Penanganan Covid

Unwira Kupang Eksis di Masa Pandemi Covid-19

Pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan protokol kesehatan dengan tiga tindakan utama, memakai masker

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Rektor Unwira Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD bersama Manajer Produksi Alfons Nedabang saat Ngobrol Asyik Pos Kupang yang digelar di Studio Pos Kupang, Senin (8/3) sore.  

Unwira Kupang Eksis di Masa Pandemi Covid-19

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pandemi Covid-19 kini menjadi musuh yang tinggal bersama umat manusia. Ia menyerang hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Berawal dari Wuhan, China, virus yang dilabeli Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) mulai menyebar ke hampir seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. 

Sejak ditemukan kasus pertama di Jawa Barat pada Maret 2020, virus kemudian menyebar cepat seantero negeri, termasuk di Kupang, NTT. Pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan protokol kesehatan dengan tiga tindakan utama, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau lebih sering disebut dengan 3M.

Dunia pendidikan, sebagaimana aspek kehidupan lain terkena imbas. Dengan Kebijakan itu, lembaga pendidikan harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan metode dan sistem pembelajaran. Lalu bagaimana Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang sebagai salah satu kampus favorit di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadapi pandemi dan mempertahankan bahkan memperkuat eksistensinya? 

Berikut petikan wawancara eksklusif jurnalis Alfons Nedabang bersama Rektor Unwira Kupang, P. DR. Philipus Tule, SVD dalam acara Ngobrol Asyik Pos Kupang dengan tema 'Kuliah Daring dan Eksistensi UNWIRA Kupang Di Masa Pandemi Covid-19'.

Pos Kupang :  Rektor bisa ceritakan tentang bagaimana Unwira menghadapi masa pandemi di tahun pertama sejak 23 Maret 2020? 

Rektor: Waktu pandemi Covid-19 mulai dipublikasi masuk Indonesia pada akhir Desember 2019 serta awal Maret tahun 2020, kami baru selesai mengikuti Kongres APTIK di Madiun, itu tanggal 12-18 Maret 2020.  Dari Madiun saya langsung ke Ruteng menghadiri Penahbisan Uskup Siprianus Hormat pada 19 Maret 2020. 

Pada 20 Maret 2020, saya langsung memimpin rapat rutin rektorat secara virtual pertama kali dengan aplikasi zoom meeting dari Labuan Bajo dan memutuskan bahwa sejak tanggal 23 Maret hingga 7 April 2023 Unwira menerapkan aturan Bekerja Dari Rumah (Work From Home) dan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat.

Hal ini juga dituangkan dalam Surat Pengumuman No. 01.2020 tanggal 20 Maret 2020 tentang WFH tanggal 23 Maret – 7 April 2020, No. 02.2020 tanggal 31 Maret 2020 dan No. 03. 2020 tentang Protokol Kesehatan New Normal tanggal 16 Juni 2020. 

Ada dosen, pegawai, mahasiswa Unwira yang terpapar Covid-19 sebanyak 25 orang. Satu  diantaranya meninggal. Saat itu, 7 orang dirawat di RS Kota dan RS Carolus dan sembuh; serta 18 orang dirawat melalui isolasi mandiri/isoma juga sembuh.

Unwira telah membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19 Kampus Unwira yang dipimpin oleh Wakil Rektor III Bidang Akademik; bekerjasama dengan Dinkes Kota Kupang Tim Unwira telah meracik Desinfektans dan melakukan penyemprotan Kampus serta juga Biara-biara tempat dosen dan pegawai Unwira berdomisili, beberapa 

Rumah Ibadat dan perumahan penduduk (BTN).

Pos Kupang : Apa saja kebijakan yang dilakukan Unwira ? 

Rektor: Telah diambil beberapa Keputusan berhubungan dengan Covid-19; penerapan protokol kesehatan ketat (wajib masker, jaga jarak, Pembatasan Pertemuan Mahasiswa dalam Kelompok Besar); pengadaan sarana prasarana masker, thermogun pengukur suhu, penyemprotan desinfektan secara berkala, pengadaan alat cuci tangan dan hand-sanitizer); pembelajaran luring dan daring; pemberlakuan tambahan satu semester untuk mahasiswa semester 8 (S2) dan semester 14 (S1) sesuai Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 302/E/E2/KR/2020 tentang Masa Belajar Penyelenggaraan Program Pendidikan; dan yang terbaru adalah UNWIRA bersedia Membiayai Rapid Test Antigen untuk para dosen dan pegawai.

