Penanganan Covid
Unwira Kupang Eksis di Masa Pandemi Covid-19
Pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan protokol kesehatan dengan tiga tindakan utama, memakai masker
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Pos Kupang : Bagaimana upaya menjaga kualitas perkuliahan?
Rektor: Untuk menjaga kualitas perkuliahan, Unwira mengatur agar pendistribusian mata kuliah kepada dosen secara baik dan seimbang sesuai keahlian, kompetensi dan komitmen. Selain itu melakukan monitoring dan evaluasi oleh Pimpinan (khusus oleh PITP) melalui CELWIRA terhadap semua dosen menyangkut materi/konten perkuliahan dan metode.
Unwira juga memperhatikan evaluasi berkala (setiap akhir semester) oleh mahasiswa terhadap dosen dalam perkuliahannya; Melakukan pengadaan fasilitas/sarpras IT yang lebih canggih di kedua kampus yakni peningkatan bandwidth dari 35 Mbps menjadi 50Mbps, penambahan server baru, pemasangan Indihome.
Pos Kupang : Apakah kuliah daring dan tatap muka akan dikolaborasi saat pandemi covid selesai?
Rektor : Pada masa Covid-19 : sesungguhnya sudah ada beberapa mata kuliah yang telah menerapkan sistem kolaborasi antara daring dan tatap muka yaitu dengan cara mahasiswa mengakses materi kuliah secara online, tapi dosen dan mahasiswa juga melakukan Kuliah tatap muka secara online. Tapi juga sekarang sudah dijalankan sistem 'blended learning’ yaitu perpaduan antara kuliah tatap muka/offline untuk sekelompok kecil mahasiswa dari kelas yang sama dengan kelompok lainnya mengikuti kuliah secara online.
Setelah sepekan, maka dilakukan shifting/pergantian, sehingga kelompok yang sebelumnya mengikuti online, mendapat kesempatan pula untuk kuliah offline dan seterusnya. Kelompok mahasiswa tak boleh melebihi 20 orang.
Pada masa Pasca-Covid-19 seharusnya sistem perpaduan atau kombinasi antara kuliah online dan offline (Blended learning) itu harus tetap dipraktekkan dalam mensukseskan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKB) sesuai Permendikbud No. 33/2020, bahwa sumber belajar para mahasiswa tidak saja terbatas pada dosen secara off-line. Karena situasi perkembangan zaman Revolusi Industri 4.0 dengan perkembangan teknologi canggih harus dimanfaatkan secara optimal melalui Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, termasuk melalui Program PERMATA SAKTI, serta melalui kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sebanyak 20 SKS dan 40 SKS dari Prodi dan PT lain.
Selain itu, 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 merupakan ukuran kinerja baru bagi Perguruan Tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran yang lebih konkret.
Unwira dituntut untuk dapat menyelaraskan rencana pengembangan institusi dengan 8 Indikator Kinerja Utama ini yang terdiri atas, IKU 1, lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak; IKU 2, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus; IKU 3, dosen berkegiatan di luar kampus; IKU 4, praktisi mengajar di dalam kampus; IKU 5, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau
mendapat rekognisi internasional; IKU 6, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia; IKU 7, kelas yang kolaboratif dan partisipatif; dan IKU 8, program studi berstandar internasional.
Baca juga: Piala Menpora 2021: Persik Kediri Siap Bentrok Persebaya, Madura United & Persela Lamongan, Info
Baca juga: Undana Siapkan Bahan Bakar Biomassa Kerja Sama dengan PLN
Program kerja - program kerja pada setiap Program studi/ Pusat/ Lembaga/ Fakultas dan Rektorat diarahkan pada ketercapaian delapan IKU. Unwira berkomitmen untuk memulai melaksanakan sejak tahun 2021 ini dan selanjutnya.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. POS-KUPANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M: Wajib memakai masker;
Wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan; Wajib mencuci tangan dengan sabun.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)