VIDEO: Pengungsi Wamena Asal NTT Trauma Berat. Nelfi Pono Tak Mau Kembali Lagi. Tonton Videonya
VIDEO: Pengungsi Wamena Asal NTT Trauma Berat. Nelfi Pono Bersikukuh Tak Mau Pulang Lagi. Itu terungkap saat para pengungsi tersebut tiba di Kupang.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Pengungsi Wamena Asal NTT Trauma Berat. Nelfi Pono Tak Mau Pulang Lagi. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO: Pengungsi Wamena Asal NTT Trauma Berat. Nelfi Pono Tak Mau Pulang Lagi. Ini Videonya
Gara-gara konflik yang melanda Wamena, Provinsi Papua Barat pada September 2019 lalu, warga pendatang termasuk NTT, mengungsi dari daerah itu.
Pada Sabtu (19/10/2019) pagi, sebanyak 54 kepala keluarga dari total 152 KK, tiba di Pelabuhan Tenau Kupang dengan menggunakan Kapal Bukit Siguntang, pukul 06.43 Wita.
• VIDEO: Lihat Anak Maumere Ini, Nekad Berjalan dan Bergelantung di Tali Menuju Kapal. Ini Videonya
• VIDEO: Korban Kerusuhan Wamena-Papua Tiba di Flores. Mereka Bawa Pakaian Seadanya. Ini Videonya
• VIDEO: Aparat Keamanan di NTT Siap Amankan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Tonton Videonya
Sedangkan pengungsi lainnya sudah pulang ke daerah masing-masing seperti Maumere, Nagekeo, Ende, Flores Timur (Flotim) dan Manggarai.
54 Pengungsi itu baru tiba di Pelabuhan Tenau Kupang untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah asal masing-masing, baik di Kabupaten Kupang, So'E, Belu, Malaka, Alor dan Kabupaten Rote Ndao.
Sesuai rencana, para pengungsi tersebut selanjutnya difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pempro) melalui Dinas Sosial NTT menuju daerah tujuan.
Untuk membantu para pengungsi tersebut, personel tagana dikerahkan untuk menjemput dan membantu para pengungsi itu saat turun dari kapal.
Saat itu personel tagana membantu menggendong anak-anak dan mengangkat barang-barang lainnya yang dibawa pengungsi, untuk turun dari kapal.
Setelah turun dari kapal, para eksodus Wamena itu diarahkan menuju Posko Kemanusiaan Penanganan Korban Konflil Sosial Wamena Papua yang sudah disiapkan di Pelabuhan Tenau Kupang.
Para pengungsi tersebut selanjutnya mendapatkan penanganan lebih lanjut, seperti pemeriksaan kesehatan dan juga anak-anak diajak bermain di Ruang Sahabat Anak.
• VIDEO: Kelainan Refraksi Mata Masih Nomor 1 di Kota Kupang. Tonton Videonya
• VIDEO: Istri Gubernur NTT Julie Sutrisno Laiskodat Sibuk Ajari Anak Mencuci Tangan. Tonton Videonya
• VIDEO: Diduga Konsumsi Daging Sapi Mati, Puluhan Warga TTU Dilarikan ke Puskesmas. Ini Videonya
Kepada POS-KUPANG.COM, Metri Nonabahan dan Nelfi Pono yang sedang duduk di atas veltbed, lalu berbagi cerita tentang kondisi Wamena saat ini.
Metri menceritakan semua rumah, ruko, kios, toko yang ada di depan jalan utama, dirusak massa. Massa menyiram bensin lalu membakar semuanya.
"Saya waktu itu di rumah saja. Saya peluk anak tutup pintu rumah dengan harapan segera ada pertolongan. Bersyukur tidak lama pak tentara (TNI) datang jemput kami untuk mengungsi di gereja," tuturnya.
Metri mengaku sangat kaget, takut dan trauma dengan kejadian tersebut.
Pasalnya sejak tahun 2012 mereka berada di Wamena, baru kali ini merasakan kerusuhan besar-besaran yang amat sangat menakutkan.
"Suami saya kerja bangunan. Saya datang dengan anak tiga orang, umur 5 tahun, 3 tahun dan 2 tahun. Suami saya masih di wamena. Kami pulang duluan," tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan Nelfi Pono.
" Saya tidak mau lagi ke Wamena. Apalagi kota kecil begitu, mau lari ke mana? Cukup satu kali saya ke Wamena. Jujur, saya sedih, saya takut, saya trauma sekali," ungkap Nelfi.
Warga asal Amfoang Kabupaten Kupang ini, sudah merantau ke Wamena sejak 2013. Sedangkan suaminya sudah sejak 2002.
Nelfi mengaku sudah senang tinggal di Wamena. Tapi karena kerusuhan itu sehingga dirinya tidak berniat lagi untuk kembali ke Wamena.
Nelfi menuturkan, peristiwa menegangkan di Wamena itu awalnya massa membakar sekolah. Setelah itu tiba-tiba massa sudah berada di belakang rumah.
• VIDEO: Gubernur Viktor Laiskodat Dikabarkan Sudah Pamit dengan Staf di Kantor Gubernur. Ini Videonya
• VIDEO: Hanya Setahun Menabung Uang di BRI, Adrianus Gatur Panen Mobil Ertiga. Tonton Videonya
• VIDEO: Tak Hadir Saat Pelantikan, 2 Pejabat Dinonjobkan. Tunjangan Jabatan pun Dicabut. Ini Videonya
"Kami hanya di dalam rumah saja. Saat itu kami takut sekali. Kami berdoa dan tiba-tiba pak tentara (TNI) datang jemput. Kami bersyukur bisa selamat," ujarnya.
Dari rumah, kata Nelfi, mereka diungsikan ke gereja. Setelah itu mereka dievakuasi menuju Jayapura kemudian Makassar dan kembali ke NTT.
Ia sangat senang bisa kembali ke NTT. "Waktu kejadian mama saya telepon dan menangis. Hari ini saya pulang dengan anak-anak, mama saya tidak tahu. Saya mau kasih kejutan," tuturnya sambil tersenyum. (POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)
Nonton Videonya Di Sini: