VIDEO – Warga Maumere Tolak, SDK St.Yosef Jadi Tempat Karantina Penumpang KMP Lambelu

VIDEO – Warga Maumere Tolak, SDK St.Yosef Jadi Tempat Karantina Penumpang Lambelu. Aksi penolakan itu disampaikan warga dalam aksinya di Maumere.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Frans Krowin

VIDEO – Warga Maumere Tolak, SDK St.Yosef  Jadi Tempat Karantina Penumpang Lambelu

POS-KUPANG.COM, MAUMERE – VIDEO – Warga Maumere Tolak, SDK St.Yosef  Jadi Tempat Karantina Penumpang Lambelu

Ratusan warga yang beralamat di bilangan Jalan Kimang Buleng, Kelurahan  Kota  Uneng, Maumere, Pulau  Flores, Provinsi NTT, menolak rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka.

Pemerintah di daerah itu berencana menjadikan  SDK St. Yosef Maumere sebagai tempat karantina bagi penumpang KM  Lambelu yang  turun  di  Pelabuhan Lorens Say Maumere, , Senin  (6/4/2020).

Sebagai aksi protes tersebut, warga beramai-ramai  turun ke   jalan, di  depan  SD St.Yosef  dan menyatakan  sikap  menolak rencana pemerintah itu.

VIDEO - Update Corona Mabar : 1 PDP Asal Sumbawa Meninggal di Kabupaten Mabar

VIDEO - Update Corona NTT : ODP di NTT Berjumlah 686 Orang, Ini Sebarannya di 22 Kabupaten dan Kota

VIDEO – Update Covid 19 : Jumlah ODP di Belu Berkurang

Lurah  Kota Uneng, yang hadir  di lokasi  itu, juga tidak bisa menenangkan  warga yang  secara tegas menolak SDK  St.Yosef itu dijadikan lokasi karantina para penumpang kapal pelni, KMP Lambelu.

Anggota  Komite  Sekolah, Yande Nong menyatakan secara tegas bahwa seluruh masyarakat termasuk dirinya, menolak kalau sekolah itu dijadikan sebagai tempat karantina  penumpang  kapal. 

Dikatakannya, mereka sudah  tahu  dari  media  sosial  bahwa ada penumpang yang ikut berlayar di KMP Lembelu untuk turun di Maumere, ada yang positif virus corona atau Covid-19.

“Berdasarkan kabar yang kami terima melalui WA, bahwa ada penumpang di dalam kapal itu sudah positif virus corona. Untuk itulah, kami secara tegas menolak para penumpang turun di Maumere,” tegas Yande Nong.

Jika nantinya ada sesuatu yang menimpa penumpang tersebut, maka hal tersebut bukan kesalahan masyarakat. Pemerintahlah yang bertanggungjawab atas persoalan itu.

Warga  lainnya, Cornelis Soge juga secara, tegas menolak  dijadikannya  SD  St.Yosef  menjadi lokasi karantina.  Warga  tidak  pernah  tahu kondisi para  penumpang  turun dari  kapal  menempati  lokasi  karantina.

“Warga sangat  takut sekali, sebaiknya   cari tempat lain yang  jauh dari pemukiman warga. Kalau dipaksakan  sekolah ini  dijadikan  tempat  penampungan bisa  terjadi reaksi  yang lebih keras lagi,”  kata Cornelis.

Menurut Cornelis,  tidak  tepat menjadikan  sekolah yang saat ini sedang diliburkan karena  ancaman  virus  corona, kemudian menjadi  sekolah sekolah itu sebagai lokasi  karantina.

“Akan timbul  beban psikologis yang sangat berat bagi anak-anak dan orangtua. Sebaiknya  cari  lokasi lain  yang jauh dari  jangkuan dan pemukiman warga,”  imbuh  Cornelis.

Sesuai jadwal pelayaran, KM  Lambelu menurunkan  233  penumpang di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved