Opini Pos Kupang

Opini Pos Kupang 22 Juli 2019, Pendidikan di NTT dan Revolusi Industri 4.0

Istilah revolusi industri 4.0 memang bukan lagi hanya jargon para pegiat industri manufaktur dan orang-orang IT, melainkan telah menjadi isu penting

Editor: Ferry Jahang
ISTIMEWA
IST Theodorus Mario De Robert 

Dua contoh di atas menegaskan bahwa pola perkuliahan konvensional akan pelan-pelan bergeser menjadi pola perkuliahan modern, sehingga mau tidak mau, siap tidak siap pembelajaran saat ini sedang ditantang di-muthakhirkan.

Program kelas daring sebagaimana sudah diuraikan, selain sebagai bentuk pemanfaatan terhadap perkembangan teknologi yang ada, sebetulnya juga adalah upaya dalam rangka membiasakan mahasiswa/peserta didik dengan kultur baru dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan kata lain media pembelajaran dan proses pembelajaran itu sendiri sebenarnya adalah proses pendidikan agar bisa menjadi generasi yang benar-benar melek teknologi.

Yang menjadi pertanyaan kemudian, apakah kampus-kampus di NTT sudah siap untuk itu?

SDM TIK

Di samping kurikulum, keberadaan SDM TIK saat ini sangat dirasakan perlu pada setiap jenjang pendidikan guna membelajarkan insan NTT menguasai smart technology.

Keberadaan SDM TIK mempunyai peran sentral dalam menggiring generasi baru NTT agar tidak begitu saja mau dijajah oleh teknologi, tetapi menjadi pengguna teknologi yang aktif sekaligus sadar.

Dalam nomenklatur baru Kemenristekdikti No. 257/ M/KPT/2017 Tentang Nama Program Studi Perguruan Tinggi menunjukkan concern pemerintah

dalam mengupayakan setiap lembaga perguruan tinggi mampu menghasilkan para SDM TIK (lih. nomor 32 tentang Pendidikan Keguruan Teknik Informatika).

Hal ini harusnya direspons setiap lembaga perguruan tinggi di NTT seperti yang dilakukan salah satu universitas swasta di Kota Kupang,

Universitas Citra Bangsa (UCB) yang membuka program studi Pendidikan Guru Teknik Informatika sebagai bentuk dukungan terhadap usaha pemerintah dalam mencetak SDM TIK. Harapannya kampus-kampus lainpun mengikuti jejak UCB.

Selain merombak kurikulum dan menyiapkan SDM pengajar TIK, tentu banyak langkah lain yang patut dipikirkan bersama.

Semua itu akan membawa anak-anak NTT masa depan menjadi masyarakat sadar teknologi, paham ekses dari penggunaan teknologi, tak gampang percaya berita bohong (hoax),

tak mudah menyebarkan konten tidak mendidik, serta berdaya saing untuk memanfaatkan akselerasi teknologi bagi peningkatan mutu kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved