VIDEO – ABK KM Lambelu Diperiksa di Atas Kapal, Pasca Ditolak Warga Maumere Terkait Covid-19

VIDEO– ABK KM Lambelu Diperiksa di Atas Kapal Pasca Ditolak Warga Maumere Terkait Covid-19. Pemeriksaan oleh tim Protokoler Kesehatan Satgas Covid-19.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Frans Krowin

VIDEO – ABK KM Lambelu Diperiksa di Atas Kapal, Pasca Ditolak Warga Maumere Terkait Covid-19

POS-KUPANG.COM, MAUMERE – VIDEO – ABK KM Lambelu Diperiksa di Atas Kapal, Pasca Ditolak Warga Maumere Terkait Covid-19

Sedikitnya  20 orang dari  95 Anak  Buah  Kapal  atau ABK KM Lambelu,  Selasa  (7/4/2020)  pagi  menjalani pemeriksaan  medis di atas kapal yang berlabuh sekitar 2 mil dari Pelabuhan Lorens Say Maumere, Flores.

Pemeriksaan medis itu dilakukan oleh tim Protokoler Kesehatan Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka.

Pemeriksaan itu untuk  memastikan apakah para ABK itu tertular  virus  corona (Covid-19)  atau tidak. Pemeriksaan dilakukan sebelum kapal diizinkan berlabuh di Pelabuhan Lorens Say Maumere.

VIDEO – Warga Maumere Tolak, SDK St.Yosef Jadi Tempat Karantina Penumpang KMP Lambelu

VIDEO - Update Corona Mabar : 1 PDP Asal Sumbawa Meninggal di Kabupaten Mabar

VIDEO – Update Covid 19 : Jumlah ODP di Belu Berkurang

Sekretaris Satgas Covid-19 SikkaPetrus Herlemus, mengatakan  pemeriksaan  itu diprioritaskan  pada 20-an  ABK dari total ABK 95 orang di kapal milik pemerintah itu.

“Namanya   pemeriksaan  klinis. Kalau ada  hal yang mencurigakan, maka pemeriksaan  dilanjutkan dengan rapid test di RSUD dr. TC.Hillers Maumere,” kata Herlemus,dihubungi POS-KUPANG.COM, Selasa (7/4/2020).

Setelah semua  ABK diperiksa, pemeriksaan  berikutnya kepada  233 penumpang yang direncanakan  turun  di  Pelabuhan Lorens Say Maumere.

Informasi  dihimpun  POS-KUPANG.COM,  menyebutkan  233  penumpang tersebut,  25 orang penumpang diantaranya berasal dari Larantuka. Mereka  diturunkan  di  Maumere

Saat ini,  Pemerintah Kabupaten, Pemkab Flores Timur atau Flotim, tidak  mengizinkan kapal bersandar di Pelabuhan Larantuka, selama  pandemi  Covid-19

Ratusan warga Kota Maumere yang beralamat di bilangan Jalan Kimang Buleng, Kelurahan  Kota  Uneng,  Pulau  Flores, Provinsi NTT, menolak rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka.

Pemerintah di daerah itu berencana menjadikan SDK St. Yosef Maumere sebagai tempat karantina bagi penumpang KM  Lambelu yang  turun di  Pelabuhan Lorens Say Maumere, Senin  (6/4/2020).

Sebagai aksi protes tersebut, warga beramai-ramai  turun ke   jalan, di depan SD St.Yosef  dan menyatakan sikap  menolak rencana pemerintah itu.

Lurah  Kota Uneng, yang hadir  di lokasi  itu, juga tidak bisa menenangkan  warga yang  secara tegas menolak SDK  St.Yosef itu dijadikan lokasi karantina para penumpang kapal pelni, KMP Lambelu.

Anggota  Komite  Sekolah,  Yande Nong menyatakan secara tegas bahwa seluruh masyarakat termasuk dirinya, menolak kalau sekolah itu dijadikan sebagai tempat karantina  penumpang  kapal. 

Dikatakannya, mereka sudah  tahu  dari  media  sosial  bahwa ada penumpang yang ikut berlayar di KMP Lembelu untuk turun di Maumere, ada yang positif virus corona atau Covid-19.

“Berdasarkan kabar yang kami terima melalui WA, bahwa ada penumpang di dalam kapal itu sudah positif virus corona. Untuk itulah, kami secara tegas menolak para penumpang turun di Maumere,” tegas Yande Nong.

Jika nantinya ada sesuatu yang menimpa penumpang tersebut, maka hal tersebut bukan kesalahan masyarakat. Pemerintahlah yang bertanggungjawab atas persoalan itu.

Warga   Jalan Kimang  Buleng, Cornelis  Soge, tegas menolak  dijadikannya  SD  St.Yosef  menjadi lokasi karantina.  Warga  tidak  pernah  tahu kondisi para  penumpang  turun dari  kapal  menempati  lokasi  karantina.

“Warga sangat  takut sekali, sebaiknya   cari tempat lain yang  jauh dari pemukiman warga. Kalau dipaksakan  sekolah ini  dijadikan  tempat  penampungan bisa  terjadi reaksi  yang lebih keras lagi,”  kata Cornelis.

Menurut Cornelis,  tidak  tepat menjadikan  sekolah yang saat ini sedang diliburkan karena  ancaman  virus  corona, kemudian menjadi  sekolah sekolah itu sebagai lokasi  karantina.