Pos Kupang : Bagaimana dengan Persiapan dan pelaksanaan kuliah daring ?

Rektor: Persiapan Kuliah Daring sebenarnya sudah pernah dibuat Pelatihan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA), telah dibuat oleh LP3M sebelum ada Covid-19 (tanggal 7 – 8 Juni dan 17 Juni 2019). Pada masa Covid-19 PITP membuat pelatihan dosen untuk platform pembelajaran CEL-WIRA dan beberapa medium lain untuk kuliah daring seperti Zoom, Meet Jitsi, Google Classroom, email. 

Lalu ditetapkan dengan SK nomor: 90/WM.H/KEP/2020 tanggal 27 Juni 2020 tentang pemanfaatan Platform CEL-WIRA sebagai platform resmi Unwira agar semua aktivitas pembelajaran dapat dipantau. Pelaksanaan kuliah Daring/Online telah berjalan baik selama 2 (dua) semester, meski dengan berbagai kendala dan kekurangan.

Pos Kupang : Adakah kebijakan khusus utk mahasiswa, seperti keringanan uang registrasi dan lainnya ? 

Rektor: Mahasiswa Baru pada TA 2020/2021 yang lalu telah dibebaskan dari pembayaran Uang Pendaftaran sebesar Rp.300.000 per mahasiswa.  Keputusan itu dituangkan dalam Pengumuman Panitia Sipenmaru No. 004.2020 tanggal 5 Mei 2020); memberikan pinjaman dana solidaritas, bantuan dana Covid-19 bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan.

Pos Kupang : Bagaimana hasil evaluasi UNWIRA terhadap pelaksanaan kuliah online tahun kemarin? 

Rektor: Kepala Pusat Inovasi dan Teknologi Pembelajaran (PITP UNWIRA) telah melakukan evaluasi dan diperoleh informasi bahwa hasil monitoring dan evaluasi baik melalui CELWIRA maupun dari angket yang telah dihimpun dari 75% mahasiswa sebagai berikut: 

Pertama, hasil monitoring pada akhir semester ganjil 2020/2021, sebanyak 86,8 % mata kuliah di Unwira melaksanakan pembelajaran menggunakan cel-Wira dan sisanya menggunakan aplikasi lainnya seperti google classroom, Wa Group dan lain sebagainya.

Kedua, sebanyak 10% dosen dinilai mahasiswa belum memuaskan dalam persiapan Silabus, RPS dan metode pembelajaran berbasis siswa secara online.

Ketiga, Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka sesuai Permendikbud no.3, thn 2020 telah dijalankan dengan/melalui Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara – Sistem Alih Kredit dgn Teknologi Informasi (PERMATA SAKTI) dan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada TA 2020/2021 dijalankan dengan 30 mahasiswa inbound dari 9 PT dari Jawa; dan 177 mahasiswa outbound dari UNWIRA mengambil 12 Mata Kuliah pada 5 PT di Jawa dan 1 PT di Lombok/NTB.

Keempat, hasil evaluasi dari mahasiswa terkait pertanyaan apa kendala yang anda hadapi selama perkuliahan daring? Sebagian besar mahasiswa terkendala mengikuti kuliah online/daring karena ketiadaan hp android/labtop, pulsa paket data dan bahkan sulit mendapat signal/jaringan di tempat tinggalnya.

Kelima, namun demikian UNWIRA tetap berhasil mewisuda dalam masa sulit pandemi ini sebanyak 2 periode dengan jumlah 1.325 orang Magister dan Sarjana, dengan rincian tanggal 3 Oktober 2020 sebanyak 631 orang; 31 Oktober 2020 sebanyak 309 orang dan 5 Maret 2021 sebanyak 385 orang.

Pos Kupang : Apa yang dilakukan Unwira untuk perkuliahan daring tahun ini?

Rektor: Kita sudah memutuskan untuk tetap menjalankan perkuliahan online/daring. Rektorat sudah mengeluarkan SURAT EDARAN No. 16 tahun 2021 tanggal 01 Februari 2021 ttg Perkuliahan Semester Genap TA 2020/2021.  Unwira juga telah menyelenggarakan KKN-PPM Online sejak tanggal 01 Februari hingga 4 Maret 2021 dengan 669 mahasiswa dan telah menghasilkan ratusan topik KKN tematik, antara lain: pembuatan “Paving Bricks/Paving Block dengan bahan sampah plastic” dan “Alat cuci tangan berbasis Sensor” oleh mahasiswa Teknik Sipil dan Ilmu Komputer.

