasnya.
Dia mengecam penganiayaan ayah oleh anak, dan menyebut pelaku dan istrinya durhaka. "Tega sekali bisa aniaya seorang ayah. Anak durhaka betul," kecamnya.
Baca juga: Warga Gelar Ritual Adat Keluarkan Petir Dari Kampung Situs Adat Parona Baroro, Sumba Barat Daya
Kapolsek Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, AKP AAK Yuliantara mengatakan pelaku penganiayaan telah diamankan, Sabtu 15 Januari 2022.
Menurut AKP Yuliantara, penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku guna mengungkap sebab musebab penganiayaan.
AKP Yuliantara mengatakan, pelaku nekad melakukan penganiayaan terhadap ayah kandungnya terkait persoalan uang.
Pelaku sedang memperbaiki kubur mamanya dan membutuhkan uang.
Sementara ayahnya menggunakan uang dari gaji pensiunan mamanya (almahrum) untuk berbelanja sesukanya.
Baca juga: Mengerikan, Tsunami 1,2 Meter Hantam Jepang Usai Erupsi Bawa Laut di Tonga
Baca juga: 230 Ribu Warga Jepang Mengungsi Akibat Tsunami
"Saya hanya sekilas mendengar alasan pelaku menganiaya bapak kandungnya karena persoalan uang. Ia Ingin minta uang mamanya (almahrum) yang dipegang bapanya karena sedang memperbaiki kubur mamanya. Karena bapa menggunakan uang mama sesuai kemauannya," kata AKP Yuliantara ketika dikonfirmasi via telepon, Minggu 16 Januari 2022.
AKP Yuliantara menyarankan POS-KUPANG.COM menemui penyidik di Mapolsek Katikutana, Senin 17 Januari 2022, untuk memperoleh informasi lebih lengkap. (*)