“Akan timbul  beban psikologis yang sangat berat bagi anak-anak dan orangtua. Sebaiknya  cari  lokasi lain  yang jauh dari  jangkuan dan pemukiman warga,”  imbuh  Cornelis.

Sesuai jadwal pelayaran, KM  Lambelu menurunkan  233  penumpang di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT. 

Atas sikap warga yang menolak kapal KMP Lambelu sandar di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, maka Bupati Sikka, menyurati Direktur Utama PT Pelni di Jakarta.

Dalam surat yang dikirim pada Senin (6/4/2020) malam sekitar pukul 21.00 Wita itu, Bupati  Sikka, Fransiskus  Roberto  Diogo,  menyampaikan soal aksi penolakan warga itu.

Penolakan  itu  terjadi di  tengah   kekhawatiran  ancaman  penularan wabah virus  corona  atau Covid-19 menulari masyarakat di daerah itu. 

VIDEO – Tim Gabungan Bubarkan Pesta Miras di Oeba dan Oepura, Kota Kupang - NTT

VIDEO – Tiba di Labuan Bajo, 905 Penumpang dari Bali dan NTB Dicek Suhu Tubuh, Terkait Covid-19

VIDEO – Cegah Covid-19, Partai Demokrat dan Forum PRB Lembata Siapkan Drum Cuci Tangan di 5 Titik

Pada Minggu (5/4/2020) petang, Kelompok  Cipayung  yang merupakan gabungan  dari aktivis  PMKRI dan  GMNI  Sikka, juga telah melakukan aksi damai  menolak KM  Lambelu sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere

“Pak Bupati  panggil saya  untuk buat surat ke PT Pelni Pusat , minta pembatalan  KMP Lambelu berlabuh di Pelabuhan Lorens Say Maumere.”

Hal ini diungkapkan Sekretaris   Dinas  Perhubungan  Sikka, Ferdy Lepe, ketika dihubungi POS-KUPANG.COM,  Senin  (6/4/2020)  siang.

Fery  menjelaskan  surat  tersebut  telah dikirim,  Senin  pagi melalui email ke manajemen PT Pelni Jakarta. Tembusan surat itu disampaikan pula kepada beberapa pihak di Maumere.

Ferdy menegaskan, KM Lambelu  tidak diperbolehan  sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Senin (6/4/2020). Kapal  itu baru  boleh sandar pekan depan, setelah  masa  karatina penumpang di kapal itu berakhir, 12  April  2020.  

Karantina di  kapal, demikian  Ferdy untuk memastikan  seluruh penumpang dan anak buah  kapal dalam kondisi sehat  dan bebas  dari  penyakit mematikan, yakni virus  corona  atau Covid-19.

“Desakan  warga  sangat kuat menolak kapal sandar sehingga pemerintah menyurati PT Pelni,” imbuh  Ferdy. (POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a)

Tonton, Like, Share, Subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM

Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.

Update info terkini :via: https://kupang.tribunnews.com/

Instagram poskupangcom : https://www.instagram.com/poskupangcom/?hl=id

Facebook : POS-KUPANG.COM: https://bit.ly/2WhHTdQ

* UPDATE: Covid-19 di Indonesia Kini 2.738 Kasus, Bertambah 247

Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus corona yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah. Hingga Selasa (7/4/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 2.738 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Berdasarkan data pemerintah pusat, terjadi penambahan 247 pasien dalam 24 jam terakhir.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Selasa sore.

"Kami dapatkan penambahan kasus baru confirmed pemeriksaan CPR sebanyak 247 orang," kata dia.

"Sehingga total kasus menjadi 2.738 orang" ujar Yurianto.

Berdasarkan data yang sama, diketahui juga ada penambahan 12 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Dengan demikian, total ada 204 orang yang telah dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.

Kemudian, terdapat penambahan 12 pasien yang meninggal setelah mengidap Covid-19.

Hal ini menyebabkan total ada 221 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Yuri menambahkan, data ini memperlihatkan bahwa masih terjadi penularan virus corona di masyarakat.

Ini bisa disebabkan karena masih ada orang yang mengandung virus dan tidak merasakan sakit, namun tetap berkeliaran.

"Ini yang harus kita hentikan," ucap dia.

Achmad Yurianto pun meminta masyarakat mematuhi semua imbauan dari pemerintah agar penularan Covid-19 tidak terus meluas.

Misalnya, imbauan untuk disiplin mencuci tangan dengan.

Imbauan memakai masker saat berada di luar rumah juga perlu dilakukan masyarakat.

Mereka juga diminta untuk bertahan di dalam rumah, dan dapat keluar rumah jika memang ada keperluan mendesak.

Namun, Yuri tetap mengingatkan untuk menjaga jarak aman.

"Patuhi ketentuan-ketenutan tentang pembatasan sosial berskala besar untuk yang di DKI Jakarta dan sekitarnya," ujar Achmad Yurianto.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak pulang ke kampung halaman atau mudik dini.

Sebab, ini perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 hingga ke daerah.

"Patuhi semua ketentuan, tidak perlu pertimbangkan untuk pulang kampung. Kita lindungi saudara-saudara kita yang di kampung," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Covid-19 di Indonesia Kini 2.738 Kasus, Bertambah 247", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/07/16145841/update-covid-19-di-indonesia-kini-2738-kasus-bertambah-247?page=all#page3.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved