Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Tanam Benih Padi dan Cabai di Takari Kabupaten Kupang

panen kacang tanah dan penanaman simbolis calon benih padi dan cabai, di atas lahan seluas 65 hektar.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Dok. Humas Setda Kupang
Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat saat panen jagung di Takari, Sabtu 27 Maret 2021 

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Tanam Benih Padi dan Cabai di Takari Kabupaten Kupang

POS-KUPANG.COM I KUPANG---Wilayah Kabupaten Kupang kembali mendapat perhatian Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat. Dalam lawatannya di daratan Timor, Gubernur berkesempatan mendatangi Desa Hueknutu, Kecamatan Takari, Sabtu 27 Maret 2021.

Di desa ini gubernur berkesempatan  panen raya jagung (TJPS),  panen kacang tanah dan penanaman simbolis calon benih padi dan cabai, di atas lahan seluas 65 hektar.

Dalam rilis berita Humas Setda Kupang yang dikirim ke Pos-Kupang, Senin (29/3) disebutkan, 

Bupati Kupang Korinus Masneno didampingi Sekretaris Daerah dan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kupang  bersama anggota, bersyukur atas program TPJS yg di gagas oleh Pemprov NTT.

Baca juga: Tak Sekedar Slogan, Kenali Karya Dinas Kopnakertrans di Kapitan Meo Saat Kunker Gubernur NTT

Program Pemprov dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat serta sebagai motivasi bagi pemerintah daerah dan juga DPRD Kupang dalam membangun ketahanan pangan di daerah ini. 

Hasil kerja TPJS secara nyata membawa perubahan besar dalam sektor pertanian. Dan pada tahun ini, Bupati menyampaikan khusus sektor pertanian akan ditetapkan anggaran sebesar 16 miliar. Sebab tahun ini menurutnya rata-rata petani di Kabupaten Kupang, menanam. 

Karena Dinas teknis yang bekerja di lapangan, maka Gubernur dalam kesempatan tersebut meminta Kepala Dinas Pertanian Provinsi. NTT, Lucky Koli untuk menyampaikan secara langsung kepada masyarakat, gambaran dan progres yang harus dicapai oleh petani penerima bantuan program TJPS.

Baca juga: Gubernur NTT Pastikan Transportasi Mudik Lebaran Normal

Lucky Koli pun menjelaskan bahwa upaya kerja keras petani Kabupaten Kupang  khusus kelompok tani Desa Hueknutu dalam 100 hari pertama mereka berjuang, membuahkan hasil.

"Hari ini (Sabtu, 27/3) kelompok tani To Ana membuktikannya dengan di panennya jagung 150 ton di lahan seluas 32 hektar," kata Koli.

Atas progres tersebut menurut Koli sebagai langkah konkrit penurunan tingkat kemiskinan dan stunting. Desain TJPS kerja sama dengan Dinas Peternakan, di akuinya berpengaruh besar pada sirkulasi ekonomi yang terus berputar sehingga menuju pada peningkatan pendapatan petani. 

Baca juga: Ini Alasan Gubernur NTT Lantik Empat Penjabat Bupati di Besipae

Ditambahkan Koli, jagung yg dipanen perlu di dorong untuk industri pakan ternak

Koli memberi gambaran jika 1 hektar menghasilkan 5,2 ton dikali 3.200 hasilnya Rp 15 juta lebih dan sepertiganya bisa disisihkan untuk membeli ternak dan ternaknya bisa dipelihara 6 bulan kedepan pasti berkembang dan sumber pakan ternaknya sendiri diambil dari komoditas jagung

"Seandainya jagung Rp  15 juta, babi Rp 15 juta,  ayam Rp  6 juta di jumlahkan Rp 36 juta yang bisa bapak-mama peroleh. Ini skema yang mampu mengangkat kehidupan petani dari keterpurukan ekonomi," terang Koli. 

Selanjutnya kata Koli, jika 100 hari kedua perhitungan 6 bulan tadi maka Rp  36 juta dikali 2, petani bisa memproleh Rp  72 jt/tahun. Petani tidak usah ragu, alat mesin disiapkan dan pasar pasti. 

Baca juga: Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Lasikodat Minta Penjabat Bupati Agar Kendalikan Angka Stunting 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved