Siswi di Ngada Pinjam HP, Sulit Cari Signal, Hingga Pinjam Uang Tetangga Beli Pulsa Demi KBM Online
BM) secara online gencar dilakukan sejak pandemi Covid-19. Proses KBM secara online sebagai dampak pandemi Covid -19 tentu tid
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
"Orangtua saya terpaksa meminjam uang kepada tetangga untuk bisa membeli pulsa data," ungkapnya.
Namun, perjuangannya tidak hanya untuk mendapatkan HP dan pulsa internet, ia harus berusaha mencari jaringan karena di tempat tinggalnya susah untuk mendapat jaringan apalagi kalau listrik padam.
"Untuk bisa mendapat jaringan saya harus menempuh jarak sekitar satu kilo meter dari rumah. Bahkan saya sering ke Bajawa bersama bapak untuk mencari jaringan agar bisa mengerjakan tugas," ungkapnya.
Les Pakai Telepon
Maria tak pernah menyerah. Hampir tak ada kata putus asa dalam keseharianya. Baginya, pandemi Covid-19 adalah sebuah tantangan hidup yang harus dijalani meskipun banyak berkorban.
Memang butuh perjuangan, jika tidak sanggup bisa saja menyerah. Namun Maria tak mau kalah sebelum bertanding. Ia berjuang tetap belajar meskipun di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Setiap hari saya harus berusaha bangun pagi dan membereskan rumah, mengejar waktu, menempuh perjalanan cukup jauh untuk bisa mendapatkan jaringan dan tidak terlambat mengikuti les. Karena untuk bisa mendapatkan nilai, saya harus mengikuti les dan mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru dengan waktu yang sudah ditentukan. Terkadang meskipun sudah menempuh perjalanan jauh, saya tidak mendapatkan jaringan bahkan internet dan WA tidak bisa di buka. Sehingga saya harus mengikuti les pakai telepon," tuturnya.
Tiga Hari Signal Tidak Ada
Ia berkisah, beberapa minggu terakhir signal putus. Selama tiga hari berturut-turut signal lumpuh total. Selama itupun, ia tak bisa mengikuti les.
Ia sangat merasa kesulitan dan sempat kwatir karena ketinggalan materi.
"Saya sangat merasa kesulitan apalagi disini saya sendirian. Jauh dari teman-teman untuk meminta bantuan. Saya pernah tidak mengikuti les karena hujan selama tiga hari dan jaringan tidak ada. Sudah pasti saya ketinggalan materi," ungkapnya.
Ia melanjutkan, setelah hari ketiga dirinya mendapat informasi melalui sambungan telepon dari teman kelas kalau ada ulangan Kimia.
Ia pun bergegas menghubungi sang guru mata pelajaran Kimia. Sang gurupun mengatakan bahwa soal ulangan sudah dikirim via WA grup kelas. Silakan siswa-siswi mengerjakan soal tersebut.
"Saya pun merasa gerogi dan menelepon guru Kimia. Pak guru bilang kalau pak guru sudah mengirim soal ulangan di grup WA. Saya pun berusaha mencari jaringan. Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, saya belum menemukan jaringan untuk membuka WA. Akhirnya pak guru menelepon saya dan bilang kalau saya bisa ulangan pakai telepon," ungkapnya.
Ia mengatakan melalui sambungan telepon, sang guru mata pelajaran Kimia membacakan 10 nomor soal ulangan. Setelah itu dirinya langsung mengerjakan soal tersebut.