Kita juga telah memberlakukan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dengan Surat Keputusan (SK), yang berkonsekuensi luas pada pemanfaatan pembelajaran daring/online bersama berbagai Perguruan Tinggi Mitra kita dalam lingkup APTIK dan juga dengan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dan Perguruan Tinggi Islam di Jawa dan NTB melalui Program PERMATA SAKTI dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). 

Unwira juga terlibat dalam Program Kampus Mengajar yakni mahasiswa dan dosen melamar langsung ke BELMAWA dan kita menunggu jawabannya.

Pos Kupang : Bagaimana Persiapan oleh UNWIRA: sdh lebih matang atau bagaimana?

Rektor: Belajar dari pengalaman semester yang lalu, secara fisik dari aspek gedung/bangunan, Sarana dan Prasarana IT, serta semakin lebih banyak dosen yang mengikuti pelatihan keterampilan menggunakan IT, maka kita tampaknya lebih siap: gedung rektorat baru 4 lantai dengan semua sarpras IT yang lebih lengkap, Server baru, Indihome, bandwidth internet yang ditingkatkan menjadi 50 MBps dari 35 MBps sebelumnya di kedua Kampus yakni Merdeka dan Penfui.

Untuk bagian Pembelajaran. Langkah awal yang telah dilakukan oleh Unwira dalam implementasi Kampus Merdeka Merdeka Belajar adalah mempersiapan kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studi serta pembelajaran di luar kampus agar dapat menghasilkan lulusan yang siap untuk memenangkan tantangan kehidupan yang semakin kompleks di abad ke 21.

Pos Kupang : Terkait dengan penerimaan mahasiswa baru, berapa jumlahnya direncanakan? 

Rektor: Sesuai dengan Master Plan dan Proyeksi Unwira yang telah dibahas dalam beberapa RUA Yapenkar bahwa kita merencanakan menerima mahasiswa baru setiap tahun maksimal 2.000 orang dan diseleksi menjadi 1.500 orang. Unwira menargetkan pada tahun 2021/2022 Unwira bisa menampung 8.000-an mahasiswa. 

Jika pada TA 2020/2021 ini Student Body kita sudah ada 7.500 orang, maka kita programkan pada Tahun Akademik 2024/2025, student body kita harus bisa mencapai 10.000 orang. Proyeksi dan ideal ini akan dapat diterima dan aman bila Covid-19 ini akan segera berlalu karena kami memiliki 2 Kampus dengan areal seluas 20-an hektar, 250 Dosen Tetap (belasan DTT), 200 pegawai, serta memiliki 5 unit gedung berlantai 3 dan 4.

Pos Kupang : Fakultas dan Program Studi apakah yang memiliki mahasiswa terbanyak?

Rektor: Sekarang Unwira memiliki Fakultas dan Program Studi dengan mahasiswa terbanyak adalah Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Teknik. Animo mahasiswa baru sangat tinggi untuk kedua Fakultas ini. Lalu disusul juga dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Mungkin trend kebutuhan masyarakat memang demikian, tapi juga karena Peringkat Akreditasi semua Prodi di Kedua Fakultas ini baik yakni akreditasi B. 

Pos Kupang : Bagaimana dgn program “Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)?

Rektor: Biasanya Unwira menyelenggarakan PKK-B secara luring/offline. Tapi sejak masa Covid-19 atau tahun Akademik 2020/2021 dan TA 2021/2022 yang akan datang ini Unwira akan melakukannya secara daring/online.

Tapi tetap terbuka untuk sekelompok mahasiswa yang ada di Kupang untuk dibuat secara offline di Aula Baru Unwira yang memiliki kapasitas tampung 3000-an orang. Kita juga akan tetap mengajak semua mahasiswa baru yang berdomisili di Kota Kupang untuk dapat mengunjungi dan melihat on the spot KAMPUS kecintaan dan pilihan mereka. 

Pos Kupang : Bagaimana menjaga agar perkuliahan daring berjalan efektif?

Rektor: Unwira menetapkan adanya Kalender Akademik yang satu dan sama yang dikeluarkan untuk seluruh Universitas. Ada Roster Perkuliahan yang satu dan sama untuk setiap Program Studi yang dimuat dalam Sistem Informasi Akademik (SIMAK) Unwira agar mencegah tabrakan perkuliahan antara dosen.

