Sekolah Kedinasan

Sekolah Kedinasan STMKG Wisuda 387 Taruna

Wisuda Program Sarjana Terapan dari empat program studi sekolah kedinasan itu berlangsung di Auditorium BMKG.

Editor: Ryan Nong
BMKG via Kompas
WISUDA - Upacara wisuda STMKG program Sarjana Terapan pada Rabu (29/10/2025) di Auditorium BMKG, Jakarta. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) mewisuda 387 taruna dan taruninya. 

Wisuda Program Sarjana Terapan dari empat program studi sekolah kedinasan itu berlangsung di Auditorium BMKG, Jakarta, pada Rabu (29/10/2025) lalu.

“Berdasarkan hasil ujian akhir yang telah diselenggarakan pada akhir perkuliahan Tahun Akademik 2023/2024 pada bulan Agustus 2024, telah dinyatakan lulus Program Sarjana Terapan sebanyak 73 orang tugas belajar BMKG. Sementara pada akhir perkuliahan Tahun Akademik 2024/2025 yang dilaksanakan pada Agustus 2025, sebanyak 314 orang dinyatakan lulus Program Sarjana Terapan,” ungkap Ketua STMKG Dr. Deni Septiandi.

Baca juga: Sekolah Kedinasan yang Gratis dan Lulus Jadi CPNS: Poltek SSN

Sebanyak 73 lulusan tahun akademik 2023/2024 tersebut berasal dari Program Studi Meteorologi sebanyak 35 orang, Program Studi Geofisika sebanyak 7 orang, dan Program Studi Instrumentasi MKG sebanyak 31 orang.

Lulusan sekolah kedinasan STMKG

Sementara lulusan tahun akademik 2024/2025 terdiri atas:

Program Studi Meteorologi: 123 orang (103 umum, 15 tugas belajar BMKG, dan 5 tugas belajar TNI AU)

Program Studi Klimatologi: 32 orang (seluruhnya taruna umum)

Program Studi Geofisika: 52 orang (36 umum dan 16 tugas belajar BMKG)

Program Studi Instrumentasi MKG: 107 orang (91 umum, 11 tugas belajar BMKG, dan 5 tugas belajar TNI AU)

Dengan ini STMKG secara resmi menyerahkan para lulusan kepada BMKG sebagai sumber daya manusia profesional. Mereka siap memperkuat layanan meteorologi, klimatologi, geofisika, dan instrumentasi MKG di berbagai satuan kerja di seluruh Indonesia.

Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati mengapresiasi seluruh civitas akademi STMKG, para dosen, orangtua, serta para wisudawan atas dedikasi dan perjuangan mereka selama menempuh pendidikan.

Wisuda bukan akhir tapi awal dari tanggung jawab Ia pun mengingatkan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab dan pengabdian kepada bangsa serta kemanusiaan.

“Kelulusan itu bukan puncak keberhasilan. Tetapi menjadi seseorang itu baru akan dimulai. Saat Anda nanti menjadi forecaster, observer, atau analis, memberikan advokasi untuk keselamatan masyarakat, itulah awal dari pengabdian sejati. Selain untuk keselamatan masyarakat, juga untuk kesejahteraan umum,” tutur Dwikorita.

Dwikorita mengutip filosofi pendidikan UNESCO tentang empat makna penting dari proses pembelajaran, yaitu to know (mengetahui), to do (melakukan), to be (menjadi seseorang), dan to live together (hidup bersama).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved