Siswi di Ngada Pinjam HP, Sulit Cari Signal, Hingga Pinjam Uang Tetangga Beli Pulsa Demi KBM Online
BM) secara online gencar dilakukan sejak pandemi Covid-19. Proses KBM secara online sebagai dampak pandemi Covid -19 tentu tid
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Ketika pulsa terisi, Maria berjuang berjalan kaki mencari signal dan jaringan internet hingga ke kebun di desa itu dengan jarak kurang lebih satu kilo meter.
Mengikuti KBM online butuh perjuangan yang cukup melelahkan bagi Maria. Perjuangan Maria dengan himpitan ekonomi ditengah pandemi Covid-19 menjadi kisah tersendiri dikemudian hari.
Maria berkisah, sejak pandemi Covid-19 sekolah mereka diliburkan dan mengikuti KBM secara online. Ketika diliburkan, ia pulang kampung.
Selama di kampung, Maria melaksanakan aktivitas seperti halnya anak-anak lain membantu kedua orangtua. Namun ia tak pernah mengabaikan tugas sekolahnya.
"Saya berasal dari Kisaraghe Kecamatan Bajawa Utara. Saya menempuh pendidikan di SMAN 1 Mauponggo kelas Xl Jurusan MIA. Saya dilahirkan dari keluarga sederhana. Pekerjaan ayah saya adalah pengusaha batu bata merah kecil-kecilan dan ibu saya adalah seorang ibu Rumah tangga. Saya hanyalah seorang anak yang berusaha meraih mimpi ditengah himpitan Covid-19," ungkap Maria ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Jumat (22/5/2020).
Maria menuturkan ketika diminta untuk mengikuti KBM online, dirinya sangat kewalahan karena tidak mempunyai HP android.
Selain tak memiliki HP ia juga berpikir bagaimana mau membeli pulsa internet sedangkan uang sangat sulit diperoleh saat ini.
"Dengan kondisi keluarga yang serba sederhana membuat saya kewalahan. Karena saya sendiri tidak mempunyai HP. Tambah lagi harus membeli pulsa data yang tentunya tidak sedikit. Di tengah himpitan Covid- 19 seperti ini, kondisi keuangan keluarga saya benar-benar menipis. Untuk bisa mengikuti les dan mengerjakan tugas saya pun meminjam HP bapak," ungkapnya.
Ia menyatakan ketika HP sudah diperoleh, hal lain yang harus dipikirkan adalah bagaimana untuk membeli pulsa internet.
Pinjam Uang Tetangga
Bersyukur, ia mendapatkan bantuan keluarga dekat untuk mengisi pulsa internet sehingga bisa ikut KBM online.
Setelah itu bergegas ke tempat signal untuk akses jaringan internet.
"Dengan kondisi seperti ini saya pun kesulitan untuk mendapat pulsa data. Saya meminta kepada tanta yang peduli dengan pendidikan saya, namun masa dirumahkan tidak hanya sebulan. pulsa data tidak mencukupi," paparnya.
Ia mengaku ketika pulsa internet habis, ia sangat kewalahan. Pilihan adalah pasrah atau tetap berjuang sehingga bisa mengikuti KBM. Dirinya serba bingung dan kesulitan.
Rupanya kedua orangtuanya tak ingin ia ketinggalan mata pelajaran. Orangtua rela memimjam uang tetangga untuk membeli pulsa internet.