Para dosen memiliki materi perkuliahan dan tugas-tugasnya yang di-upload dalam CEL-WIRA sehingga bisa diakses oleh mahasiswa setiap saat. Selain itu, Unwira mewajibkan dosen untuk melakukan tatap muka secara visual kurang lebih 60 menit untuk penguatan terhadap materi perkuliahan. 

Penjadwalan UTS dan UAS yang ketat dengan total jam perkuliahan minimal yang harus dipenuhi oleh dosen dan mahasiswa secara daring/online yakni 75% dari total jam perkuliahan yang direncanakan. Ini telah diatur dalam Buku Pedoman Akademik 2018, hal. 39.

Pos Kupang :  Bagaimana upaya menjaga kualitas perkuliahan?

Rektor: Untuk menjaga kualitas perkuliahan, Unwira mengatur agar pendistribusian mata kuliah kepada dosen secara baik dan seimbang sesuai keahlian, kompetensi dan komitmen. Selain itu melakukan monitoring dan evaluasi oleh Pimpinan (khusus oleh PITP) melalui CELWIRA terhadap semua dosen menyangkut materi/konten perkuliahan dan metode.

Unwira juga memperhatikan evaluasi berkala (setiap akhir semester) oleh mahasiswa terhadap dosen dalam perkuliahannya; Melakukan pengadaan fasilitas/sarpras IT yang lebih canggih di kedua kampus yakni peningkatan bandwidth dari 35 Mbps menjadi 50Mbps, penambahan server baru, pemasangan Indihome.

Pos Kupang : Apakah kuliah daring dan tatap muka akan dikolaborasi saat pandemi covid selesai?

Rektor : Pada masa Covid-19 : sesungguhnya sudah ada beberapa mata kuliah yang telah menerapkan sistem kolaborasi antara daring dan tatap muka yaitu dengan cara mahasiswa mengakses materi kuliah secara online, tapi dosen dan mahasiswa juga melakukan Kuliah tatap muka secara online. Tapi juga sekarang sudah dijalankan sistem 'blended learning’ yaitu perpaduan antara kuliah tatap muka/offline untuk sekelompok kecil mahasiswa dari kelas yang sama dengan kelompok lainnya mengikuti kuliah secara online. 

Setelah sepekan, maka dilakukan shifting/pergantian, sehingga kelompok yang sebelumnya mengikuti online, mendapat kesempatan pula untuk kuliah offline dan seterusnya. Kelompok mahasiswa tak boleh melebihi 20 orang.

Pada masa Pasca-Covid-19 seharusnya sistem perpaduan atau kombinasi antara kuliah online dan offline (Blended learning) itu harus tetap dipraktekkan dalam mensukseskan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKB) sesuai Permendikbud No. 33/2020, bahwa sumber belajar para mahasiswa tidak saja terbatas pada dosen secara off-line. Karena situasi perkembangan zaman Revolusi Industri 4.0 dengan perkembangan teknologi canggih harus dimanfaatkan secara optimal melalui Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, termasuk melalui Program PERMATA SAKTI, serta melalui kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sebanyak 20 SKS dan 40 SKS dari Prodi dan PT lain.

Selain itu, 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 merupakan ukuran kinerja baru bagi Perguruan Tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran yang lebih konkret. 

Unwira dituntut untuk dapat menyelaraskan rencana pengembangan institusi dengan 8 Indikator Kinerja Utama ini  yang terdiri atas,  IKU 1, lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak; IKU 2, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus; IKU 3, dosen berkegiatan di luar kampus; IKU 4, praktisi mengajar di dalam kampus; IKU 5, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau 

mendapat rekognisi internasional; IKU 6, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia; IKU 7, kelas yang kolaboratif dan partisipatif; dan IKU 8, program studi berstandar internasional. 

Baca juga: Piala Menpora 2021: Persik Kediri Siap Bentrok Persebaya, Madura United & Persela Lamongan, Info

Baca juga: Undana Siapkan Bahan Bakar Biomassa Kerja Sama dengan PLN

Program kerja - program kerja pada setiap Program studi/ Pusat/ Lembaga/ Fakultas dan Rektorat diarahkan pada ketercapaian delapan IKU. Unwira berkomitmen untuk memulai melaksanakan sejak tahun 2021 ini dan selanjutnya.

Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. POS-KUPANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M: Wajib memakai masker;
Wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan; Wajib mencuci tangan dengan sabun.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved