Undana Siapkan Bahan Bakar Biomassa Kerja Sama dengan PLN
siap melakukan kerja sama dengan manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait penyediaan biomassa untuk program co-firing.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Undana Siapkan Bahan Bakar Biomassa Kerja Sama dengan PLN
POS-KUPANG.COM--Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D, mengatakan, saat ini lembaganya siap melakukan kerja sama dengan manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait penyediaan biomassa untuk program co-firing.
“Co-firing merupakan penggunaan biomassa untuk mengganti batubara sebagai bahan bakar untuk membangkitkan listrik,” kata Rektor Fred Benu ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/3/2021).
Rektor Fred Benu mengatakan, dalam rangka itu maka kontrak kerja sama disiapkan dengan PLN. Intinya untuk mengganti bahan bakar yang bersumber dari batubara dengan biomasa tanaman. Tanaman yang bisa dipakai adalah lamtoro, kaliandra dan gamal yang bahan-bahannya cukup banyak tersedia di NTT.
Bahan biomassa itu kata dia akan dipotong-potong kemudian dibuatkan dalam bentuk briket, kemudian akan dibeli oleh PLN.
Fred memberi kesempatan kepada masyarakat untuk penyediakan bahan baku itu kemudian menjualnya ke Undana. Harganya ia belum menyebutkan untuk tiap kilogram bahan dari lamtoro, kaliandra dan gamal. Yang pasti, kata dia, masyarakat akan mendapatkan peluang ini demi meraup keuntungan.
“Kami akan beli bahan biomassa itu dari masyarakat. Targetnya berapa ribu ton. Kami (Undana) yang menyiapkan bahan ini kemudian menyerahkan ke PLN,” katanya. Kalau di Pulau Flores, tepatnya di Ende, kata dia, biomassa diambil dari sampah-sampah sehingga relatif lebih mudah.
Biomassa dari tanaman seperti lamtoro, kaliandra dan gamal kats rektor, memang cukup banyak tersedia. Undana saja punya jenis tanaman ini yang relatif banyak. Namun, kata dia, khusus untuk masyarakat bisa saja eksploitasinya akan sangat tak terkendali.
Kritik yang ia sampaikan, yakni bahwa tanaman-tanaman itu akan cepat habis karena kebutuhan ekonomi masyarakat ini. Jalan keluar yang ditawarkan, yakni masyarakat harus bisa menanamnya lagi. Atau menanam dulu di lahan-lahan pribadi.
Undana juga kata dia membuat mesin pengering marungga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT. Sebab untuk memesan dari luar NTT, relatif mahal. Saat ini Undana tengah menyiapkan empat unit mesin pengering marungga.
Dalam keterangan lainnya, Rektor Fred mengatakan, Pemprov NTT dan Undana juga tengah menjajaki kerja sama dengan Universitas Udayana, Denpasar. Kerja sama ini dalam rangka membuka kelas khusus kedokteran spesialis penyakit dalam.
Rektor Fred mengatakan, kebutuhan akan dokter spesialis penyakit dalam di NTT cukup mendesak. Bulan Juni 2021 ini akan mulai dibuka di Kupang. Tahap pertama nanti mahasiswa spesialis kedokteran itu melakukan orientasi beberapa bulan setelah itu dipilah mata kuliah apa yang akan dipelajari di Udayana dan di Undana Kupang. “Tempat kuliah menggunakan rumah sakit penyanggah Undana,” katanya.
Baca juga: Intel Polres Datangi DPC, DPD Demokrat NTT : Tidak Relevan
Baca juga: Apresiasi ASN, Bank NTT Turunkan Suku Bunga Jadi 10 Persen
Baca juga: Pengurus Demokrat Resah Didatangi Aparat, Benny Kabur Harman Minta Tetap Tenang dan Doa
Baca juga: Tuntut Ganti Rugi Lahan, Warga Tutup Akses Jalan ke Proyek Bendungan Manikin
Karena itu rektor mengatakan informasi ini dapat segera diakses untuk masyarakat umum. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh putra dan putri dari NTT agar dapat mengikuti program spesialisasi kedokteran di Kupang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM/Paul Burinl)